PKN 2023 Resmi Ditutup, Dirjen Hilmar: Inspirasi Merawat Bumi dan Kebudayaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penutupan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 dipusatkan di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur. Kolaborasi untuk pemajuan kebudayaan ini akan kembali berlangsung pada 2025 mendatang.
Penutupan PKN 2023 di gelar di bantaran Taman Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur yang dihadiri ribuan masyarakat yang antusias menyaksikan kegiatan Pawai Lumbung Sungai di aliran sungai Cisadane Ciliwung, BKT.
Masyarakat begitu terhibur melihat puluhan perahu dengan model hiasan dari berbagai daerah yang melintas di sungai Cisadane Ciliwung. Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid berkesempatan memberikan sambutan dalam Pawai Lumbung Sungai sekaligus menutup rangkaian PKN 2023 di BKT.
Baca juga: Resmi Ditutup, KKI 2023 Hasilkan 10 Gagasan Penting untuk Pemajuan Kebudayaan
"PKN 2023 sudah berakhir, nanti kita berjumpa di PKN berikutnya pada tahun 2025," kata Hilmar, dalam keterangan resmi, Senin (30/10/2023).
Hilmar menjelaskan, penutupan PKN 2023 dipusatkan di BKT untuk mengingatkan kembali arti penting sungai bagi kehidupan. BKT sebagai kanal air tak hanya sebagai pengendali banjir namun juga menjadi lokasi wisata alternatif masyarakat.
"Sungai sangat penting bagi kelanjutan. Hidup manusia. Harapannya kegiatan di sungai tidak hanya menjadi tempat wisata melainkan menjadi kesadaran manusia akan pentingnya sungai. Sungai kekayaan kita penuh dengan kearifan," lanjut Hilmar.
Baca juga: Kemendikbudristek Tetapkan 213 Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Yogya Terbanyak
Selain Pawai Lumbung Sungai, penutupan PKN di isi dengan pergelaran ritual dari Trisna Sanjaya, dan pergelaran Swara Tirta (Sinau Art), pawai Reog mini, dan Ayu Dila & Raa Ondel-ondel reog Ponorogo, model, kuda lumping, hiburan rakyat pergelaran PM TOH, Rombong Dangdut, Jecko Siompo & Animal Pop Family.
Hilmar melanjutkan, seluruh rangkaian PKN ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada masyarakat untuk upaya pemajuan kebudayaan serta himbauan untuk merawat bumi, agar budaya terus lestari. Merawat bumi, Merawat Kebudayaan.
“Apa yang kita sajikan di Pekan Kebudayaan Nasional 20-29 Oktober 2023 adalah hasil panen kolaborasi-kolaborasi pemajuan kebudayaan. Ini harus diteruskan, bahwa pemajuan kebudayaan harus dilakukan bersama, dan gotong royong. Ke depan kita akan buat yang lebih menarik lagi dan manfaat untuk masyarakat banyak," tegas Hilmar.
Sebelum pelaksanaan Pawai Lumbung Sungai, dilaksanakan juga penutupan Musrenbang kebudayaan Kemendikbudristek bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) yang berlangsung di Ruang Tamu Bappenas.
Penutupan PKN 2023 di gelar di bantaran Taman Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur yang dihadiri ribuan masyarakat yang antusias menyaksikan kegiatan Pawai Lumbung Sungai di aliran sungai Cisadane Ciliwung, BKT.
Masyarakat begitu terhibur melihat puluhan perahu dengan model hiasan dari berbagai daerah yang melintas di sungai Cisadane Ciliwung. Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid berkesempatan memberikan sambutan dalam Pawai Lumbung Sungai sekaligus menutup rangkaian PKN 2023 di BKT.
Baca juga: Resmi Ditutup, KKI 2023 Hasilkan 10 Gagasan Penting untuk Pemajuan Kebudayaan
"PKN 2023 sudah berakhir, nanti kita berjumpa di PKN berikutnya pada tahun 2025," kata Hilmar, dalam keterangan resmi, Senin (30/10/2023).
Hilmar menjelaskan, penutupan PKN 2023 dipusatkan di BKT untuk mengingatkan kembali arti penting sungai bagi kehidupan. BKT sebagai kanal air tak hanya sebagai pengendali banjir namun juga menjadi lokasi wisata alternatif masyarakat.
"Sungai sangat penting bagi kelanjutan. Hidup manusia. Harapannya kegiatan di sungai tidak hanya menjadi tempat wisata melainkan menjadi kesadaran manusia akan pentingnya sungai. Sungai kekayaan kita penuh dengan kearifan," lanjut Hilmar.
Baca juga: Kemendikbudristek Tetapkan 213 Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Yogya Terbanyak
Selain Pawai Lumbung Sungai, penutupan PKN di isi dengan pergelaran ritual dari Trisna Sanjaya, dan pergelaran Swara Tirta (Sinau Art), pawai Reog mini, dan Ayu Dila & Raa Ondel-ondel reog Ponorogo, model, kuda lumping, hiburan rakyat pergelaran PM TOH, Rombong Dangdut, Jecko Siompo & Animal Pop Family.
Hilmar melanjutkan, seluruh rangkaian PKN ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada masyarakat untuk upaya pemajuan kebudayaan serta himbauan untuk merawat bumi, agar budaya terus lestari. Merawat bumi, Merawat Kebudayaan.
“Apa yang kita sajikan di Pekan Kebudayaan Nasional 20-29 Oktober 2023 adalah hasil panen kolaborasi-kolaborasi pemajuan kebudayaan. Ini harus diteruskan, bahwa pemajuan kebudayaan harus dilakukan bersama, dan gotong royong. Ke depan kita akan buat yang lebih menarik lagi dan manfaat untuk masyarakat banyak," tegas Hilmar.
Sebelum pelaksanaan Pawai Lumbung Sungai, dilaksanakan juga penutupan Musrenbang kebudayaan Kemendikbudristek bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) yang berlangsung di Ruang Tamu Bappenas.
(nnz)