Jaga Budaya Tanah Air, UAJ Dukung Pelestarian Lenong

Kamis, 07 Maret 2024 - 10:02 WIB
loading...
Jaga Budaya Tanah Air,...
Lenong adalah salah satu budaya tradisional Betawi yang dipopulerkan sejak awal abad ke-20. Foto/UAJ.
A A A
JAKARTA - Lenong adalah salah satu budaya tradisional Betawi yang dipopulerkan sejak awal abad ke-20. Sebagai seni yang lahir dari rakyat, Lenong dipakai sebagai sarana hiburan dan pendidikan masyarakat.

Di era modern ini, berbagai kebudayaan tradisional termasuk Lenong mengalami krisis eksistensi sehingga dikhawatirkan akan hilang dan dilupakan. Krisis ini terjadi karena adanya dampak negatif dari globalisasi dimana kebudayaan-kebudayaan luar yang masuk menggerus kebudayaan lokal ditambah kurangnya peminatan dari kaum muda terhadap budaya tradisional khususnya Lenong.

Untuk menghadapi tantangan ini, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) melalui Pusat Ketangguhan dan Pembangunan Keluarga Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya (PKPK FPUAJ) bekerja sama dengan beberapa komunitas dan organisasi masyarakat di bidang seni, pendidikan dan budaya.

Baca juga:

Seperti Padepokan Ciliwung Condet, Forum Anak Pademangan Barat, Teater Tanah Air dan Teater Alam Sinema guna menggelar program pelestarian dan revitalisasi Lenong yang bertajuk “Melampaui Tradisi: Revitalisasi Lenong Sebagai Sarana Dialog Untuk Membangun Perdamaian” di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Kisam Dji’un Jakarta Timur.

Terdapat beberapa rangkaian acara yang termuat dalam program tersebut, di antaranya adalah Seminar Revitalisasi Lenong, Pemutaran Film Di Balik Layar Pementasan Lenong dan diakhiri dengan puncak acara yaitu Pertunjukan Lenong.

Adapun program ini merupakan bagian dari Mobile Arts for Peace (MAP), sebuah program penelitian sekaligus praktik dalam bidang seni budaya yang dipimpin oleh Prof. Ananda Breed dari University of Lincoln, United Kingdom.

Nicolas Indra Nurpatria selaku dosen Fakultas Psikologi UAJ dan ketua pelaksana program ini menyatakan bahwa program pelestarian Lenong menjadi aksi nyata agar masyarakat bisa tergerak dalam menjaga budaya Tanah Air.

Baca juga: Perkuat Nilai Spiritual, Atma Jaya Jakarta Resmikan Kapel Santo Albertus Magnus

“Revitalisasi Lenong adalah sebuah gerakan konkrit yang kami buat untuk menyadarkan masyarakat pentingnya eksistensi kebudayaan lokal di masa depan. Untuk meningkatkan kesadaran ini, kami melibatkan anak muda untuk terlibat dan berpartisipasi aktif di dalam seluruh prosesnya," katanya, melalui siaran pers, Kamis (7/3/2024).

Tujuan utama dari program ini adalah untuk melakukan upaya revitalisasi Lenong dengan melibatkan anak muda dalam seluruh prosesnya, mulai dari proses latihan dan pembelajaran hingga pementasan. Program ini juga bertujuan untuk memberikan dampak positif pada pembentukan karakter anak muda yang terlibat di dalamnya.

Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana menyatakan bahwa budaya lenong dapat menjadi sarana komunikasi efektif dalam menyampaikan berbagai pesan konstruktif dan kritis dengan menggunakan bahasa yang santai dan jenaka.

“Budaya lenong sangat menarik. Bagaimana pesan komunikasi yang lugas dan tajam dengan membahas topik sehari-hari namun dilandasi kejujuran berpikir serta kejenakaan situasi. Lenong juga membahas berbagai situasi kondisi masyarakat dengan berbagai permasalahan yang sangat dekat dengan keseharian kehidupan,” ucap Prof. Yuda.

Baca juga: Dosen UAJ Raih Penghargaan Penelitian dalam Bidang Keamanan Pangan

Ia turut menghargai dan mengapresiasi kinerja panitia dan seluruh pihak yang terlibat untuk mewujudkan kegiatan seni ini. Menurut beliau, kegiatan ini bisa menginspirasi praktik-praktik seni lainnya agar dapat berkembang mengikuti zaman dan memanfaatkan sistem teknologi informasi serta media sosial yang populer saat ini.

Kegiatan ini juga melibatkan para seniman lokal senior serta anggota komunitas masyarakat yang memiliki keahlian dan minat dalam seni pertunjukan tradisional seperti seni tari, musik dan teater. Para seniman terlibat dalam memberikan bimbingan terhadap anak muda dalam proses latihan dan penyelenggaraan pementasan.

Sebagai salah satu kolaborator, UAJ melalui PKPK FPUAJ memahami bahwa budaya adalah identitas suatu bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Dalam konteks ini, UAJ aktif berkontribusi dalam mendukung program pelestarian budaya Betawi yang digaungkan oleh pemerintah, dengan fokus khusus pada seni pertunjukan tradisional seperti Lenong.

“Tidak ada yang lebih membahagiakan dan membanggakan untuk saya dan jajaran Dinas Kebudayaan melihat penampilan dari adik-adik tadi. Untuk mendukung kegiatan seperti malam ini, saya dan Pak Rektor berjanji akan melibatkan lebih banyak lagi kegiatan kebudayaan seperti ini,” tutur Iwan Henry Wardhana.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2304 seconds (0.1#10.140)