Cerita Yoana Ervina, Wisudawan Termuda di Universitas Brawijaya dari Situbondo
loading...
A
A
A
MALANG - Universitas Brawijaya (UB) meluluskan wisudawan termudanya di usia 20 tahun. Peserta wisudawan bernama Yoana Ervina Febriyanti dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan (FPIK) kampus Kediri ini juga menyabet sebagai salah satu dari tiga wisudawan terbaik Universitas Brawijaya.
Sosok Yoana menyita perhatian ketika menjalani prosesi wisuda pada Minggu (1/10/2023) lalu karena usianya masih 20 tahun. Ia merupakan salah satu mahasiswa dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kediri menyabet Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,63 atau sangat memuaskan dan menjadi wisudawan termuda sepanjang sejarah UB.
“Saya tidak mengikuti program akselerasi apapun, dulu saya masuk SD usia 4 tahun,” ujar Yoana Ervina, melalui keterangan tertulisnya.
Tapi ia menyadari itu konsekuensi yang harus dihadapi. Karena kebutuhan bermainnya harus terlewat sebab tuntutan pelajaran yang harus dipenuhi. Justru hal itu membuat mentalnya diakui kian kuat.
“Namun positifnya saya jadi bisa belajar bersikap dewasa. Bersikap tetap senang, masih bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik ke teman - teman,” tuturnya.
Baca juga: Mengenal PISM ITB, Kuliah S1-S2 Hanya 5 Tahun dan Tersedia Beasiswa GTA
Wanita asli Situbondo ini menyelesaikan studinya dengan skripsi tentang analisis kelayakan usaha pengolahan udang vaname masak beku di salah satu perusahaan di kotanya. Perusahaan yang ditelitinya melakukan pembekuan udang vaname untuk tujuan ekspor ke Jepang, Australia, Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara di Eropa sejak 2004 sampai sekarang.
Sejalan dengan prodi yang dipilihnya yang membuatnya belajar analisa usaha, ia juga membuka bisnis di bidang kuliner.
"Membuka usaha bersama kakak dan adik, usaha banana roll yang diberi nama “bananabooth”. Usaha ini sudah jalan selama empat tahun. Tapi saya tetap memasukkan lamaran ke beberapa tempat," katanya.
Sementara itu, wisudawan terbaik lainnya Stanley dari Fakultas Kedokteran (FK) mengaku ada trik khusus sehingga mampu meraih hasil terbaik di wisuda. Ia mengatakan selalu menetapkan target yang harus ditempuh setiap akan mengambil mata kuliah baru.
“Biasanya ada target belajar yang saya buat per hari, sehingga ketika mulai ujian tidak terlalu berat karena harus belajar dari nol," ucap Stanley.
Dengan target yang dia tetapkan tersebut, Stanley mampu menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mendekati sempurna atau 3.99 Pria asal Malang tersebut mengatakan untuk menambah semangat dalam kuliah, dia juga berorganisasi di Asian Medical Students' Association (AMSA) FK UB.
Melalui organisasi tersebut dia juga mendapat kesempatan melakukan networking dan berbagi pengetahuan dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi luar negeri.
Baca juga: Jadwal Terbaru Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri 2023, Jangan Sampai Terlewat
“Ada momen pertukaran mahasiswa di AMSA waktu itu dengan mahasiswa FK di Thailand tahun 2021. Meskipun saat itu masih masa pandemi sehingga kegiatan dilakukan secara online, namun bagi saya bisa bertemu dengan teman-teman sesama mahasiswa FK dari luar negeri, berbagi pengalaman tentang kuliah kedokteran, bisa mengenal kebudayaan dan bahasa lain membuat saya semakin banyak belajar meskipun saat itu virus COVID-19 masih melanda seluruh dunia,” paparnya.
Stanley mengatakan, salah satu pengetahuan yang dia dapatkan adalah mengenai jenis-jenis vaksin COVID yang sedang dikembangkan dan efektivitasnya.
“Saya berharap setelah wisuda, bisa segera lulus menjadi dokter, serta melanjutkan ke pendidikan spesialis,” katanya.
Wisudawan terbaik terakhir yakni Gede Bagus Indra Laksana. Sosoknya meraih IPK 3,94 ini berasal dari jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Admistrasi (FIA). Baginya, menjadi wisudawan terbaik adalah bonus, sebab ia mengaku lebih terkesan ketika mampu membantu UMKM bertahan saat pandemi Covid-19.
“Jadi salah satu program yang saya rancang adalah Creatif Preneur Local Youth Innovation. Program itu di re-Inovasi dari Entrepreneurship Inovasi Lab yang berlangsung pada tahun 2021 di saat terjadinya pandemi dan UMKM banyak yang terpuruk,” ujar Gede Bagus.
Gede menambahkan, selain memberikan pelatihan , dia bersama timnya juga melakukan analisis permasalahan dari sudut finansial dan analisis strategi bisnisnya.
“Program tersebut dapat memfasilitasi lebih dari 100 UMKM dan bekerjasama dengan salah satu marketplace terbesar di Indonesia,” tuturnya.
Gede yang berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun tersebut berharap, dengan ilmu yang didapatkan selama kuliah suatu saat nanti bisa membangun bisnis di daerahnya sendiri.
Sosok Yoana menyita perhatian ketika menjalani prosesi wisuda pada Minggu (1/10/2023) lalu karena usianya masih 20 tahun. Ia merupakan salah satu mahasiswa dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kediri menyabet Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,63 atau sangat memuaskan dan menjadi wisudawan termuda sepanjang sejarah UB.
