Teks Diskusi: Pengertian, Struktur, dan Contoh Penulisannya
loading...

Teks diskusi adalah karya tulis yang menyajikan berbagai pendapat atau gagasan dengan sudut pandang yang berbeda mengenai suatu topik. Foto/Freepik/Nakaritore.
A
A
A
JAKARTA - Teks diskusi adalah karya tulis yang menyajikan berbagai pendapat atau gagasan dengan sudut pandang yang berbeda mengenai suatu topik seperti pendidikan , kesehatan, lingkungan, dan lainnya. Biasanya, teks diskusi disampaikan dengan bahasa yang lugas agar mendorong pembaca untuk berpikir kritis.
Umumnya, teks diskusi disampaikan dalam forum-forum diskusi formal seperti rapat OSIS, rapat karang taruna, rapat RT, rapat desa, hingga rapat terbatas dengan presiden dan menteri-menteri.
Biasanya, teks diskusi diawali dengan topik yang ingin didiskusikan, kemudian diikuti dengan argumen, pendapat, atau gagasan yang berbeda dari berbagai pihak yang terlibat dalam diskusi tersebut. Lalu, teks diskusi diakhiri dengan kesimpulan yang merangkum poin-poin penting dari diskusi.
Teks diskusi dapat berupa esai, debat, dan forum. Untuk memudahkan penulisan teks diskusi, berikut di bawah ini terdapat struktur teks diskusi yang dapat diikuti.
Pendahuluan dan Isu merupakan bagian pengantar yang berisi informasi latar belakang mengenai topik atau isu yang ingin didiskusikan.
Bagian ini menyajikan argumen atau gagasan yang mendukung topik yang sedang didiskusikan. Argumen harus bersifat objektif dan tidak memihak.
Bagian ini berisi tanggapan dari argumen yang disajikan sebelumnya, dengan memberi pendapat yang menentang argumen tersebut.
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk Dibaca
Bagian ini meninjau kembali argumen yang telah disajikan sebelumnya serta memberikan analisis yang dapat membantu memahami poin-poin penting dari diskusi tersebut.
Kesimpulan merupakan bagian yang berisi rangkuman poin-poin penting dari diskusi dan memberikan saran atau kesimpulan yang menyatukan berbagai pendapat dalam diskusi tersebut.
- Pendahuluan dan Isu
Proses pembelajaran secara daring telah dilaksanakan selama dua semester sejak pandemi Covid-19 melanda. Namun, memasuki era new normal pihak Kemendikbudristek mulai mempertimbangkan pertemuan tatap muka di sekolah-sekolah.
Pemerintah pun kemudian memberikan wewenang kepada pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua siswa terkait keputusan diadakannya kembali pembelajaran tatap muka.
Apabila para pemegang wewenang telah sepakat, maka pembelajaran jarak jauh akan dihentikan, dan pembelajaran tatap muka pun dapat dilanjutkan kembali dengan syarat, serta mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
- Argumen Pendukung
Keputusan pemerintah untuk menggelar pembelajaran jarak jauh ketika Covid-19 melanda, sudah menjadi opsi yang tepat dalam rangka menekan penyebaran virus corona secara lebih luas. Khususnya dikalangan anak-anak.
Selain itu, keputusan untuk menghentikan pembelajaran jarak jauh, dan menggantinya dengan belajar tatap muka juga merupakan langkah awal yang tepat untuk memulai kembali kegiatan dunia pendidikan.
Mengingat sudah dua semester para siswa menerima pembelajaran secara online. Proses pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif, serta memberatkan para siswa dengan banyaknya tugas online yang dibebankan guru dan sekolah.
- Argumen Tandingan
Akan tetapi, pelaksanaan pertemuan tatap muka dalam skala 100% masih belum tepat mengingat angka infeksi covid-19 yang tinggi. Apalagi ada banyak varian virus baru yang bisa menyerang banyak orang, tak terkecuali anak-anak. Meskipun wilayah sekolah tersebut sudah masuk ke zona hijau, tapi hal tersebut tetap tidak menjamin perhentian penyebaran virus.
- Kesimpulan
Pemerintah mengizinkan kembali pembelajaran tatap muka dengan beberapa syarat. Mengingat banyaknya beban tugas yang diterima siswa selama pembelajaran online. Sudah seharusnya Kemendikbudristek merumuskan kurikulum pembelajaran jarak jauh, agar bisa menjadi acuan setiap sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan secara daring.
