Perguruan Tinggi NU Perkuat Ekosistem Digitalisasi Pendidikan
loading...
A
A
A
Sementara itu, Ketua Panitia Simposium PTNU, Luthfi Hamidi, menyampaikan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah menyatukan tekad seluruh unsur pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama untuk semakin berkembang. “Menjadikan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama benar-benar sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini untuk membangun peradaban dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luthfi melaporkan bahwa 32 Rektor perguruan tinggi keagamaan negeri dan perguruan tinggi yang siap menjadi bapak asuh untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama untuk mengembangkan kualitas mutu pendidikan di wilayah masing-masing.
“Mulai dari Aceh sampai Papua, kemudian juga hadir unsur yang sangat berperan dalam pengembangan PT NU yakni 29 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama milik jam'iyah Nahdlatul Ulama yang akan bersinergi. Kemudian hari ini oleh 92 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama milik jamaah NU yang juga siap untuk bersinergi dan berkolaborasi,” ujar Luthfi.
Sedangkan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan dan Hukum, yang juga merupakan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Biltar, Jawa Timur, Muhammad Mukri, mengatakan bahwa digitalisasi kampus adalah salah satu bagian dari revolusi ilmu pengetahuan dan revolusi digital.
"Manajemen digitalisasi akan semakin memudahkan proses pengelolaan kampus yang terintegrasi dengan baik. Data-data bisa diakses oleh pihak manajemen dengan mudah sehingga aspek supervisi bisa dilakukan dengan baik," kata Muhammad Mukri.
Mukri menambahkan, untuk perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama, digitalisasi kampus ini sangatlah penting, terutama pada saat ini perguruan tinggi Nahdatul Ulama sedang berkembang pesat.
Lebih lanjut, Luthfi melaporkan bahwa 32 Rektor perguruan tinggi keagamaan negeri dan perguruan tinggi yang siap menjadi bapak asuh untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama untuk mengembangkan kualitas mutu pendidikan di wilayah masing-masing.
“Mulai dari Aceh sampai Papua, kemudian juga hadir unsur yang sangat berperan dalam pengembangan PT NU yakni 29 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama milik jam'iyah Nahdlatul Ulama yang akan bersinergi. Kemudian hari ini oleh 92 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama milik jamaah NU yang juga siap untuk bersinergi dan berkolaborasi,” ujar Luthfi.
Sedangkan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan dan Hukum, yang juga merupakan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Biltar, Jawa Timur, Muhammad Mukri, mengatakan bahwa digitalisasi kampus adalah salah satu bagian dari revolusi ilmu pengetahuan dan revolusi digital.
"Manajemen digitalisasi akan semakin memudahkan proses pengelolaan kampus yang terintegrasi dengan baik. Data-data bisa diakses oleh pihak manajemen dengan mudah sehingga aspek supervisi bisa dilakukan dengan baik," kata Muhammad Mukri.
Mukri menambahkan, untuk perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama, digitalisasi kampus ini sangatlah penting, terutama pada saat ini perguruan tinggi Nahdatul Ulama sedang berkembang pesat.
(nnz)