Tingkatkan Kualitas Lulusan, UT akan Kembangkan Teknologi AI dalam Pembelajaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) akan mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) dalam sistem pembelajaran. Khususnya pada proses penilaian tugas mahasiswanya.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, jumlah mahasiswa UT saat ini sudah semakin banyak. Tercatat ada sekitar 500 ribu mahasiswa aktif yang sedang kuliah di UT.
"Dengan masifnya jumlah mahasiswa otomatis tugas dan mata kuliah serta peserta ujian akhir semester semakin banyak," katanya usai membuka Gelar Hasil Riset dan Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (GALERI PTJJ), melalui keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).
Prof Ojat menjelaskan, dengan ratusan ribu mahasiswa yang dimiliki UT kebutuhan pemeriksaan hasil ujian dengan teknologi kecerdasan buatan menjadi sangat penting sehingga nilai yang didapat mahasiswa akan semakin objektif.
Saat ini , ujarnya, UT masih mengandalkan dosen dan tenaga pendidik dari mitra UT untuk memeriksa tugas mahasiswa. "Maka saya meminta LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) apakah memungkinkan bagi kita untuk memeriksa take home exam itu dengan menggunakan teknologi AI," ujarnya.
Baca juga: IPB Punya Superkomputer dengan Teknologi Performa Tertinggi di Indonesia, Apa Gunanya?
Dia menjelaskan, pada Galeri PTJJ LPPM berhasil mendemonstrasikan teknologi AI yang dirancangnya untuk mendeteksi jawaban mahasiswa apakah sesuai dengan standar penilaian atau tidak kemudian langsung mendapat skor.
"Ini akan bisa diintegrasikan dengan aplikasi untuk mendeteksi kecurangan mahasiswa, apakah ada kemiripan jawaban atau plagiasi, ini yang saya kira dibutuhkan untuk pendidikan masa depan," imbuhnya.
Sementara Kepala LPPM UT Prof Dewi Artati Padmo Putri menjelaskan, pengembangan AI di UT dilakukan seiring dengan tantangan dari rektorat untuk membuat inovasi yang bisa diimplementasikan di dalam proses pembelajaran di UT.
Dia menjelaskan, pengembangan teknologi AI tidak hanya untuk pemeriksaan ujian namun juga penggunaan AI untuk keperluan tutorial. "Itu yang menjadi produk unggulan kami yang semuanya untuk meningkatkan proses layanan pembelajaran UT berbasis teknologi," jelasnya.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, jumlah mahasiswa UT saat ini sudah semakin banyak. Tercatat ada sekitar 500 ribu mahasiswa aktif yang sedang kuliah di UT.
"Dengan masifnya jumlah mahasiswa otomatis tugas dan mata kuliah serta peserta ujian akhir semester semakin banyak," katanya usai membuka Gelar Hasil Riset dan Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (GALERI PTJJ), melalui keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).
Prof Ojat menjelaskan, dengan ratusan ribu mahasiswa yang dimiliki UT kebutuhan pemeriksaan hasil ujian dengan teknologi kecerdasan buatan menjadi sangat penting sehingga nilai yang didapat mahasiswa akan semakin objektif.
Saat ini , ujarnya, UT masih mengandalkan dosen dan tenaga pendidik dari mitra UT untuk memeriksa tugas mahasiswa. "Maka saya meminta LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) apakah memungkinkan bagi kita untuk memeriksa take home exam itu dengan menggunakan teknologi AI," ujarnya.
Baca juga: IPB Punya Superkomputer dengan Teknologi Performa Tertinggi di Indonesia, Apa Gunanya?
Dia menjelaskan, pada Galeri PTJJ LPPM berhasil mendemonstrasikan teknologi AI yang dirancangnya untuk mendeteksi jawaban mahasiswa apakah sesuai dengan standar penilaian atau tidak kemudian langsung mendapat skor.
"Ini akan bisa diintegrasikan dengan aplikasi untuk mendeteksi kecurangan mahasiswa, apakah ada kemiripan jawaban atau plagiasi, ini yang saya kira dibutuhkan untuk pendidikan masa depan," imbuhnya.
Sementara Kepala LPPM UT Prof Dewi Artati Padmo Putri menjelaskan, pengembangan AI di UT dilakukan seiring dengan tantangan dari rektorat untuk membuat inovasi yang bisa diimplementasikan di dalam proses pembelajaran di UT.
Dia menjelaskan, pengembangan teknologi AI tidak hanya untuk pemeriksaan ujian namun juga penggunaan AI untuk keperluan tutorial. "Itu yang menjadi produk unggulan kami yang semuanya untuk meningkatkan proses layanan pembelajaran UT berbasis teknologi," jelasnya.