Peneliti Pustral UGM Keluarkan Hasil Riset Soal Transportasi, Ini Hasilnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengguna setia Gojek dua setengah (2,5) kali lebih tinggi dibandingkan kompetitornya. Ini terkait peran ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) sebagai pelengkap (komplementer) integrasi antar-moda transportasi publik.
(Baca juga: Indonesia Peringkat 20 Kematian Covid-19 di Kawasan Asia)
Data riset berjudul Ojek Online Ancaman atau Pelengkap atau Nothing bagi Bus TJ?” memaparkan keberadaan transportasi online telah menjadi pelengkap dari transportasi publik. Terutama TransJakarta (TJ), MRT, dan Commuter Line seperti di Jabodetabek.
Riset tersebut dilakukan Muhammad Zudhy Irawan, pengajar di Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada (UGM) dan Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM periode 2019-2020.
(Baca juga: Enam Kasus Baru, Total 1.264 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)
Secara lebih rinci, Gojek unggul dari sisi ketersediaan driver, perilaku driver ke pengguna layanan, kemudahan penggunaan aplikasi, serta keamanan dan keselamatan. Meskipun dari sisi diskon kalah dari kompetitornya.
Data riset tersebut menjadi salah satu data dipaparkan dalam diskusi media bertajuk 'Gojek dan Masa Depan Integrasi Antar-Moda Transportasi Publik di Jabodetabek', Selasa 4 Agustus 2020.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya S Dillon mengungkapkan, dari berbagai data riset terlihat kesan kompetisi antar-moda transportasi sudah berakhir. Termasuk dengan transportasi online.
"Data menunjukkan tidak ada kompetisi. Justru komplementer antar kendaraan ojek online dengan kendaraan umum," kata Harya dalam pers rilis, Rabu (5/8/2020).
Dari riset lanjut Harya, sekitar 45% pengguna transportasi publik di Jabodetabek telah memfungsikan ojek online sebagai solusi first-mile-last-mile (sarana penghubung awal dan akhir perjalanan).
Debat MRT vs TJ juga sudah berakhir. TJ sempat rekor satu juta penumpang per hari. Pada saat yang sama, grafik atau jumlah penumpang MRT juga meningkat. Harya mengatakan, surplus konsumen semakin tinggi. "Harusnya sekarang ini, mobillitas tinggi. preferensi masyarakat untuk naik transportasi publik semakin tinggi," ujarnya.
(Baca juga: Indonesia Peringkat 20 Kematian Covid-19 di Kawasan Asia)
Data riset berjudul Ojek Online Ancaman atau Pelengkap atau Nothing bagi Bus TJ?” memaparkan keberadaan transportasi online telah menjadi pelengkap dari transportasi publik. Terutama TransJakarta (TJ), MRT, dan Commuter Line seperti di Jabodetabek.
Riset tersebut dilakukan Muhammad Zudhy Irawan, pengajar di Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada (UGM) dan Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM periode 2019-2020.
(Baca juga: Enam Kasus Baru, Total 1.264 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)
Secara lebih rinci, Gojek unggul dari sisi ketersediaan driver, perilaku driver ke pengguna layanan, kemudahan penggunaan aplikasi, serta keamanan dan keselamatan. Meskipun dari sisi diskon kalah dari kompetitornya.
Data riset tersebut menjadi salah satu data dipaparkan dalam diskusi media bertajuk 'Gojek dan Masa Depan Integrasi Antar-Moda Transportasi Publik di Jabodetabek', Selasa 4 Agustus 2020.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya S Dillon mengungkapkan, dari berbagai data riset terlihat kesan kompetisi antar-moda transportasi sudah berakhir. Termasuk dengan transportasi online.
"Data menunjukkan tidak ada kompetisi. Justru komplementer antar kendaraan ojek online dengan kendaraan umum," kata Harya dalam pers rilis, Rabu (5/8/2020).
Dari riset lanjut Harya, sekitar 45% pengguna transportasi publik di Jabodetabek telah memfungsikan ojek online sebagai solusi first-mile-last-mile (sarana penghubung awal dan akhir perjalanan).
Debat MRT vs TJ juga sudah berakhir. TJ sempat rekor satu juta penumpang per hari. Pada saat yang sama, grafik atau jumlah penumpang MRT juga meningkat. Harya mengatakan, surplus konsumen semakin tinggi. "Harusnya sekarang ini, mobillitas tinggi. preferensi masyarakat untuk naik transportasi publik semakin tinggi," ujarnya.