20 Jurusan Vokasi dengan Persaingan Terketat di SNBT 2023, Acuan Menghitung Peluang di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini 20 jurusan program vokasi dengan tingkat persaingan terketat di SNBT 2023. Program vokasi menjadi banyak pilihan calon mahasiswa yang menginginkan bisa langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus.
Dibanding model perguruan tinggi lain, program vokasi memiliki sejumlah kelebihan di antaranya lebih banyak bnelajar tentang praktik ketimbang teori. Untuk bisa kuliah di jurusan vokasi khususnya di kampus negeri maka calon mahasiswa wajib mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Selain belajar, salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk memperbesar peluang lolos di SNBT adalah dengan melihat tingkat keketatan sebuah jurusan. Semakin ketat tingkat persaingan sebuah jurusan atau prodi, maka peluang untuk lolos makin kecil.
Sebaliknya jika tingkat persaingannya tidak terlalu ketat maka peluang untuk lolos besar. Artikel kali ini akan mengulas 20 jurusan program vokasi dengan tingkat persaingan terketat di SNBT 2023
1. Teknik Informatika, Politeknik Negeri Jakarta: 1,98%
2. Tata Boga, Universitas Negeri Yogyakarta: 2,29%
3. Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bandung: 2,41%
4. Manajemen Informasi Kesehatan, Universitas Gadjah Mada: 2,77%
5. Tata Rias dan Kecantikan, Universitas Negeri Yogyakarta: 2,88%
6. Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Universitas Gadjah Mada: 3,07%
7. Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta: 3,13%
8. Seni Kuliner dan Pengolahan Jasa Makanan, Universitas Negeri Jakarta: 3,18%
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Sebelas Maret: 3,28%
10. Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta: 3,46%
11. Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang: 4,16%
12. Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Bandung: 4,50%
13. Administrasi Perkantoran Digital, Universitas Negeri Jakarta: 4,79%
14. Teknik Alat Berat, Politeknik Negeri Padang: 4,95%
15. Akuntansi Keuangan, Politeknik Negeri Jakarta: 4,95%
16. Bisnis Kreatif, Universitas Indonesia: 4,97%
17. Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung: 5,02%
18. Akuntansi Sektor Publik, Universitas Gadjah Mada: 5,03%
19. Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Universitas Gadjah Mada: 5,26%
20. Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Yogyakarta: 5,35%
Keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat masuk sekolah vokasi adalah ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas. Seorang sarjana terapan atau diploma memiliki kesempatan diterima bekerja lebih tinggi. Keahlian yang dimiliki benar-benar spesifik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau instansi tertentu
Alasan seseorang lebih suka masuk ke pendidikan vokasi karena memiliki keahlian dan pengalaman dalam waktu lebih singkat. Sekolah vokasi menawarkan program pendidikan yang lebih singkat daripada program sarjana. Jika kamu butuh waktu 4 tahun untuk meraih gelar sarjana, maka hanya perlu waktu 3 tahun saja untuk mendapatkan gelar diploma atau ahli madya untuk lulusan D3.
Seorang lulusan sekolah vokasi tetap bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Misalnya kamu hanya lulusan D3 yang ingin meraih gelar sarjana, bisa memilih program ekstensi D3 ke S1. Kamu bisa menjalani aktivitas sebagai pekerja sembari kuliah. Tentu pilih kuliah kelas karyawan yang bisa dilakukan saat malam hari atau akhir pekan tiba.
Dibanding model perguruan tinggi lain, program vokasi memiliki sejumlah kelebihan di antaranya lebih banyak bnelajar tentang praktik ketimbang teori. Untuk bisa kuliah di jurusan vokasi khususnya di kampus negeri maka calon mahasiswa wajib mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Selain belajar, salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk memperbesar peluang lolos di SNBT adalah dengan melihat tingkat keketatan sebuah jurusan. Semakin ketat tingkat persaingan sebuah jurusan atau prodi, maka peluang untuk lolos makin kecil.
Sebaliknya jika tingkat persaingannya tidak terlalu ketat maka peluang untuk lolos besar. Artikel kali ini akan mengulas 20 jurusan program vokasi dengan tingkat persaingan terketat di SNBT 2023
20 Jurusan Program Vokasi dengan Tingkat Persaingan Terketat di SNBT 2023
1. Teknik Informatika, Politeknik Negeri Jakarta: 1,98%
2. Tata Boga, Universitas Negeri Yogyakarta: 2,29%
3. Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bandung: 2,41%
4. Manajemen Informasi Kesehatan, Universitas Gadjah Mada: 2,77%
5. Tata Rias dan Kecantikan, Universitas Negeri Yogyakarta: 2,88%
6. Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Universitas Gadjah Mada: 3,07%
7. Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta: 3,13%
8. Seni Kuliner dan Pengolahan Jasa Makanan, Universitas Negeri Jakarta: 3,18%
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Sebelas Maret: 3,28%
10. Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta: 3,46%
11. Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang: 4,16%
12. Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Bandung: 4,50%
13. Administrasi Perkantoran Digital, Universitas Negeri Jakarta: 4,79%
14. Teknik Alat Berat, Politeknik Negeri Padang: 4,95%
15. Akuntansi Keuangan, Politeknik Negeri Jakarta: 4,95%
16. Bisnis Kreatif, Universitas Indonesia: 4,97%
17. Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung: 5,02%
18. Akuntansi Sektor Publik, Universitas Gadjah Mada: 5,03%
19. Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Universitas Gadjah Mada: 5,26%
20. Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Yogyakarta: 5,35%
Kelebihan Program Vokasi
1. Kesempatan bekerja yang lebih luas
Keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat masuk sekolah vokasi adalah ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas. Seorang sarjana terapan atau diploma memiliki kesempatan diterima bekerja lebih tinggi. Keahlian yang dimiliki benar-benar spesifik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau instansi tertentu
2. Mendapatkan keahlian dan pengalaman dalam waktu singkat
Alasan seseorang lebih suka masuk ke pendidikan vokasi karena memiliki keahlian dan pengalaman dalam waktu lebih singkat. Sekolah vokasi menawarkan program pendidikan yang lebih singkat daripada program sarjana. Jika kamu butuh waktu 4 tahun untuk meraih gelar sarjana, maka hanya perlu waktu 3 tahun saja untuk mendapatkan gelar diploma atau ahli madya untuk lulusan D3.
3. Bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi
Seorang lulusan sekolah vokasi tetap bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Misalnya kamu hanya lulusan D3 yang ingin meraih gelar sarjana, bisa memilih program ekstensi D3 ke S1. Kamu bisa menjalani aktivitas sebagai pekerja sembari kuliah. Tentu pilih kuliah kelas karyawan yang bisa dilakukan saat malam hari atau akhir pekan tiba.
(wyn)