Rektor UMJ Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Politik
loading...
A
A
A
Lebih lanjut, Toni mengharapkan agar gelar Guru Besar dapat mendorong semangat Ma’mun untuk berperan dalam mengupayakan perubahan pelembagaan demokrasi di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir yang hadir di acara pengukuhan, menyatakan bahwa orasi ilmiah Prof. Ma’mun bertajuk Dialektika Islam dan Pancasila: Dari Ideologi Menuju Aktualisasi, menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Menurutnya, Guru Besar ke-283 di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah merupakan sosok pencari ilmu yang luar biasa.
"Terima kasih telah menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Kita ingin mengakhiri perdebatan politik lampau. Tidak cukup dengan konsensus bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, tapi kita harus membangun Indonesia ini menjadi negara daarul ahdi wassyahadah yaitu Indonesia berkemajuan," pungkas Haedar.
Ma’mun ditetapkan sebagai Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor : 37257/M/07/23.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir yang hadir di acara pengukuhan, menyatakan bahwa orasi ilmiah Prof. Ma’mun bertajuk Dialektika Islam dan Pancasila: Dari Ideologi Menuju Aktualisasi, menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Menurutnya, Guru Besar ke-283 di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah merupakan sosok pencari ilmu yang luar biasa.
"Terima kasih telah menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Kita ingin mengakhiri perdebatan politik lampau. Tidak cukup dengan konsensus bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, tapi kita harus membangun Indonesia ini menjadi negara daarul ahdi wassyahadah yaitu Indonesia berkemajuan," pungkas Haedar.
Ma’mun ditetapkan sebagai Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor : 37257/M/07/23.
(nnz)