Mengenal Jenis-jenis Konjungsi dan Contoh Penggunaannya

Kamis, 07 Maret 2024 - 11:30 WIB
loading...
Mengenal Jenis-jenis Konjungsi dan Contoh Penggunaannya
Ulasan mengenai jenis konjungsi dan contoh penggunaannya. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Jenis dan contoh penggunaan konjungsi menjadi pembahasan menarik untuk disimak. Tak bisa sembarang digunakan, pemilihannya harus tepat agar nantinya dapat menghasilkan sebuah kalimat atau paragraf yang baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi dimaknai sebagai sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarklausa, antarfrasa, dan antarkalimat. Sejalan dengan pengertiannya, tak jarang orang-orang menyebutnya juga dengan kata hubung atau kata sambung.

Pada penggunaannya, konjungsi menjadi sebuah komponen penting dalam sebuah teks. Dengan penggunaanya yang tepat, teks yang ditulis akan tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Baca juga: 5 Contoh Teks Ulasan dari Film hingga Game, Mudah Dipelajari!

Biasanya, konjungsi digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kata, frasa, kalimat hingga paragraf yang berbeda. Lebih jauh, konjungsi memiliki banyak jenis dan penggunaan yang berbeda-beda. Untuk mengenalnya lebih dalam, berikut ini ulasan mengenai jenis konjungsi dan contoh penggunaannya yang dirangkum SINDOnews dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2024).

Jenis Konjungsi dan Contohnya

1. Konjungsi Koordinatif


Konjungsi koordinatif menghubungkan dua unsur atau lebih yang kedudukannya setara. Contoh jenis konjungsi ini mencakup kata seperti ‘dan, tetapi, serta, atau, sedangkan, melainkan, padahal’.

Contoh penggunaan konjungsi koordinatif:

-Joko hanya berdiam diri, padahal selama ini tahu banyak informasi penting.

-Usman dan Dewi sedang mengerjakan tugas sekolah.

-Rizki tidak mengerjakan tugas, tetapi dia sedang bermain game.

2. Konjungsi Subordinatif


Berikutnya ada konjungsi subordinatif. Jenis konjungsi ini menggabungkan dua atau lebih unsur yang yang kedudukannya tidak sederajat.

Jika melihat dari perilaku sintaksis dan semantiknya, konjungsi ini terbagi atas beberapa kategori. Berikut di antaranya:

a. Konjungsi subordinatif waktu atau temporal

Fungsinya menghubungkan dua unsur bahasa yang punya keterkaitan waktu. Berikut beberapa contohnya.

-Menunjukkan awal sebuah peristiwa yang didahului peristiwa lain: sebelum, setelah, sehabis, sesudah, seusai

-Menunjukkan awal peristiwa: sedari, sejak, semenjak

-Menunjukkan lamanya sebuah peristiwa dengan ditandai peristiwa tertentu: hingga, sampai

-Menunjukkan awal sebuah peristiwa yang ditandai peristiwa lain: ketika, begitu, demi, sambil, selama, sementara, tatkala, sewaktu

Contoh kalimat konjungsi subordinatif waktu: “Semenjak bertemu Doona, Won Jun sudah jatuh cinta”

b. Konjungsi subordinatif syarat

Fungsinya menghubungkan unsur bahasa yang punya makna persyaratan. Misalnya, apabila, jika, kalau, jikalau, asalkan, manakala.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif syarat: “Aku akan melapor ke polisi jika malam nanti dia tidak kembali ke rumah”

c. Konjungsi subordinatif untuk pengandaian

Konjungsi yang menunjukan adanya pengandaian pada kalimat. Contohnya seperti seandainya, sekiranya, andaikan.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif pengandaian: “Seandainya jadi anggota dewan, aku pasti tidak akan korupsi”

d. Konjungsi subordinatif pembandingan

Fungsinya menjelaskan adanya kesamaan di antara dua unsur kata atau kalimat. Contohnya seperti, daripada, ibarat, seolah-olah, sebagai.

Contoh konjungsi pembandingan: “Atasan itu selalu berlaku seenaknya, seolah-olah hidupnya sudah benar saja!”

e. Konjungsi subordinatif konsesif

Fungsinya menyatakan keadaan berlawanan dari yang dijelaskan sebelumnya. Contohnya biarpun, sekalipun, walaupun, sungguhpun.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif konsesif: “Pamanku selalu terlihat bahagia, biarpun dia tidak memiliki banyak harta lagi”

f. Konjungsi subordinatif hasil

Konjungsi yang menyatakan salah satu unsur klausa merupakan hasil klausa sebelumnya. Contohnya sehingga, maka(nya).