“Saya tidak mengikuti program akselerasi apapun, dulu saya masuk SD usia 4 tahun,” ujar Yoana Ervina, melalui keterangan tertulisnya.
Sudah Bisa Baca Tulis Sejak SD
Ia masuk SD lebih awal karena pada saat itu sudah bisa baca dan tulis secara lancar. Dirinya sendiri sudah punya keinginan yang kuat untuk sekolah, sehingga orang tua mendaftarkannya sekolah. Selalu menjadi yang termuda di sekolah merupakan tantangan tersendiri bagi Yoana. Ia pernah dianggap terlalu kekanak-kanakan oleh teman seangkatannya.Tapi ia menyadari itu konsekuensi yang harus dihadapi. Karena kebutuhan bermainnya harus terlewat sebab tuntutan pelajaran yang harus dipenuhi. Justru hal itu membuat mentalnya diakui kian kuat.
“Namun positifnya saya jadi bisa belajar bersikap dewasa. Bersikap tetap senang, masih bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik ke teman - teman,” tuturnya.
Baca juga: Mengenal PISM ITB, Kuliah S1-S2 Hanya 5 Tahun dan Tersedia Beasiswa GTA
Menulis Skripsi tentang Pengolahan Udang Vaname Beku
Wanita asli Situbondo ini menyelesaikan studinya dengan skripsi tentang analisis kelayakan usaha pengolahan udang vaname masak beku di salah satu perusahaan di kotanya. Perusahaan yang ditelitinya melakukan pembekuan udang vaname untuk tujuan ekspor ke Jepang, Australia, Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara di Eropa sejak 2004 sampai sekarang.
Jajal Buka Bisnis Kuliner
Sejalan dengan prodi yang dipilihnya yang membuatnya belajar analisa usaha, ia juga membuka bisnis di bidang kuliner.
"Membuka usaha bersama kakak dan adik, usaha banana roll yang diberi nama “bananabooth”. Usaha ini sudah jalan selama empat tahun. Tapi saya tetap memasukkan lamaran ke beberapa tempat," katanya.
Stanley Wisudawan Terbaik dari Fakultas Kedokteran
Sementara itu, wisudawan terbaik lainnya Stanley dari Fakultas Kedokteran (FK) mengaku ada trik khusus sehingga mampu meraih hasil terbaik di wisuda. Ia mengatakan selalu menetapkan target yang harus ditempuh setiap akan mengambil mata kuliah baru.
“Biasanya ada target belajar yang saya buat per hari, sehingga ketika mulai ujian tidak terlalu berat karena harus belajar dari nol," ucap Stanley.
Dengan target yang dia tetapkan tersebut, Stanley mampu menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mendekati sempurna atau 3.99 Pria asal Malang tersebut mengatakan untuk menambah semangat dalam kuliah, dia juga berorganisasi di Asian Medical Students' Association (AMSA) FK UB.
Melalui organisasi tersebut dia juga mendapat kesempatan melakukan networking dan berbagi pengetahuan dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi luar negeri.
Baca juga: Jadwal Terbaru Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri 2023, Jangan Sampai Terlewat
“Ada momen pertukaran mahasiswa di AMSA waktu itu dengan mahasiswa FK di Thailand tahun 2021. Meskipun saat itu masih masa pandemi sehingga kegiatan dilakukan secara online, namun bagi saya bisa bertemu dengan teman-teman sesama mahasiswa FK dari luar negeri, berbagi pengalaman tentang kuliah kedokteran, bisa mengenal kebudayaan dan bahasa lain membuat saya semakin banyak belajar meskipun saat itu virus COVID-19 masih melanda seluruh dunia,” paparnya.
Stanley mengatakan, salah satu pengetahuan yang dia dapatkan adalah mengenai jenis-jenis vaksin COVID yang sedang dikembangkan dan efektivitasnya.
“Saya berharap setelah wisuda, bisa segera lulus menjadi dokter, serta melanjutkan ke pendidikan spesialis,” katanya.
Gede Bagus Indra Laksana Wisudawan Terbaik dari Fakultas Ilmu Administrasi
Wisudawan terbaik terakhir yakni Gede Bagus Indra Laksana. Sosoknya meraih IPK 3,94 ini berasal dari jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Admistrasi (FIA). Baginya, menjadi wisudawan terbaik adalah bonus, sebab ia mengaku lebih terkesan ketika mampu membantu UMKM bertahan saat pandemi Covid-19.
“Jadi salah satu program yang saya rancang adalah Creatif Preneur Local Youth Innovation. Program itu di re-Inovasi dari Entrepreneurship Inovasi Lab yang berlangsung pada tahun 2021 di saat terjadinya pandemi dan UMKM banyak yang terpuruk,” ujar Gede Bagus.
Gede menambahkan, selain memberikan pelatihan , dia bersama timnya juga melakukan analisis permasalahan dari sudut finansial dan analisis strategi bisnisnya.
“Program tersebut dapat memfasilitasi lebih dari 100 UMKM dan bekerjasama dengan salah satu marketplace terbesar di Indonesia,” tuturnya.
Gede yang berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun tersebut berharap, dengan ilmu yang didapatkan selama kuliah suatu saat nanti bisa membangun bisnis di daerahnya sendiri.
(nnz)