Kisah Ikhram, Anak PMI Malaysia Penerima Beasiswa ADEM yang Ingin Berkarier di Dunia Perhotelan

Selasa, 17 Oktober 2023 - 15:49 WIB
loading...
Kisah Ikhram, Anak PMI...
Muhammad Ikhram, anak seorang PMI di Malaysia yang menjadi salah satu penerima beasiswa ADEM Repatriasi. Foto/Neneng Zubaidah.
A A A
JAKARTA - Muhammad Ikhram terlihat senang sekali melihat megahnya Ibukota Jakarta dan gedung-gedung tingginya dari atas menara Monumen Nasional (Monas). Ikhram adalah anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang sehari-hari tinggal di pemukiman pekerja perkebunan kelapa sawit di Kinabalu, Malaysia.

Ikhram juga salah satu penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Repatriasi bagi anak-anak PMI yang tinggal di luar negeri, khususnya di Sabah, Sarawak, dan Johor Bahru, Malaysia. Jauh dari keluarganya, Ikhram akan berjuang sekolah di Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya di dunia perhotelan.

Oktober 2023 ini para penerima beasiswa ADEM Repatriasi mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan di beberapa kota di Indonesia. Ikhram dan beberapa temannya mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan ini di Jakarta. Oleh Kemendikbudristek mereka diajak karya wisata ke tempat wisata salah satunya ke Monas.

Baca juga: Berkah Doa Ibu, Ini Kisah Mujab, Alumnus UI Penerima Beasiswa LPDP ke Inggris

Program beasiswa ADEM Repatriasi ini diberikan kepada pelajar lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan menengah di 108 sekolah pelaksana program ADEM Repatriasi yang tersebar di 11 provinsi.

Anak PMI dengan Semangat Belajar Tinggi


Di Malaysia, Ikhram bersekolah di Community Learning Center (CLC) di Kinabalu. Ikram mengungkapkan sangat ingin kembali sekolah usai lulus SMP tetapi putus asa karena tidak bisa melanjutkan sekolah di Malaysia.

Ikhram mengungkapkan, jika ingin bersekolah di sekolah Malaysia dia harus berpindah kewarganegaraan dulu. Beruntung gurunya di CLC menyampaikan informasi mengenai beasiswa ADEM Repatriasi ini kepadanya.

Dengan semangat ingin mengubah nasib keluarganya, Ikhram semangat mengikuti semua tes seleksi beasiswa tersebut. Tes psikologi, tes bakat, hingga tes kedisplinan dia babat habis. "Alhamdulillah saya lolos di semua tes," ungkapnya.

Saat dia mengetahui lolos seleksi akhir, perasaannya campur aduk antara senang, bangga, sekaligus juga sedih. Sedih karena dia anak laki-laki satunya di keluarga harus pergi jauh dari orang tua dan adik-adik yang harus dilindunginya.

Lanjut Sekolah ke SMK di Lampung


Laki-laki kelahiran 1 Januari 2007 ini diterima beasiswa ADEM Repatriasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke SMK Pelita Madani Pringsewu di provinsi Lampung.

Baca juga: Kisah Arip Muttaqien, Alumni Generasi Pertama Beasiswa LPDP Kini Berkarier di Sekretariat ASEAN

Ikhram mengungkapkan, perbedaan mendasar antara sekolah di CLC dan di Indonesia adalah keterbatasan jumlah guru. Di Malaysia, satu guru harus mengajari semua mata pelajaran. Dia pun terkejut ketika mengetahui di Indonesia satu guru hanya mengajari satu mata pelajaran saja.

"Guru yang jurusan bahasa Indonesia terpaksa ngajarin Bahasa Inggris dan juga Matematika. Jadi mereka terpaksa belajar ulang untuk membantu kami belajar," tuturnya.

Ikhram menuturkan, jadwal sekolahnya dimulai dari jam 1 siang sampai pukul 5 sore. Hal ini karena di CLC hanya ada satu bangunan sekolah dan harus dibagi dua antara sekolah dasar yang dimulai pagi dan SMP untuk siang ke sore hari.

Untuk pergi ke sekolah, Ikhram harus berjalan kaki selama 15 menit dari sekolahnya. Seusai dia menuntut ilmu, Ikhram pun akan membantu keluarganya di kebun sawit.

Pergi Jauh untuk Mengubah Nasib Keluarga


Ikhram kini hidup beda pulau dan beda negara dengan keluarganya. Apa yang membuatnya semangat merantau ke Indonesia? "Saya ingin mengubah nasib. Kami tidak punya apa-apa tapi Insya Allah dengan merantau saya bisa membahagiakan orang tua dan keluarga saya," tuturnya.

Semangatnya untuk mengubah nasib semakin membara tatkala dia ingat pesan ayahandanya. "Saya juga tertanam motivasi dari bapak, dia bilang biarlah bapak yang susah asalkan kamu jangan," ucap Ikhram mengingat motivasi dia sekolah di Indonesia.

Ingin Berkarier di Dunia Perhotelan


Ikhram mengaku sering kangen dengan kedua orang tuanya. Melalui ponselnya setiap malam dia menelpon keluarganya untuk mengobati rasa rindunya itu. Tak lupa kedua orang tuanya memberikan semangat agar anaknya itu berjuang menamatkan sekolahnya di Lampung dan mewujudkan cita-citanya.

Di SMK Pelita Madani Ikhram akan belajar di jurusan Perhotelan dan dia mengakui sangat tertarik dengan dunia perhotelan. Bagaimana cara mengelola jasa penginapan, layanan makanan dan minuman, hingga teknik melayani tamu ingin dia pelajari lebih dalam di SMK Pelita Madani.

Tak hanya berkarier di dunia perhotelan karena rencana jangka panjangnya adalah Ikhram ingin memiliki sebuah hotel. "Cita-cita saya ingin menjadi owner sebuah perhotelan," pungkas Ikhram.

Sementara Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, meminta para penerima beasiswa ADEM Repatriasi untuk menorehkan prestasi sebanyak mungkin. Nadiem menegaskan, para siswa harus memanfaatkan kesempatan belajar dengan semaksimal mungkin mengingat kesempatan belajar dengan beasiswa tidak didapatkan oleh semua pelajar di Indonesia.

“Gunakan kesempatan ini untuk belajar optimal, berkarya sebanyak mungkin, dan meraih prestasi setinggi-tingginya,” disampaikan Mendikbudristek secara virtual dalam acara pembukaan Pembekalan Wawasan Kebangsaan di BPMP Kalimantan Selatan.

Alumnus Harvard Business School itu juga menyampaikan, para penerima beasiswa ADEM harus mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Mengingat, lanjut Mendikbudristek, banyak peluang beasiswa yang dapat diikuti oleh para pelajar Indonesia seperti Beasiswa Indonesia Maju, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), LPDP S1, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. “Prestasi adik-adik saat bersekolah menjadi poin dalam seleksi,” tuturnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4802 seconds (0.1#10.140)