Bidikmisi Wujudkan Cita-Cita Gadis Tasikmalaya Ini Lulus Kedokteran Unsoed dengan IPK 3,82
loading...
A
A
A
Annisa juga layak berbahagia mengingat keberhasilannya sebagai dokter juga karena memperoleh bantuan pendidikan Bidikmisi pada tahun 2017 lalu.
Baca juga: Karier Pendidikan Ridwan Kamil, Kandidat Cawapres yang Ditimbang PDIP, Pemilik Gelar Master of Urban Design
Annisa mengaku sangat sangat bersyukur bisa menjadi penerima beasiswa Bidikmisi yang kini bertransformasi menjadi KIP Kuliah Merdeka. Menurutnya, kalau dipikir secara realistis, untuk bisa kuliah di kedokteran itu sangat berat terutama dalam hal biaya.
“Alhamdulillah, saya bisa menjadi penerima beasiswa Bidikmisi, sehingga sangat terbantu mencapai cita-cita saya ini. Mungkin jika tanpa beasiswa Bidikmisi saya tidak tahu, apakah saya sekarang bisa menjadi dokter atau tidak," ucapnya.
Annisa sedang menunggu keputusan penempatan program internship Kedokteran yang rencananya akan dimulai November 2023. Annisa berharap bisa ditempatkan di rumah sakit terdekat di tempat tinggalnya, yakni di Rumah Sakit Umum Daerah Citra Medika Singaparna.
“Setelah selesai internship, saya ingin mendaftar magang di rumah sakit dan mencari beasiswa daerah untuk melanjutkan ke pendidikan spesialis, mudah mudahan bisa terwujud,” terang Annisa.
Saat menjalani Co-Ass beberapa waktu lalu, Annisa ditempatkan di 3 rumah sakit, yaitu di RS Prof. Dr Margono Soekarjo di Purwokerto, Ajibarang, dan Banyumas. Sementara puskesmasnya di Puskesmas Sokaraja, Jatilawang, Kemranjen dan Kembaran II.
Annisa pun mengucapkan terima kasih pada Kemendikbudristek dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk bisa menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran melalui jalur Bidikmisi.
“Pencairan Bidikmisinya yang tepat waktu sangat membantu saya meringankan beban selama kuliah.Saya berharap agar kuota peserta Bidikmisi yang sekarang menjadi KIP Kuliah dapat terus bertambah sehingga lebih banyak pula mahasiswa yang terkendala biaya seperti saya bisa tetap kuliah," pungkasnya.
Lihat Juga: Biaya Kuliah Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Bisa Capai Ratusan Juta di Jalur Mandiri
Baca juga: Karier Pendidikan Ridwan Kamil, Kandidat Cawapres yang Ditimbang PDIP, Pemilik Gelar Master of Urban Design
Annisa mengaku sangat sangat bersyukur bisa menjadi penerima beasiswa Bidikmisi yang kini bertransformasi menjadi KIP Kuliah Merdeka. Menurutnya, kalau dipikir secara realistis, untuk bisa kuliah di kedokteran itu sangat berat terutama dalam hal biaya.
“Alhamdulillah, saya bisa menjadi penerima beasiswa Bidikmisi, sehingga sangat terbantu mencapai cita-cita saya ini. Mungkin jika tanpa beasiswa Bidikmisi saya tidak tahu, apakah saya sekarang bisa menjadi dokter atau tidak," ucapnya.
Ingin Lanjut Kuliah Dokter Spesialis
Annisa sedang menunggu keputusan penempatan program internship Kedokteran yang rencananya akan dimulai November 2023. Annisa berharap bisa ditempatkan di rumah sakit terdekat di tempat tinggalnya, yakni di Rumah Sakit Umum Daerah Citra Medika Singaparna.
“Setelah selesai internship, saya ingin mendaftar magang di rumah sakit dan mencari beasiswa daerah untuk melanjutkan ke pendidikan spesialis, mudah mudahan bisa terwujud,” terang Annisa.
Saat menjalani Co-Ass beberapa waktu lalu, Annisa ditempatkan di 3 rumah sakit, yaitu di RS Prof. Dr Margono Soekarjo di Purwokerto, Ajibarang, dan Banyumas. Sementara puskesmasnya di Puskesmas Sokaraja, Jatilawang, Kemranjen dan Kembaran II.
Annisa pun mengucapkan terima kasih pada Kemendikbudristek dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk bisa menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran melalui jalur Bidikmisi.
“Pencairan Bidikmisinya yang tepat waktu sangat membantu saya meringankan beban selama kuliah.Saya berharap agar kuota peserta Bidikmisi yang sekarang menjadi KIP Kuliah dapat terus bertambah sehingga lebih banyak pula mahasiswa yang terkendala biaya seperti saya bisa tetap kuliah," pungkasnya.
Lihat Juga: Biaya Kuliah Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Bisa Capai Ratusan Juta di Jalur Mandiri
(nnz)