Pengertian Teks Cerita Sejarah, Ciri, Struktur, dan Contohnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.
Teks cerita sejarah digunakan untuk menyampaikan informasi sejarah secara lebih hidup dan menarik, biasanya dengan mengeksplorasi peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, dan konteks historis yang relevan.
Cerita sejarah dapat berfokus pada peristiwa besar, perubahan signifikan, atau kisah-kisah kehidupan sehari-hari dalam konteks sejarah. Tujuan utama teks cerita sejarah adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masa lalu dan menghubungkannya dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca.
Teks cerita sejarah memiliki struktur naratif, di mana peristiwa-peristiwa disusun dalam urutan waktu atau kronologis untuk menciptakan cerita yang menyatu. Susunan secara kronologis digunakan untuk membantu menciptakan sebuah cerita lebih mengalir dan dapat dipahami oleh pembaca.
Teks cerita sejarah memberikan penjelasan tentang konteks sejarah, termasuk latar belakang politik, sosial, budaya, dan ekonomi pada masa yang terjadi di peristiwa tersebut. Cerita ulang ini digunakan untuk membantu pembaca memahami lebih dalam cerita yang terjadi.
Teks cerita sejarah menggunakan konjungsi temporal atau kata hubung untuk menghubungkan peristiwa satu dengan peristiwa lainnya. Konjungsi temporal merupakan kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal/peristiwa yang berbeda.
Teks cerita sejarah tidak hanya mengandalkan fakta sejarah, tetapi juga memilih kejadian dan tokoh-tokoh yang dianggap signifikan untuk disertakan dalam cerita. Fakta pada kejadian-kejadian yang terjadi akan memberikan fokus pada pokok-pokok cerita.
Orientasi merupakan pembuka atau pengantar dari teks sejarah. Orientasi berisi pengenalan secara umum peristiwa yang akan dijelaskan. Pada bagian orientasi lebih menjelaskan tentang latar belakang peristiwa berupa situasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Kronologi atau disebut juga rangkaian peristiwa. Kejadiannya harus berurutan dan saling berkesinambungan satu sama lain.
Reorientasi merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dan opini penulis. Reorientasi juga bisa memberikan refleksi atau analisis singkat tentang arti atau dampak peristiwa tersebut.
Orientasi
Pada awal abad ke-20, kepulauan Nusantara yang berjumlah ribuan pulau masih terbagi-bagi menjadi wilayah-wilayah di bawah kekuasaan berbagai penguasa, termasuk penguasa kolonial Belanda. Gagasan tentang persatuan dan kemerdekaan mulai tumbuh di kalangan intelektual dan pemimpin lokal yang merindukan satu identitas bangsa yang kuat.
Peristiwa 1
Perjalanan panjang menuju pembentukan negara Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei 1908, ketika sekelompok pemuda yang tergabung dalam organisasi Jong Java mendirikan organisasi Boedi Oetomo di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan berbagai suku dan agama di Nusantara dalam semangat persatuan.
Baca juga: 31 Contoh Teks Konjungsi Temporal dalam Kalimat dan Mudah Dipahami
Peristiwa 2
Pada 1928, diadakanlah Kongres Pemuda II di Jakarta, yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Sumpah ini menjadi tonggak penting karena menyatakan tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dalam satu bangsa, satu bahasa (Indonesia), dan satu Tanah Air. Semangat ini semakin diperkuat oleh para pemimpin nasionalis seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hadjar Dewantara.
Peristiwa 3
Pada 1942, selama Perang Dunia II, Jepang berhasil menduduki wilayah Indonesia yang sebelumnya dikuasai Belanda. Meskipun kedatangan Jepang membawa perubahan besar, namun juga memicu semangat perlawanan rakyat Indonesia. Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, terjadi kekosongan kekuasaan yang dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan.
Peristiwa 4
Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Namun, perjuangan belum selesai. Belanda yang ingin menguasai kembali wilayah jajahannya menolak mengakui kemerdekaan Indonesia. Ini memicu Perang Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung hingga tahun 1949, ketika Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia.
Reorientasi
Proklamasi kemerdekaan dan perjuangan panjang ini menandai pembentukan Republik Indonesia yang merdeka. Perjalanan menuju kemerdekaan ini membutuhkan pengorbanan besar, tetapi berhasil menciptakan negara yang beraneka ragam, bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika, berlandaskan Pancasila.
MG/Vina Karlameta Suhandi
Teks cerita sejarah digunakan untuk menyampaikan informasi sejarah secara lebih hidup dan menarik, biasanya dengan mengeksplorasi peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, dan konteks historis yang relevan.