- Pendahuluan dan Isu
Pemerintah pusat dan daerah sejak beberapa tahun lalu mencoba agar masyarakat lebih mudah menerapkan gaya hidup hijau (green living style). Mereka telah memfasilitasi tong sampah dengan warna yang berbeda, agar masyarakat mengetahui tempat sampah yang tepat untuk membuang sampah. Tak hanya itu, tong sampah berwarna tersebut juga diberi gambar yang menunjukkan benda mana yang boleh dibuang pada masing-masing tong sampah.
- Argumen Pendukung
Langkah tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan daur ulang limbah rumah tangga, dan membantu melindungi lingkungan. Pada setiap kesempatan, berbagai komunitas daerah juga melakukan gerakan kebersihan di masing-masing wilayahnya di Indonesia. Gerakan-gerakan positif ini diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk selalu peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
- Argumen Tandingan
Namun, tak sedikit pula orang-orang yang menganggap gagasan daur ulang itu hanya membuang-buang waktu. Mereka tidak mau direpotkan dengan aktivitas memilah sampah, dan Iebih mudah membuang semuanya ke satu tempat sampah. Dapat dikatakan, mereka tidak berpikir dengan apa yang akan terjadi 10, 20, atau 30 tahun kemudian, saat tempat tinggal mereka sudah penuh dengan sampah.
Baca juga: Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Beserta Struktur dan 10 Contohnya
Padahal, benda yang didaur ulang merupakan bonus bagi Iingkungan. Kita juga jadi belajar untuk menggunakan sumber daya dengan lebih efisien, sehingga dapat digunakan hingga bertahun-tahun lagi.
- Kesimpulan
Daur ulang merupakan aktivitas yang tidak sulit dilakukan, jika kita memikirkan manfaatnya secara serius. Hampir semua benda yang kita gunakan di rumah dapat didaur ulang, mulai dari plastik hingga gelas. Dengan demikian, kita dapat mulai menerapkan gaya hidup hijau hanya dengan melakukan daur ulang sampah.
- Pendahuluan dan Isu
Bubur adalah makanan pokok yang populer di berbagai belahan dunia, terutama sebagai menu sarapan. Ada dua cara untuk makan bubur, yaitu diaduk atau tidak diaduk. Dalam diskusi ini, kita akan membahas argumen yang mendukung dan menentang kedua cara tersebut.
- Argumen Pendukung
Argumen utama untuk mengaduk bubur adalah untuk memastikan bahwa semua bahan tercampur rata. Hal ini akan membuat setiap sendok bubur memiliki rasa dan tekstur yang sama. Selain itu, mengaduk bubur juga akan membuatnya lebih mudah untuk dimakan. Bubur yang diaduk akan lebih kental dan tidak mudah tumpah.
- Argumen Tandingan
Argumen utama untuk tidak mengaduk bubur adalah karena dapat membuatnya menjadi terlalu encer. Jika bubur diaduk terlalu rata, bubur akan menjadi seperti air dan kehilangan teksturnya. Selain itu, bubur yang tidak diaduk akan terlihat lebih menarik dan menggugah selera.
- Analisis dan Refleksi
Kedua argumen tersebut memiliki validitasnya masing-masing. Di satu sisi, mengaduk bubur dapat memastikan pemerataan bahan dan memudahkan untuk dimakan. Di sisi lain, pengadukan juga dapat menyebabkan campuran menjadi terlalu encer dan dianggap oleh sebagian orang sebagai langkah yang tidak perlu. Pada akhirnya, keputusan untuk mengaduk bubur atau tidak adalah pilihan pribadi.
- Kesimpulan
Perdebatan tentang mengaduk atau tidak mengaduk bubur sebelum makan adalah perdebatan yang sudah lama ada. Meskipun ada argumen yang mendukung pengadukan, ada juga yang mengatakan tidak perlu. Pada akhirnya, pilihan untuk mengaduk atau tidak adalah pilihan pribadi yang tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.
- Pendahuluan dan Isu
Tawuran antar pelajar semakin memprihatinkan di masyarakat, dan masalah kenakalan remaja merupakan salah satu yang harus dibenahi. Dalam teks diskusi kali ini, kita akan mengkaji topik tawuran pelajar, menggali alasan mengapa pelajar melakukan tawuran dan dampaknya bagi masyarakat.