Contoh kalimat konjungsi subordinatif hasil: “Anis jatuh dari motor sehingga membuatnya patah tulang”

g. Konjungsi subordinatif sebab

Fungsinya menyatakan adanya hubungan sebab di antara dua klausa. Contohnya karena, oleh karena, sebab.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif sebab: “Janggar ketinggalan bus karena terlambat bangun”

h. Konjungsi subordinatif untuk komplementasi

Fungsinya menerangkan suatu klausa merupakan pelengkap klausa sebelumnya. Contohnya kata ‘bahwa’.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif komplementasi: “ Wowo menyebut bahwa bukunya akan laris manis”

i. Konjungsi subordinatif cara

Fungsinya menjelaskan bahwa suatu klausa adalah cara dari sebuah kegiatan yang dijelaskan sebelumnya. Contohnya kata ‘dengan, tanpa’.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif cara: “Hari ini, Mahmud belajar memasak dengan bahan seadanya.

j. Konjungsi subordinatif perbandingan

Fungsinya menyatakan adanya hubungan perbedaan atau kesamaan di antara dua klausa. Contohnya kata ‘lebih dari, sama dengan’.

Contoh kalimat konjungsi subordinatif perbandingan: “Raka menjadi murid terganteng di kelas, lebih dari Imin yang menjadi seorang model.

3. Konjungsi Korelatif


Konjungsi korelatif adalah penghubung dua kata, frasa, atau klausa yang kedua unsurnya memiliki fungsi sintaksis sama atau setara. Contoh jenis konjungsi ini seperti ‘jangankan… pun…’, ‘bukannya… melainkan…’, ‘bukan… hanya…’, dan lainnya.

Contoh penggunaan konjungsi korelatif:

-Geri tidak hanya kalah telak, tetapi juga menjadi pasangan paling malang dalam sejarah pemilihan OSIS.

-Bukannya tidak ingin masuk sekolah, melainkan tidak punya uang untuk membayar SPP.

-Jangankan membentak, berbicara pun dia malu-malu.

4. Konjungsi Antarkalimat


Konjungsi ini menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Konjungsi antarkalimat selalu digunakan di awal kalimat baru yang ditandai dengan huruf kapital dan diikuti tanda koma.

Contoh konjungsi antarkalimat:

a. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.

Contoh kata sambungnya seperti ‘Biarpun demikian, Sekalipun demikian, Walaupun demikian, Walaupun begitu, Meskipun demikian, Meskipun begitu, Sekalipun begitu, Sungguhpun demikian, Sungguhpun begitu’.

Contoh kalimat: “Biarpun demikian, Mame senantiasa menghargai pendapat orang lain di sekelilingnya"

b. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.

Contoh kata hubungnya seperti ‘Sesudah itu, Setelah itu, Selanjutnya, Berikutnya’.

Contoh kalimat: “ Roni begadang sepanjang malam. Setelah itu, ia tidak bisa bangun sampai siang hari”

c) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya.

Contoh kata hubungnya seperti ‘Lagi pula, Selain itu’.

Contoh kalimat: “Aku langsung pulang setelah semua urusan selesai. Lagipula, mereka sudah tidak ingin lagi melihat wajahku”

d) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.

Contoh kata hubungnya seperti 'Sebaliknya’.

Contohnya: “Aldi anak yang sangat cerdas di kampus. Sebaliknya, Miko adalah anak yang tidak begitu pintar.

e) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan sebenarnya.

Umumnya menggunakan kata hubung 'Sesungguhnya’ atau 'Bahwasanya,'.

Contoh kalimat: “Ibuku sama sekali tidak menyangka kakak pulang. Sesungguhnya, hal itu membuatnya sangat bahagia”

f) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.

Kata hubunganya seperti 'Malah, Bahkan’.

Contoh: “Wahid mengerjakan tugasnya dengan baik. Bahkan, ia sudah mengerjakan bab lain juga”

g) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.

Kata hubungnya menggunakan 'Akan tetapi, Namun’.

Contoh: -Slamet dinobatkan sebagai lurah terpilih. Akan tetapi, para pesaingnya yang kalah masih protes”

h) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan.

Kata hubungnya 'Kecuali itu, Di samping itu'.

Contoh: “Semua yang telah aku kerjakan tidak pernah membuahkan hasil. Di samping itu, uangku juga sudah habis”

i) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi.

Kata hubung yang digunakan adalah ‘Dengan demikian’.

Contoh: “Ali menjadi juara pertama di kelas. Dengan demikian, ia menjadi satu-satunya orang yang akan mewakili kelas dalam kejuaraan sekolah”

j) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat.

Umumnya menggunakan kata hubung 'Oleh karena itu, 'Oleh sebab itu'.

Contoh: "Dami adalah pribadi yang sangat tertutup. Oleh karena itu, tidak banyak orang yang mau berteman dengannya”

k) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.

Kata hubungnya adalah 'Sebelum itu'.

Contoh: "Gilbran saat ini bekerja sebagai pemain bola. Sebelum itu, ia adalah seorang pengusaha"

Demikianlah ulasan mengenai jenis-jenis konjungsi dan contoh penggunaannya. Semoga bermanfaat.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2039 seconds (0.1#10.140)