5 Negara dengan Pendidikan Berkualitas Tanpa Biaya Sekolah, Mimpi Ganjar-Mahfud untuk Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Ganjar Pranowo – Mahfud MD , mengampanyekan pendidikan berkualitas, salah satu poin unggulannya.
Dalam dokumen visi dan misi yang telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), mereka menegaskan misi pertama mereka adalah mencapai pendidikan berkualitas dan merata.
“Wajib belajar 12 tahun gratis - Pintar tanpa biaya. Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren," tulis dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud, dikutip Jumat (24/11/2023).
Selain itu, Ganjar-Mahfud berencana memastikan setiap keluarga miskin memiliki minimal satu sarjana, menaikkan kesejahteraan dan kualitas guru hingga dosen sejajar dengan negara maju, dan meningkatkan pendapatan guru dan dosen melalui penyempurnaan sertifikasi.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Fokus Utama Saya Pendidikan dan Kesehatan
Meski memiliki misi ambisius, Ganjar-Mahfud dihadapkan pada tantangan tentunya. Pasalnya, ranking sistem pendidikan Indonesia saat ini berada di posisi 67 dari 203 negara, menurut worldtop20.org.
Angka putus sekolah di tingkat SMA mencapai puncaknya pada tahun 2022, meningkat menjadi 1,38% dari sebelumnya 1,12%. Ini berarti bahwa dari seribu siswa di Indonesia, 13 siswa mengalami putus sekolah di tingkat SMA.
Sementara itu, angka putus sekolah di tingkat SMP untuk tahun 2022 mencapai 1,06%, naik dari 0,90% pada tahun 2021. Pada tingkat SD, angka putus sekolah tahun lalu adalah sebesar 0,13%, yang masih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 0,12%.
Angka putus sekolah bisa dipengaruhi oleh beragam faktor, tetapi umumnya kasus yang sering muncul terkait dengan kondisi ekonomi yang kurang baik.
Menerapkan program wajib belajar 12 tahun dengan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan bisa menjadi tindakan yang tepat untuk memperkuat sistem pendidikan berkualitas di Indonesia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bakal Prioritaskan Pendidikan di Indonesia Timur, Fokus Lahirkan SDM Unggul
Tetapi, apakah Anda tahu bahwa ada negara-negara yang menyediakan pendidikan tanpa biaya untuk mewujudkan kualitas pendidikan?
Berikut beberapa negara yang memberikan pendidikan secara gratis untuk mencapai standar pendidikan yang berkualitas.
Menawarkan layanan pendidikan gratis untuk mahasiswa, termasuk program berbahasa Inggris untuk mahasiswa asing. Biaya hidup tetap menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Menyediakan pendidikan gratis di sebagian besar universitasnya, baik untuk mahasiswa lokal maupun internasional. Namun, biaya hidup tidak disertakan.
Menyelenggarakan pendidikan gratis dengan biaya terjangkau, khususnya untuk tingkat sarjana. Mahasiswa asing perlu mahir berbahasa Prancis.
Menyajikan pendidikan tinggi gratis, terutama untuk mahasiswa Uni Eropa. Program ini mencakup jenjang S1 hingga S2.
Menjadi tujuan populer bagi mahasiswa dengan biaya pendidikan rendah atau tanpa biaya. Pemerintah Jerman menawarkan program gratis untuk S1, S2, dan S3, dengan biaya tambahan hanya untuk kegiatan mahasiswa.
Harpannya dengan mencontoh keberhasilan negara-negara tersebut, Ganjar-Mahfud mampu merancang kebijakan pendidikan berkualitas yang efektif untuk mencapai visi mereka.
Dalam dokumen visi dan misi yang telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), mereka menegaskan misi pertama mereka adalah mencapai pendidikan berkualitas dan merata.
“Wajib belajar 12 tahun gratis - Pintar tanpa biaya. Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren," tulis dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud, dikutip Jumat (24/11/2023).
Selain itu, Ganjar-Mahfud berencana memastikan setiap keluarga miskin memiliki minimal satu sarjana, menaikkan kesejahteraan dan kualitas guru hingga dosen sejajar dengan negara maju, dan meningkatkan pendapatan guru dan dosen melalui penyempurnaan sertifikasi.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Fokus Utama Saya Pendidikan dan Kesehatan
Meski memiliki misi ambisius, Ganjar-Mahfud dihadapkan pada tantangan tentunya. Pasalnya, ranking sistem pendidikan Indonesia saat ini berada di posisi 67 dari 203 negara, menurut worldtop20.org.
Angka putus sekolah di tingkat SMA mencapai puncaknya pada tahun 2022, meningkat menjadi 1,38% dari sebelumnya 1,12%. Ini berarti bahwa dari seribu siswa di Indonesia, 13 siswa mengalami putus sekolah di tingkat SMA.
Sementara itu, angka putus sekolah di tingkat SMP untuk tahun 2022 mencapai 1,06%, naik dari 0,90% pada tahun 2021. Pada tingkat SD, angka putus sekolah tahun lalu adalah sebesar 0,13%, yang masih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 0,12%.
Angka putus sekolah bisa dipengaruhi oleh beragam faktor, tetapi umumnya kasus yang sering muncul terkait dengan kondisi ekonomi yang kurang baik.
Menerapkan program wajib belajar 12 tahun dengan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan bisa menjadi tindakan yang tepat untuk memperkuat sistem pendidikan berkualitas di Indonesia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bakal Prioritaskan Pendidikan di Indonesia Timur, Fokus Lahirkan SDM Unggul
Tetapi, apakah Anda tahu bahwa ada negara-negara yang menyediakan pendidikan tanpa biaya untuk mewujudkan kualitas pendidikan?
Berikut beberapa negara yang memberikan pendidikan secara gratis untuk mencapai standar pendidikan yang berkualitas.
5 Negara dengan Pendidikan Berkualitas Tanpa Biaya Sekolah
1. Finlandia
Menawarkan layanan pendidikan gratis untuk mahasiswa, termasuk program berbahasa Inggris untuk mahasiswa asing. Biaya hidup tetap menjadi tanggung jawab mahasiswa.
2. Norwegia
Menyediakan pendidikan gratis di sebagian besar universitasnya, baik untuk mahasiswa lokal maupun internasional. Namun, biaya hidup tidak disertakan.
3. Prancis
Menyelenggarakan pendidikan gratis dengan biaya terjangkau, khususnya untuk tingkat sarjana. Mahasiswa asing perlu mahir berbahasa Prancis.
4. Denmark
Menyajikan pendidikan tinggi gratis, terutama untuk mahasiswa Uni Eropa. Program ini mencakup jenjang S1 hingga S2.
5. Jerman
Menjadi tujuan populer bagi mahasiswa dengan biaya pendidikan rendah atau tanpa biaya. Pemerintah Jerman menawarkan program gratis untuk S1, S2, dan S3, dengan biaya tambahan hanya untuk kegiatan mahasiswa.
Harpannya dengan mencontoh keberhasilan negara-negara tersebut, Ganjar-Mahfud mampu merancang kebijakan pendidikan berkualitas yang efektif untuk mencapai visi mereka.
(nnz)