Tokoh Agama Dunia Serukan AICIS 2024 Bertindak Konkret Atasi Krisis Kemanusiaan

Jum'at, 02 Februari 2024 - 18:45 WIB
loading...
Tokoh Agama Dunia Serukan AICIS 2024 Bertindak Konkret Atasi Krisis Kemanusiaan
Para tokoh agama dari berbagai negara dalam acara Religious Leaders Summit yang menjadi bagian dari forum internasional AICIS di UIN Walisongo Semarang, Jumat (2/2/2024). Foto/Humas AICIS
A A A
SEMARANG - Seruan agar para tokoh agama dunia bertindak konkret mengatasi krisis kemanusiaan saat ini menggema di hari kedua perhelatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Jumat (2/2/2024).

Seperti diketahui dalam helatan AICIS 2024 ke-23 ini dihadiri para pemuka atau pemimpin lembaga keagamaan atau religious leaders summit dunia yang akan menyampaikan berbagai pemikiran dan membahas solusi atas serangkaian persoalan kontemporer dari perspektif keagamaan.

Salah satu tokoh agama yang hadir, Elga J. Sarapung dari Indonesia mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih terjadi kasus kelompok-kelompok yang mengambil cara untuk memperoleh kedamaian dengan cara kekerasan.

“Kehidupan itu harusnya saling menghidupkan, bukan saling mematikan, baik karena faktor mayoritas atau minoritas. Kembali lagi, yang kita bicarakan adalah kedamaian, keadilan. Apakah kita para tokoh agama, para umat agama melaksanakan apa yang kita sebut Human Rights, Peace, Justice berdasarkan komitmen kita, berdasar nilai-nilai keagamaan atau kebenaran atau tidak,” papar Elga dalam keterangan resminya, Jumat (2/2/2024).



Ia berharap bahwa konferensi AICIS 2024 ini akan berorientasi kepada aksi konkret dalam mengatasi krisis-krisis HAM, kedamaian dan keadilan. “Orientasinya adalah kepada action, tidak hanya berkutat di pembicaraan. Semua umat agama, pemimpin agama tidak hanya sebatas hanya sampai teori, konsep tapi benar-benar melakukan sesuatu yang konkret, praktik,” tandasnya.

Tokoh agama dari Thailand, Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo menekankan bahwa upaya tentang mengatasi krisis HAM dan krisis kemanusiaan yang disampaikan di forum AICIS 2024 ini disampaikan kepada generasi muda.

“Bagaimana ide-ide dan pesan-pesan cemerlang di forum ini untuk disampaikan kepada para generasi muda hari ini, ” katanya.
Anilman Dhammasakiyo menilai, para generasi muda saat inilah yang nantinya akan memegang masa depan dan pelaku yang akan melahirkan budaya.

Di samping itu, ada perspektif lain terkait bagaimana melahirkan rasa kemanusiaan dan keadilan diterapkan. Perspektif itu disampaikan oleh tokoh agama Buddha dari Kamboja, Venerable Dr. Yon Seng Yeath.

“Kedamaian mutlak bisa dimulai dari hal kecil yaitu di lingkup keluarga. Dari perspektif agama Buddha, segala hal-hal itu dimulai dari hal kecil. Jika kita tidak bisa memulai dengan hal yang kecil, maka tidak akan bisa melahirkan hal yang besar,” katanya.

Selain tokoh agama dari Indonesia dan Thailand, total 12 tokoh agama yang menjadi pembicara di AICIS 2024 yang diharapkan bisa menjalin kerja sama mencari solusi penyelesaian krisis kemanusiaan demi kedamaian dunia. Selain tokoh agama hadir juga ratusan intelektual, dan akademisi muslim internasional.

“Seluruh pemuka agama punya ide besar untuk upaya menghilangkan krisis kemanusiaan. Pemuka agama nantinya akan menyampaikan ke umatnya masing masing, ” kata Abdul Ghofur Maimoen saat mewakili Ketua Umum PBNU saat konferensi pers usai Religious Leaders Summit, Jumat (2/2/2024).
(wyn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2239 seconds (0.1#10.140)