- Argumen Pendukung
Ada beberapa argumen mengapa siswa terlibat dalam perkelahian. Salah satu argumennya adalah bahwa siswa mungkin merasa bahwa mereka harus membuktikan diri, baik secara fisik maupun emosional. Argumen lain adalah bahwa siswa mungkin menghadapi masalah emosional atau psikologis, membuat mereka bertindak dengan cara kekerasan.
- Argumen Tandingan
Meskipun argumen ini mungkin ada benarnya, dapat juga dikatakan bahwa siswa yang terlibat dalam perkelahian memiliki kekurangan bimbingan, pendidikan, atau bimbingan orang tua dalam teknik penyelesaian konflik yang tepat. Dapat juga dikatakan bahwa lingkungan sekolah dan kurangnya tindakan pencegahan, seperti program pencegahan bullying, berkontribusi terhadap masalah tawuran pelajar.
- Analisis dan Refleksi
Terlepas dari alasan yang melatarbelakangi tawuran pelajar, jelas bahwa tawuran memiliki dampak negatif bagi sekolah dan masyarakat. Kerusakan fisik dan emosional yang diakibatkan oleh perkelahian ini dapat berdampak jangka panjang pada siswa yang terlibat.
Baca juga: 15 Contoh Teks Ceramah Singkat Lengkap dengan Pengertian dan Struktur
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, seperti memberikan pendidikan tentang teknik penyelesaian konflik yang tepat, memperkuat program pencegahan intimidasi di sekolah, dan menawarkan dukungan bagi siswa yang menghadapi masalah emosional atau psikologis.
- Kesimpulan
Kesimpulannya, masalah tawuran pelajar adalah masalah kompleks yang membutuhkan pendekatan banyak sisi untuk menyelesaikannya. Dengan mengatasi akar permasalahannya, sekolah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi siswa.
- Pendahuluan dan Isu
Game online telah menjadi bagian kehidupan modern di mana-mana. Dengan jutaan orang bermain game di komputer, konsol, dan perangkat seluler. Seiring dengan meningkatnya popularitas game online, begitu pula kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kaum muda, terutama pelajar. Dalam teks diskusi ini, kita akan mendiskusikan efek game online pada siswa dan mempertimbangkan aspek positif dan negatif dari fenomena ini.
- Argumen Pendukung
Salah satu argumen yang mendukung game online adalah bahwa hal itu dapat memberi siswa cara yang menyenangkan dan menarik untuk menghabiskan waktu. Bermain game bisa menjadi sumber relaksasi, cara melepaskan diri dari tekanan kehidupan sehari-hari, dan sumber hubungan sosial.
Dengan bermain game bersama teman atau pemain lain, siswa dapat membangun dan memperkuat hubungan, terlibat dalam aktivitas berbasis tim, dan mengembangkan keterampilan mereka dalam strategi, pemecahan masalah, dan kerja sama tim.
- Argumen Tandingan
Namun, ada juga aspek negatif dari game online yang perlu dipertimbangkan. Pertama, bermain video game untuk waktu yang lama dapat membuat ketagihan dan dapat mengganggu prestasi akademik siswa.
Selain itu, game online dapat menjadi sumber paparan konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, materi seksual, dan cyberbullying. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan emosional dan mental siswa, serta karakter mereka secara keseluruhan.
- Analisis dan Refleksi
Saat mempertimbangkan dampak game online pada siswa, penting untuk diingat bahwa efeknya dapat sangat bervariasi tergantung pada individu. Beberapa siswa mungkin dapat terlibat dalam game online dengan cara yang bertanggung jawab dan seimbang. Hal ini membuat game online tidak berdampak negatif pada kehidupan mereka.
Namun, yang lain mungkin menjadi kecanduan dan menemukan bahwa kebiasaan bermain game dapat menurunkan prestasi di sekolah, hubungan sosial, dan nilai karakter siswa secara keseluruhan.
- Kesimpulan
Kesimpulannya, game online dapat memiliki efek positif dan negatif pada siswa. Meskipun dapat memberikan bentuk hiburan yang menyenangkan dan menarik, game online juga bak pisau bermata dua. Hal ini karena game online juga dapat membuat ketagihan dan memaparkan siswa pada konten yang tidak pantas.
Penting bagi orang tua, guru, dan siswa itu sendiri untuk berhati-hati terhadap potensi dampak game online dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa itu digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan seimbang.
Demikian penjelasan mengenai teks diskusi beserta contohnya. Semoga artikel ini membantu kamu yang ingin belajar menulis teks diskusi.
