Cerita Yoana Ervina, Wisudawan Termuda di Universitas Brawijaya dari Situbondo
loading...
A
A
A
Baca juga: Jadwal Terbaru Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri 2023, Jangan Sampai Terlewat
“Ada momen pertukaran mahasiswa di AMSA waktu itu dengan mahasiswa FK di Thailand tahun 2021. Meskipun saat itu masih masa pandemi sehingga kegiatan dilakukan secara online, namun bagi saya bisa bertemu dengan teman-teman sesama mahasiswa FK dari luar negeri, berbagi pengalaman tentang kuliah kedokteran, bisa mengenal kebudayaan dan bahasa lain membuat saya semakin banyak belajar meskipun saat itu virus COVID-19 masih melanda seluruh dunia,” paparnya.
Stanley mengatakan, salah satu pengetahuan yang dia dapatkan adalah mengenai jenis-jenis vaksin COVID yang sedang dikembangkan dan efektivitasnya.
“Saya berharap setelah wisuda, bisa segera lulus menjadi dokter, serta melanjutkan ke pendidikan spesialis,” katanya.
Wisudawan terbaik terakhir yakni Gede Bagus Indra Laksana. Sosoknya meraih IPK 3,94 ini berasal dari jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Admistrasi (FIA). Baginya, menjadi wisudawan terbaik adalah bonus, sebab ia mengaku lebih terkesan ketika mampu membantu UMKM bertahan saat pandemi Covid-19.
“Jadi salah satu program yang saya rancang adalah Creatif Preneur Local Youth Innovation. Program itu di re-Inovasi dari Entrepreneurship Inovasi Lab yang berlangsung pada tahun 2021 di saat terjadinya pandemi dan UMKM banyak yang terpuruk,” ujar Gede Bagus.
Gede menambahkan, selain memberikan pelatihan , dia bersama timnya juga melakukan analisis permasalahan dari sudut finansial dan analisis strategi bisnisnya.
“Program tersebut dapat memfasilitasi lebih dari 100 UMKM dan bekerjasama dengan salah satu marketplace terbesar di Indonesia,” tuturnya.
Gede yang berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun tersebut berharap, dengan ilmu yang didapatkan selama kuliah suatu saat nanti bisa membangun bisnis di daerahnya sendiri.
“Ada momen pertukaran mahasiswa di AMSA waktu itu dengan mahasiswa FK di Thailand tahun 2021. Meskipun saat itu masih masa pandemi sehingga kegiatan dilakukan secara online, namun bagi saya bisa bertemu dengan teman-teman sesama mahasiswa FK dari luar negeri, berbagi pengalaman tentang kuliah kedokteran, bisa mengenal kebudayaan dan bahasa lain membuat saya semakin banyak belajar meskipun saat itu virus COVID-19 masih melanda seluruh dunia,” paparnya.
Stanley mengatakan, salah satu pengetahuan yang dia dapatkan adalah mengenai jenis-jenis vaksin COVID yang sedang dikembangkan dan efektivitasnya.
“Saya berharap setelah wisuda, bisa segera lulus menjadi dokter, serta melanjutkan ke pendidikan spesialis,” katanya.
Gede Bagus Indra Laksana Wisudawan Terbaik dari Fakultas Ilmu Administrasi
Wisudawan terbaik terakhir yakni Gede Bagus Indra Laksana. Sosoknya meraih IPK 3,94 ini berasal dari jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Admistrasi (FIA). Baginya, menjadi wisudawan terbaik adalah bonus, sebab ia mengaku lebih terkesan ketika mampu membantu UMKM bertahan saat pandemi Covid-19.
“Jadi salah satu program yang saya rancang adalah Creatif Preneur Local Youth Innovation. Program itu di re-Inovasi dari Entrepreneurship Inovasi Lab yang berlangsung pada tahun 2021 di saat terjadinya pandemi dan UMKM banyak yang terpuruk,” ujar Gede Bagus.
Gede menambahkan, selain memberikan pelatihan , dia bersama timnya juga melakukan analisis permasalahan dari sudut finansial dan analisis strategi bisnisnya.
“Program tersebut dapat memfasilitasi lebih dari 100 UMKM dan bekerjasama dengan salah satu marketplace terbesar di Indonesia,” tuturnya.
Gede yang berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun tersebut berharap, dengan ilmu yang didapatkan selama kuliah suatu saat nanti bisa membangun bisnis di daerahnya sendiri.
(nnz)