Pengendalian Emosi Kunci Sukses Orang Tua Belajar Bersama Anak di Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sistem siswa belajar di rumah masih menjadi polemik pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Pengendalian emosi orang tua diyakini menjadi faktor utama dalam melanjutkan pendidikan anak di rumah.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Perempuan Jenggala (PJ), Vicky W Kartiwa dalam Serial webinar parenting 'Solusi Cerdas Mendampingi Anak di Masa Pandemi'. Dia mengatakan, pengendalian emosi menjadi kunci utama permasalahan sekolah di tengah masyarakat di masa pandemi COVID-19 sejak awal 2020.
"Kebijakan stay at home ini antara lain mengharuskan anak-anak usia sekolah belajar di rumah. Disadari atau tidak ini telah mengembalikan tugas dan tanggung jawab orang tua dalam melakukan pendidikan bagi anak-anaknya," kata Vicky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/8/2020). ( )
Dia mengatakan, dengan kembalinya tugas orang tua mendidik, maka harus bisa mengatur emosi. Di lain waktu orang tua harus memberi ketegasan mengenai tugas pelajaran dan di lain sisi orang tua juga harus memberi kasih sayang lembut pada anak secara terus-menerus.
Hal senada dikatakan, artis Ussy Sulistiawati. Dia menyebut masa pandemi mengubah kondisi baik di sektor kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial perilaku, budaya dan kebiasaan juga mental psikis dari anggota masyarakat.
Pada sisi pendidikan, menurut Ussy, memiliki tantangan tersendiri dalam mengawal pembelajaran di masa pandemi. Orang tua memiliki tanggung jawab dalam menghidupkan keberlangsungan pendidikan anak di rumah.
"Saya merasakan betul bagaimana tanggung jawab pendidikan formal itu berpindah kepada kami orang tua yang stay at home. Kami tidak saja berperan mendampingi mereka belajar namun juga memastikan pendidikan tetap menjadi prioritas mereka selama belajar dari rumah dan itu tidak gampang," ungkap Ussy.( )
Untuk mendukung pembelajaran dalam kondisi pandemi ini, Perempuan Jenggala membuat program Peduli E-Learning. Program ini merupakan pembinaan bagi tenaga pengajar agar lebih efektif dalam memberikan pengajaran berbasis online.
"Peduli E-learning juga berusaha untuk berkolaborasi dengan berbagai komunitas pemerhati pendidikan dan pembelajaran bagi anak-anak di berbagai penjuru negeri," kata Vicky.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Perempuan Jenggala (PJ), Vicky W Kartiwa dalam Serial webinar parenting 'Solusi Cerdas Mendampingi Anak di Masa Pandemi'. Dia mengatakan, pengendalian emosi menjadi kunci utama permasalahan sekolah di tengah masyarakat di masa pandemi COVID-19 sejak awal 2020.
"Kebijakan stay at home ini antara lain mengharuskan anak-anak usia sekolah belajar di rumah. Disadari atau tidak ini telah mengembalikan tugas dan tanggung jawab orang tua dalam melakukan pendidikan bagi anak-anaknya," kata Vicky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/8/2020). ( )
Dia mengatakan, dengan kembalinya tugas orang tua mendidik, maka harus bisa mengatur emosi. Di lain waktu orang tua harus memberi ketegasan mengenai tugas pelajaran dan di lain sisi orang tua juga harus memberi kasih sayang lembut pada anak secara terus-menerus.
Hal senada dikatakan, artis Ussy Sulistiawati. Dia menyebut masa pandemi mengubah kondisi baik di sektor kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial perilaku, budaya dan kebiasaan juga mental psikis dari anggota masyarakat.
Pada sisi pendidikan, menurut Ussy, memiliki tantangan tersendiri dalam mengawal pembelajaran di masa pandemi. Orang tua memiliki tanggung jawab dalam menghidupkan keberlangsungan pendidikan anak di rumah.
"Saya merasakan betul bagaimana tanggung jawab pendidikan formal itu berpindah kepada kami orang tua yang stay at home. Kami tidak saja berperan mendampingi mereka belajar namun juga memastikan pendidikan tetap menjadi prioritas mereka selama belajar dari rumah dan itu tidak gampang," ungkap Ussy.( )
Untuk mendukung pembelajaran dalam kondisi pandemi ini, Perempuan Jenggala membuat program Peduli E-Learning. Program ini merupakan pembinaan bagi tenaga pengajar agar lebih efektif dalam memberikan pengajaran berbasis online.
"Peduli E-learning juga berusaha untuk berkolaborasi dengan berbagai komunitas pemerhati pendidikan dan pembelajaran bagi anak-anak di berbagai penjuru negeri," kata Vicky.
(abd)