MG/Shandya Pricilla
Umumnya, teks diskusi disampaikan dalam forum-forum diskusi formal seperti rapat OSIS, rapat karang taruna, rapat RT, rapat desa, hingga rapat terbatas dengan presiden dan menteri-menteri.
Biasanya, teks diskusi diawali dengan topik yang ingin didiskusikan, kemudian diikuti dengan argumen, pendapat, atau gagasan yang berbeda dari berbagai pihak yang terlibat dalam diskusi tersebut. Lalu, teks diskusi diakhiri dengan kesimpulan yang merangkum poin-poin penting dari diskusi.
Teks diskusi dapat berupa esai, debat, dan forum. Untuk memudahkan penulisan teks diskusi, berikut di bawah ini terdapat struktur teks diskusi yang dapat diikuti.
Struktur Teks Diskusi
1. Pendahuluan dan Isu
Pendahuluan dan Isu merupakan bagian pengantar yang berisi informasi latar belakang mengenai topik atau isu yang ingin didiskusikan.
2. Argumen Pendukung
Bagian ini menyajikan argumen atau gagasan yang mendukung topik yang sedang didiskusikan. Argumen harus bersifat objektif dan tidak memihak.
3. Argumen
Bagian ini berisi tanggapan dari argumen yang disajikan sebelumnya, dengan memberi pendapat yang menentang argumen tersebut.
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk Dibaca
4. Analisis dan Refleksi
Bagian ini meninjau kembali argumen yang telah disajikan sebelumnya serta memberikan analisis yang dapat membantu memahami poin-poin penting dari diskusi tersebut.
5. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian yang berisi rangkuman poin-poin penting dari diskusi dan memberikan saran atau kesimpulan yang menyatukan berbagai pendapat dalam diskusi tersebut.
Berikut Contoh Teks Diskusi Singkat
1. Keputusan Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh
- Pendahuluan dan Isu
Proses pembelajaran secara daring telah dilaksanakan selama dua semester sejak pandemi Covid-19 melanda. Namun, memasuki era new normal pihak Kemendikbudristek mulai mempertimbangkan pertemuan tatap muka di sekolah-sekolah.
Pemerintah pun kemudian memberikan wewenang kepada pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua siswa terkait keputusan diadakannya kembali pembelajaran tatap muka.
Apabila para pemegang wewenang telah sepakat, maka pembelajaran jarak jauh akan dihentikan, dan pembelajaran tatap muka pun dapat dilanjutkan kembali dengan syarat, serta mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
- Argumen Pendukung
Keputusan pemerintah untuk menggelar pembelajaran jarak jauh ketika Covid-19 melanda, sudah menjadi opsi yang tepat dalam rangka menekan penyebaran virus corona secara lebih luas. Khususnya dikalangan anak-anak.
Selain itu, keputusan untuk menghentikan pembelajaran jarak jauh, dan menggantinya dengan belajar tatap muka juga merupakan langkah awal yang tepat untuk memulai kembali kegiatan dunia pendidikan.
Mengingat sudah dua semester para siswa menerima pembelajaran secara online. Proses pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif, serta memberatkan para siswa dengan banyaknya tugas online yang dibebankan guru dan sekolah.
- Argumen Tandingan
Akan tetapi, pelaksanaan pertemuan tatap muka dalam skala 100% masih belum tepat mengingat angka infeksi covid-19 yang tinggi. Apalagi ada banyak varian virus baru yang bisa menyerang banyak orang, tak terkecuali anak-anak. Meskipun wilayah sekolah tersebut sudah masuk ke zona hijau, tapi hal tersebut tetap tidak menjamin perhentian penyebaran virus.
- Kesimpulan
Pemerintah mengizinkan kembali pembelajaran tatap muka dengan beberapa syarat. Mengingat banyaknya beban tugas yang diterima siswa selama pembelajaran online. Sudah seharusnya Kemendikbudristek merumuskan kurikulum pembelajaran jarak jauh, agar bisa menjadi acuan setiap sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan secara daring.
2. Daur Ulang Sampah untuk Gaya Hidup Hijau
- Pendahuluan dan Isu
Pemerintah pusat dan daerah sejak beberapa tahun lalu mencoba agar masyarakat lebih mudah menerapkan gaya hidup hijau (green living style). Mereka telah memfasilitasi tong sampah dengan warna yang berbeda, agar masyarakat mengetahui tempat sampah yang tepat untuk membuang sampah. Tak hanya itu, tong sampah berwarna tersebut juga diberi gambar yang menunjukkan benda mana yang boleh dibuang pada masing-masing tong sampah.
