Kemendikbud Optimalkan Sinergi Penta Helix untuk Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud melalui Ditjen Pendidikan Tinggi berkomitmen penuh dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dengan membangun sinergitas dengan berbagai pihak sebagai bagian dari Penta-Helix Collaboration.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani pada rapat koordinasi bersama media dalam upaya akselerasi reka cipta penanggulangan COVID-19.
Paris mengatakan, sejak persoalan pandemi COVID-19 muncul Ditjen Dikti senantiasa mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk berkontribusi dalam penanganan tersebut. (Baca juga: Ratusan Mahasiswa dari 16 Negara Ikuti Summer School 2020 di UMY )
Upaya untuk menciptakan ekosistem kolaborasi ditingkatkan dalam rangka mempertemukan pereka cipta dan industri. Mengingat potensi yang demĂŻkian besar baik potensi reka cipta yang tersebar di banyak perguruan tinggi, serta adanya sekitar 280.000 dosen dan peneliti yang dapat berperan dalam pengembangan ekosistem reka cipta saat ini.
“Ditengah situasi pandemi seperti ini, Ditjen Dikti terus berupaya untuk membangun ekosistem reka cipta yang mempertemukan antara pereka cipta dan industri. Ekosistem ini perlu dibangun agar implementasi ide dari pereka cipta dan industri tidak hanya selesai di atas meja, melainkan harus dapat bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” katanya melalui siaran pers, Senin (10/8).
Sejalan dengan hal tersebut, Achmad Aditya selaku Koordinator Tim Kerja Akselerasi Inovasi Ditjen Dikti juga menyampaikan bahwa banyaknya penemuan reka cipta dari berbagai perguruan tinggi sangatlah baik. (Baca juga: Puluhan Ribu Mahasiswa Jadi Relawan COVID, Ini Apresiasi Mendikbud )
Ditengah kondisi pandemi seperti ini, upaya ini akan mendorong berbagai pihak untuk berkontribusi lebih melalui reka cipta yang dihasilkan. Selanjutnya, tinggal peran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk menyediakan ruang kontribusi melalui platform reka cipta agar dapat berdampak lebih luas masyarakat.
“Kami menilai bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini, sangat memungkinkan bagi semua pihak lebih optimal dalam menggagas sebuah reka cipta. Tinggal kedepannya peran Dikti untuk membuat ruang kontribusi dan implementasinya melalui platform rekacipta,” ujar Aditya.
Selanjutnya, Aditya juga menambahkan bahwa program akselerasi reka cipta ini diharapkan akan berkesinambungan dan berkelanjutan. Alternatifnya, menurutnya, tentu dengan berkoordinasi lebih intens dengan berbagai pihak terlibat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani pada rapat koordinasi bersama media dalam upaya akselerasi reka cipta penanggulangan COVID-19.
Paris mengatakan, sejak persoalan pandemi COVID-19 muncul Ditjen Dikti senantiasa mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk berkontribusi dalam penanganan tersebut. (Baca juga: Ratusan Mahasiswa dari 16 Negara Ikuti Summer School 2020 di UMY )
Upaya untuk menciptakan ekosistem kolaborasi ditingkatkan dalam rangka mempertemukan pereka cipta dan industri. Mengingat potensi yang demĂŻkian besar baik potensi reka cipta yang tersebar di banyak perguruan tinggi, serta adanya sekitar 280.000 dosen dan peneliti yang dapat berperan dalam pengembangan ekosistem reka cipta saat ini.
“Ditengah situasi pandemi seperti ini, Ditjen Dikti terus berupaya untuk membangun ekosistem reka cipta yang mempertemukan antara pereka cipta dan industri. Ekosistem ini perlu dibangun agar implementasi ide dari pereka cipta dan industri tidak hanya selesai di atas meja, melainkan harus dapat bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” katanya melalui siaran pers, Senin (10/8).
Sejalan dengan hal tersebut, Achmad Aditya selaku Koordinator Tim Kerja Akselerasi Inovasi Ditjen Dikti juga menyampaikan bahwa banyaknya penemuan reka cipta dari berbagai perguruan tinggi sangatlah baik. (Baca juga: Puluhan Ribu Mahasiswa Jadi Relawan COVID, Ini Apresiasi Mendikbud )
Ditengah kondisi pandemi seperti ini, upaya ini akan mendorong berbagai pihak untuk berkontribusi lebih melalui reka cipta yang dihasilkan. Selanjutnya, tinggal peran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk menyediakan ruang kontribusi melalui platform reka cipta agar dapat berdampak lebih luas masyarakat.
“Kami menilai bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini, sangat memungkinkan bagi semua pihak lebih optimal dalam menggagas sebuah reka cipta. Tinggal kedepannya peran Dikti untuk membuat ruang kontribusi dan implementasinya melalui platform rekacipta,” ujar Aditya.
Selanjutnya, Aditya juga menambahkan bahwa program akselerasi reka cipta ini diharapkan akan berkesinambungan dan berkelanjutan. Alternatifnya, menurutnya, tentu dengan berkoordinasi lebih intens dengan berbagai pihak terlibat.
(mpw)