Cerita sejarah dapat berfokus pada peristiwa besar, perubahan signifikan, atau kisah-kisah kehidupan sehari-hari dalam konteks sejarah. Tujuan utama teks cerita sejarah adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masa lalu dan menghubungkannya dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca.
Ciri-ciri Teks Cerita Sejarah
1. Disajikan Secara Kronologis
Teks cerita sejarah memiliki struktur naratif, di mana peristiwa-peristiwa disusun dalam urutan waktu atau kronologis untuk menciptakan cerita yang menyatu. Susunan secara kronologis digunakan untuk membantu menciptakan sebuah cerita lebih mengalir dan dapat dipahami oleh pembaca.
2. Bentuk Teks Cerita Ulang
Teks cerita sejarah memberikan penjelasan tentang konteks sejarah, termasuk latar belakang politik, sosial, budaya, dan ekonomi pada masa yang terjadi di peristiwa tersebut. Cerita ulang ini digunakan untuk membantu pembaca memahami lebih dalam cerita yang terjadi.
3. Sering Menggunakan Konjungsi Temporal
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk DibacaTeks cerita sejarah menggunakan konjungsi temporal atau kata hubung untuk menghubungkan peristiwa satu dengan peristiwa lainnya. Konjungsi temporal merupakan kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal/peristiwa yang berbeda.
4. Fokus pada Fakta dan Kejadian Signifikan
Teks cerita sejarah tidak hanya mengandalkan fakta sejarah, tetapi juga memilih kejadian dan tokoh-tokoh yang dianggap signifikan untuk disertakan dalam cerita. Fakta pada kejadian-kejadian yang terjadi akan memberikan fokus pada pokok-pokok cerita.
Struktur Teks Cerita Sejarah
1. Orientasi
Orientasi merupakan pembuka atau pengantar dari teks sejarah. Orientasi berisi pengenalan secara umum peristiwa yang akan dijelaskan. Pada bagian orientasi lebih menjelaskan tentang latar belakang peristiwa berupa situasi sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
2. Urutan Peristiwa atau Kronologi
Kronologi atau disebut juga rangkaian peristiwa. Kejadiannya harus berurutan dan saling berkesinambungan satu sama lain.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dan opini penulis. Reorientasi juga bisa memberikan refleksi atau analisis singkat tentang arti atau dampak peristiwa tersebut.
Contoh Teks Cerita Sejarah
Perjalanan Panjang Pembentukan Negara Indonesia
Orientasi
Pada awal abad ke-20, kepulauan Nusantara yang berjumlah ribuan pulau masih terbagi-bagi menjadi wilayah-wilayah di bawah kekuasaan berbagai penguasa, termasuk penguasa kolonial Belanda. Gagasan tentang persatuan dan kemerdekaan mulai tumbuh di kalangan intelektual dan pemimpin lokal yang merindukan satu identitas bangsa yang kuat.
Peristiwa 1
Perjalanan panjang menuju pembentukan negara Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei 1908, ketika sekelompok pemuda yang tergabung dalam organisasi Jong Java mendirikan organisasi Boedi Oetomo di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan berbagai suku dan agama di Nusantara dalam semangat persatuan.
Baca juga: 31 Contoh Teks Konjungsi Temporal dalam Kalimat dan Mudah Dipahami
Peristiwa 2
Pada 1928, diadakanlah Kongres Pemuda II di Jakarta, yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Sumpah ini menjadi tonggak penting karena menyatakan tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dalam satu bangsa, satu bahasa (Indonesia), dan satu Tanah Air. Semangat ini semakin diperkuat oleh para pemimpin nasionalis seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hadjar Dewantara.
Peristiwa 3
Pada 1942, selama Perang Dunia II, Jepang berhasil menduduki wilayah Indonesia yang sebelumnya dikuasai Belanda. Meskipun kedatangan Jepang membawa perubahan besar, namun juga memicu semangat perlawanan rakyat Indonesia. Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, terjadi kekosongan kekuasaan yang dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan.
Peristiwa 4
Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Namun, perjuangan belum selesai. Belanda yang ingin menguasai kembali wilayah jajahannya menolak mengakui kemerdekaan Indonesia. Ini memicu Perang Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung hingga tahun 1949, ketika Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia.
Reorientasi
Proklamasi kemerdekaan dan perjuangan panjang ini menandai pembentukan Republik Indonesia yang merdeka. Perjalanan menuju kemerdekaan ini membutuhkan pengorbanan besar, tetapi berhasil menciptakan negara yang beraneka ragam, bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika, berlandaskan Pancasila.
MG/Vina Karlameta Suhandi
(nnz)