- Argumen Pendukung
Langkah tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan daur ulang limbah rumah tangga, dan membantu melindungi lingkungan. Pada setiap kesempatan, berbagai komunitas daerah juga melakukan gerakan kebersihan di masing-masing wilayahnya di Indonesia. Gerakan-gerakan positif ini diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk selalu peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
- Argumen Tandingan
Namun, tak sedikit pula orang-orang yang menganggap gagasan daur ulang itu hanya membuang-buang waktu. Mereka tidak mau direpotkan dengan aktivitas memilah sampah, dan Iebih mudah membuang semuanya ke satu tempat sampah. Dapat dikatakan, mereka tidak berpikir dengan apa yang akan terjadi 10, 20, atau 30 tahun kemudian, saat tempat tinggal mereka sudah penuh dengan sampah.
Baca juga: Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Beserta Struktur dan 10 Contohnya
Padahal, benda yang didaur ulang merupakan bonus bagi Iingkungan. Kita juga jadi belajar untuk menggunakan sumber daya dengan lebih efisien, sehingga dapat digunakan hingga bertahun-tahun lagi.
- Kesimpulan
Daur ulang merupakan aktivitas yang tidak sulit dilakukan, jika kita memikirkan manfaatnya secara serius. Hampir semua benda yang kita gunakan di rumah dapat didaur ulang, mulai dari plastik hingga gelas. Dengan demikian, kita dapat mulai menerapkan gaya hidup hijau hanya dengan melakukan daur ulang sampah.
3. Perdebatan Bubur Diaduk dan Tidak Diaduk
- Pendahuluan dan Isu
Bubur adalah makanan pokok yang populer di berbagai belahan dunia, terutama sebagai menu sarapan. Ada dua cara untuk makan bubur, yaitu diaduk atau tidak diaduk. Dalam diskusi ini, kita akan membahas argumen yang mendukung dan menentang kedua cara tersebut.
- Argumen Pendukung
Argumen utama untuk mengaduk bubur adalah untuk memastikan bahwa semua bahan tercampur rata. Hal ini akan membuat setiap sendok bubur memiliki rasa dan tekstur yang sama. Selain itu, mengaduk bubur juga akan membuatnya lebih mudah untuk dimakan. Bubur yang diaduk akan lebih kental dan tidak mudah tumpah.
- Argumen Tandingan
Argumen utama untuk tidak mengaduk bubur adalah karena dapat membuatnya menjadi terlalu encer. Jika bubur diaduk terlalu rata, bubur akan menjadi seperti air dan kehilangan teksturnya. Selain itu, bubur yang tidak diaduk akan terlihat lebih menarik dan menggugah selera.
- Analisis dan Refleksi
Kedua argumen tersebut memiliki validitasnya masing-masing. Di satu sisi, mengaduk bubur dapat memastikan pemerataan bahan dan memudahkan untuk dimakan. Di sisi lain, pengadukan juga dapat menyebabkan campuran menjadi terlalu encer dan dianggap oleh sebagian orang sebagai langkah yang tidak perlu. Pada akhirnya, keputusan untuk mengaduk bubur atau tidak adalah pilihan pribadi.
- Kesimpulan
Perdebatan tentang mengaduk atau tidak mengaduk bubur sebelum makan adalah perdebatan yang sudah lama ada. Meskipun ada argumen yang mendukung pengadukan, ada juga yang mengatakan tidak perlu. Pada akhirnya, pilihan untuk mengaduk atau tidak adalah pilihan pribadi yang tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.
4. Cara Menyelesaikan Masalah Tawuran Siswa Sekolah
- Pendahuluan dan Isu
Tawuran antar pelajar semakin memprihatinkan di masyarakat, dan masalah kenakalan remaja merupakan salah satu yang harus dibenahi. Dalam teks diskusi kali ini, kita akan mengkaji topik tawuran pelajar, menggali alasan mengapa pelajar melakukan tawuran dan dampaknya bagi masyarakat.
- Argumen Pendukung
Ada beberapa argumen mengapa siswa terlibat dalam perkelahian. Salah satu argumennya adalah bahwa siswa mungkin merasa bahwa mereka harus membuktikan diri, baik secara fisik maupun emosional. Argumen lain adalah bahwa siswa mungkin menghadapi masalah emosional atau psikologis, membuat mereka bertindak dengan cara kekerasan.
