Implementasikan MBKM, Ini Lima Keuntungan Kuliah di UT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka turut mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Ada lima keuntungan ketika Anda kuliah di UT yang menerapkan MBKM bagi Mahasiswa.
Program MBKM merupakan program pembelajaran yang memberikan kesempatan dan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan yang sesuai bakat dan minat dengan cara terjun langsung ke dunia usaha dunia industri (DUDI) dan masyarakat sebagai langkah persiapan karier. Dengan kata lain, MBKM akan mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja.
Yuk, langsung simak lima keuntungan kuliah di UT yang terapkan MBKM bagi mahasiswa:
1. Memiliki Kompetensi untuk Dunia Kerja
MBKM memberikan banyak nilai tambah bagi mahasiswa. Dengan MBKM, UT selalu berupaya meningkatkan kompetensi lulusannya, baik soft skills maupun hard skills, dan juga mendekatkan mahasiswa dengan DUDI dan masyarakat agar lulusannya lebih siap bekerja dan mempunyai kompetensi dengan kebutuhan dunia kerja.
MBKM sangat berperan besar dalam membentuk mahasiswa sehingga mempunyai bakat di berbagai bidang. UT memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat, dengan terjun langsung ke DUDI dan masyarakat. Harapannya kualitas lulusan UT memiliki kompetensi yang diperlukan di dunia kerja.
2. Kegiatan MBKM dapat Dikonversi ke Mata Kuliah
Program MBKM UT dirancang untuk mahasiswa agar dapat dilaksanakan dengan baik di lapangan. Kegiatan MBKM adalah implementasi ilmu-ilmu yang diperoleh mahasiswa di dalam kelas perkuliahan atau MBKM juga merupakan wahana belajar langsung bagi mahasiswa di lapangan.
Setelah mahasiswa menyelesaikan kegiatan MBKM, mereka dianggap sudah memenuhi beberapa capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), sehingga nilai kegiatan MBKM dapat dikonversi ke beberapa mata kuliah yang memiliki CPMK yang sesuai. Pengakuan kegiatan MBKM di UT maksimal 20 sks dalam satu semester. Sehingga mahasiswa sangat beruntung jika mengikuti kegiatan MBKM, beruntung karena dekat dengan DUDI dan masyarakat, dan beruntung juga karena nilai MBKM dapat dikonversi ke mata kuliah sampai 20 sks.
3. Mendapat Pengalaman dari Kampus Lain
Salah satu program MBKM yang diterapkan di UT adalah Pertukaran Pelajar (PP). Mahasiswa dapat mengikuti program PP di kampus lain di luar UT. Program PP ada yang diselenggarakan oleh Kemdikbud-Ristek dan ada yang diselenggarakan oleh UT. Mahasiswa dapat mengikuti program PP di kampus lain, sehingga mahasiswa UT dapat belajar melalui perkuliahan di kampus-kampus lain yang terkemuka di Indonesia bahkan di luar negeri.
Harapannya, mahasiswa dapat belajar ilmu dan budaya yang di kampus tempat mereka belajar. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan perluasan ilmu dan wawasan yang diperlukan ketika terjun ke dunia kerja.
4. Menimba Ilmu dan Mendapatkan Pengalaman Langsung dari Mitra Berkualitas
Selain PP, program MBKM lainnya adalah Non-PP berupa kegiatan Magang, Kewirausahaan, Membangun Desa, Proyek Kemanusiaan, Penelitian, Studi Independen, Mengajar di Sekolah. Seperti halnya program PP, program Non-PP juga diselenggarakan oleh Kemdikbud-Ristek dan UT. Pelaksanaan program Non-PP dilakukan di lokasi DUDI, instansi pemerintah, lembaga penelitian, atau masyarakat. UT telah memiliki mitra-mitra terpilih untuk pelaksanaan MBKM.
Program MBKM merupakan program pembelajaran yang memberikan kesempatan dan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan yang sesuai bakat dan minat dengan cara terjun langsung ke dunia usaha dunia industri (DUDI) dan masyarakat sebagai langkah persiapan karier. Dengan kata lain, MBKM akan mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja.
Yuk, langsung simak lima keuntungan kuliah di UT yang terapkan MBKM bagi mahasiswa:
1. Memiliki Kompetensi untuk Dunia Kerja
MBKM memberikan banyak nilai tambah bagi mahasiswa. Dengan MBKM, UT selalu berupaya meningkatkan kompetensi lulusannya, baik soft skills maupun hard skills, dan juga mendekatkan mahasiswa dengan DUDI dan masyarakat agar lulusannya lebih siap bekerja dan mempunyai kompetensi dengan kebutuhan dunia kerja.
MBKM sangat berperan besar dalam membentuk mahasiswa sehingga mempunyai bakat di berbagai bidang. UT memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat, dengan terjun langsung ke DUDI dan masyarakat. Harapannya kualitas lulusan UT memiliki kompetensi yang diperlukan di dunia kerja.
2. Kegiatan MBKM dapat Dikonversi ke Mata Kuliah
Program MBKM UT dirancang untuk mahasiswa agar dapat dilaksanakan dengan baik di lapangan. Kegiatan MBKM adalah implementasi ilmu-ilmu yang diperoleh mahasiswa di dalam kelas perkuliahan atau MBKM juga merupakan wahana belajar langsung bagi mahasiswa di lapangan.
Setelah mahasiswa menyelesaikan kegiatan MBKM, mereka dianggap sudah memenuhi beberapa capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), sehingga nilai kegiatan MBKM dapat dikonversi ke beberapa mata kuliah yang memiliki CPMK yang sesuai. Pengakuan kegiatan MBKM di UT maksimal 20 sks dalam satu semester. Sehingga mahasiswa sangat beruntung jika mengikuti kegiatan MBKM, beruntung karena dekat dengan DUDI dan masyarakat, dan beruntung juga karena nilai MBKM dapat dikonversi ke mata kuliah sampai 20 sks.
3. Mendapat Pengalaman dari Kampus Lain
Salah satu program MBKM yang diterapkan di UT adalah Pertukaran Pelajar (PP). Mahasiswa dapat mengikuti program PP di kampus lain di luar UT. Program PP ada yang diselenggarakan oleh Kemdikbud-Ristek dan ada yang diselenggarakan oleh UT. Mahasiswa dapat mengikuti program PP di kampus lain, sehingga mahasiswa UT dapat belajar melalui perkuliahan di kampus-kampus lain yang terkemuka di Indonesia bahkan di luar negeri.
Harapannya, mahasiswa dapat belajar ilmu dan budaya yang di kampus tempat mereka belajar. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan perluasan ilmu dan wawasan yang diperlukan ketika terjun ke dunia kerja.
4. Menimba Ilmu dan Mendapatkan Pengalaman Langsung dari Mitra Berkualitas
Selain PP, program MBKM lainnya adalah Non-PP berupa kegiatan Magang, Kewirausahaan, Membangun Desa, Proyek Kemanusiaan, Penelitian, Studi Independen, Mengajar di Sekolah. Seperti halnya program PP, program Non-PP juga diselenggarakan oleh Kemdikbud-Ristek dan UT. Pelaksanaan program Non-PP dilakukan di lokasi DUDI, instansi pemerintah, lembaga penelitian, atau masyarakat. UT telah memiliki mitra-mitra terpilih untuk pelaksanaan MBKM.