Kisah Ikhram, Anak PMI Malaysia Penerima Beasiswa ADEM yang Ingin Berkarier di Dunia Perhotelan
loading...
A
A
A
Ikhram menuturkan, jadwal sekolahnya dimulai dari jam 1 siang sampai pukul 5 sore. Hal ini karena di CLC hanya ada satu bangunan sekolah dan harus dibagi dua antara sekolah dasar yang dimulai pagi dan SMP untuk siang ke sore hari.
Untuk pergi ke sekolah, Ikhram harus berjalan kaki selama 15 menit dari sekolahnya. Seusai dia menuntut ilmu, Ikhram pun akan membantu keluarganya di kebun sawit.
Ikhram kini hidup beda pulau dan beda negara dengan keluarganya. Apa yang membuatnya semangat merantau ke Indonesia? "Saya ingin mengubah nasib. Kami tidak punya apa-apa tapi Insya Allah dengan merantau saya bisa membahagiakan orang tua dan keluarga saya," tuturnya.
Semangatnya untuk mengubah nasib semakin membara tatkala dia ingat pesan ayahandanya. "Saya juga tertanam motivasi dari bapak, dia bilang biarlah bapak yang susah asalkan kamu jangan," ucap Ikhram mengingat motivasi dia sekolah di Indonesia.
Ikhram mengaku sering kangen dengan kedua orang tuanya. Melalui ponselnya setiap malam dia menelpon keluarganya untuk mengobati rasa rindunya itu. Tak lupa kedua orang tuanya memberikan semangat agar anaknya itu berjuang menamatkan sekolahnya di Lampung dan mewujudkan cita-citanya.
Di SMK Pelita Madani Ikhram akan belajar di jurusan Perhotelan dan dia mengakui sangat tertarik dengan dunia perhotelan. Bagaimana cara mengelola jasa penginapan, layanan makanan dan minuman, hingga teknik melayani tamu ingin dia pelajari lebih dalam di SMK Pelita Madani.
Tak hanya berkarier di dunia perhotelan karena rencana jangka panjangnya adalah Ikhram ingin memiliki sebuah hotel. "Cita-cita saya ingin menjadi owner sebuah perhotelan," pungkas Ikhram.
Sementara Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, meminta para penerima beasiswa ADEM Repatriasi untuk menorehkan prestasi sebanyak mungkin. Nadiem menegaskan, para siswa harus memanfaatkan kesempatan belajar dengan semaksimal mungkin mengingat kesempatan belajar dengan beasiswa tidak didapatkan oleh semua pelajar di Indonesia.
“Gunakan kesempatan ini untuk belajar optimal, berkarya sebanyak mungkin, dan meraih prestasi setinggi-tingginya,” disampaikan Mendikbudristek secara virtual dalam acara pembukaan Pembekalan Wawasan Kebangsaan di BPMP Kalimantan Selatan.
Alumnus Harvard Business School itu juga menyampaikan, para penerima beasiswa ADEM harus mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Mengingat, lanjut Mendikbudristek, banyak peluang beasiswa yang dapat diikuti oleh para pelajar Indonesia seperti Beasiswa Indonesia Maju, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), LPDP S1, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. “Prestasi adik-adik saat bersekolah menjadi poin dalam seleksi,” tuturnya.
Untuk pergi ke sekolah, Ikhram harus berjalan kaki selama 15 menit dari sekolahnya. Seusai dia menuntut ilmu, Ikhram pun akan membantu keluarganya di kebun sawit.
Pergi Jauh untuk Mengubah Nasib Keluarga
Ikhram kini hidup beda pulau dan beda negara dengan keluarganya. Apa yang membuatnya semangat merantau ke Indonesia? "Saya ingin mengubah nasib. Kami tidak punya apa-apa tapi Insya Allah dengan merantau saya bisa membahagiakan orang tua dan keluarga saya," tuturnya.
Semangatnya untuk mengubah nasib semakin membara tatkala dia ingat pesan ayahandanya. "Saya juga tertanam motivasi dari bapak, dia bilang biarlah bapak yang susah asalkan kamu jangan," ucap Ikhram mengingat motivasi dia sekolah di Indonesia.
Ingin Berkarier di Dunia Perhotelan
Ikhram mengaku sering kangen dengan kedua orang tuanya. Melalui ponselnya setiap malam dia menelpon keluarganya untuk mengobati rasa rindunya itu. Tak lupa kedua orang tuanya memberikan semangat agar anaknya itu berjuang menamatkan sekolahnya di Lampung dan mewujudkan cita-citanya.
Di SMK Pelita Madani Ikhram akan belajar di jurusan Perhotelan dan dia mengakui sangat tertarik dengan dunia perhotelan. Bagaimana cara mengelola jasa penginapan, layanan makanan dan minuman, hingga teknik melayani tamu ingin dia pelajari lebih dalam di SMK Pelita Madani.
Tak hanya berkarier di dunia perhotelan karena rencana jangka panjangnya adalah Ikhram ingin memiliki sebuah hotel. "Cita-cita saya ingin menjadi owner sebuah perhotelan," pungkas Ikhram.
Sementara Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, meminta para penerima beasiswa ADEM Repatriasi untuk menorehkan prestasi sebanyak mungkin. Nadiem menegaskan, para siswa harus memanfaatkan kesempatan belajar dengan semaksimal mungkin mengingat kesempatan belajar dengan beasiswa tidak didapatkan oleh semua pelajar di Indonesia.
“Gunakan kesempatan ini untuk belajar optimal, berkarya sebanyak mungkin, dan meraih prestasi setinggi-tingginya,” disampaikan Mendikbudristek secara virtual dalam acara pembukaan Pembekalan Wawasan Kebangsaan di BPMP Kalimantan Selatan.
Alumnus Harvard Business School itu juga menyampaikan, para penerima beasiswa ADEM harus mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Mengingat, lanjut Mendikbudristek, banyak peluang beasiswa yang dapat diikuti oleh para pelajar Indonesia seperti Beasiswa Indonesia Maju, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), LPDP S1, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. “Prestasi adik-adik saat bersekolah menjadi poin dalam seleksi,” tuturnya.
(nnz)