- Argumen Tandingan
Meskipun argumen ini mungkin ada benarnya, dapat juga dikatakan bahwa siswa yang terlibat dalam perkelahian memiliki kekurangan bimbingan, pendidikan, atau bimbingan orang tua dalam teknik penyelesaian konflik yang tepat. Dapat juga dikatakan bahwa lingkungan sekolah dan kurangnya tindakan pencegahan, seperti program pencegahan bullying, berkontribusi terhadap masalah tawuran pelajar.
- Analisis dan Refleksi
Terlepas dari alasan yang melatarbelakangi tawuran pelajar, jelas bahwa tawuran memiliki dampak negatif bagi sekolah dan masyarakat. Kerusakan fisik dan emosional yang diakibatkan oleh perkelahian ini dapat berdampak jangka panjang pada siswa yang terlibat.
Baca juga: 15 Contoh Teks Ceramah Singkat Lengkap dengan Pengertian dan Struktur
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, seperti memberikan pendidikan tentang teknik penyelesaian konflik yang tepat, memperkuat program pencegahan intimidasi di sekolah, dan menawarkan dukungan bagi siswa yang menghadapi masalah emosional atau psikologis.
- Kesimpulan
Kesimpulannya, masalah tawuran pelajar adalah masalah kompleks yang membutuhkan pendekatan banyak sisi untuk menyelesaikannya. Dengan mengatasi akar permasalahannya, sekolah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi siswa.
5. Game Online dan Dampaknya Pada Siswa Sekolah
- Pendahuluan dan Isu
Game online telah menjadi bagian kehidupan modern di mana-mana. Dengan jutaan orang bermain game di komputer, konsol, dan perangkat seluler. Seiring dengan meningkatnya popularitas game online, begitu pula kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kaum muda, terutama pelajar. Dalam teks diskusi ini, kita akan mendiskusikan efek game online pada siswa dan mempertimbangkan aspek positif dan negatif dari fenomena ini.
- Argumen Pendukung
Salah satu argumen yang mendukung game online adalah bahwa hal itu dapat memberi siswa cara yang menyenangkan dan menarik untuk menghabiskan waktu. Bermain game bisa menjadi sumber relaksasi, cara melepaskan diri dari tekanan kehidupan sehari-hari, dan sumber hubungan sosial.
Dengan bermain game bersama teman atau pemain lain, siswa dapat membangun dan memperkuat hubungan, terlibat dalam aktivitas berbasis tim, dan mengembangkan keterampilan mereka dalam strategi, pemecahan masalah, dan kerja sama tim.
- Argumen Tandingan
Namun, ada juga aspek negatif dari game online yang perlu dipertimbangkan. Pertama, bermain video game untuk waktu yang lama dapat membuat ketagihan dan dapat mengganggu prestasi akademik siswa.
Selain itu, game online dapat menjadi sumber paparan konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, materi seksual, dan cyberbullying. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan emosional dan mental siswa, serta karakter mereka secara keseluruhan.
- Analisis dan Refleksi
Saat mempertimbangkan dampak game online pada siswa, penting untuk diingat bahwa efeknya dapat sangat bervariasi tergantung pada individu. Beberapa siswa mungkin dapat terlibat dalam game online dengan cara yang bertanggung jawab dan seimbang. Hal ini membuat game online tidak berdampak negatif pada kehidupan mereka.
Namun, yang lain mungkin menjadi kecanduan dan menemukan bahwa kebiasaan bermain game dapat menurunkan prestasi di sekolah, hubungan sosial, dan nilai karakter siswa secara keseluruhan.
- Kesimpulan
Kesimpulannya, game online dapat memiliki efek positif dan negatif pada siswa. Meskipun dapat memberikan bentuk hiburan yang menyenangkan dan menarik, game online juga bak pisau bermata dua. Hal ini karena game online juga dapat membuat ketagihan dan memaparkan siswa pada konten yang tidak pantas.
Penting bagi orang tua, guru, dan siswa itu sendiri untuk berhati-hati terhadap potensi dampak game online dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa itu digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan seimbang.
Demikian penjelasan mengenai teks diskusi beserta contohnya. Semoga artikel ini membantu kamu yang ingin belajar menulis teks diskusi.
MG/Shandya Pricilla
(nnz)
Lihat Juga :