Top, Siswa SMK Sint Joseph Jakarta Rakit Motor Konvensional ke Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sint Joseph Jakarta sukses menggelar pameran motor listrik buatan siswanya yang berlangsung di Function Hall Vitra, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024). Pameran ini sekaligus memperingati berdirinya SMK Sint Joseph yang ke-48 tahun.
Sekolah yang berada di bawah naungan Perhimpunan Vincentius Jakarta (PVJ) itu membuat program konversi sekaligus restorasi tiga sepeda motor konvensional menjadi motor listrik dengan tampilan serta penggerak baru.
"Event kali ini kita mengubah motor konvensional menjadi motor listrik. Di sini ada 3 merek yang kita ubah, pertama dari Honda Supra, Yamaha Lexam, dan Suzuki Smash. Dari tiga unit itu kita kelompok ada dari DKV dan KSM. Tugas mereka itu adalah mendesain, menginstal, lalu merangkai, sampai selesai dan bisa tes drive," kata Pembimbing TSM (Teknik Sepeda Motor) SMK Sint Joseph, Dody, kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Baca juga: Bingung Pilih Sekolah Unggulan? Ini 10 SMK Terbaik di Indonesia Versi LTMPT
Ketiga kelompok itu, kata Dody, membutuhkan waktu selama satu bulan untuk merakit ulang motor listrik buatannya. Bahkan, perakitan sendiri dilakukan dengan cara manual alias tanpa bantuan teknologi khusus.
"Jadi semuanya kita menggunakan peralatan manual gitu mulai dari bracket, body, pemasangannya, kakinya, semuanya kita manual dari bahannya benar-benar kita proses sendiri," jelas Dody.
Peserta juga diketahui menemukan masalah paling kompleks ketika merakit karya motor listriknya. Adapun masalah itu terdapat pada bagian pemasangan bracket pada baterai.
Hal ini karena sulitnya menyesuaikan ukuran baterai yang sesuai dengan sasis.
"Pemasangan bracket, waktu itu kita sempat infonya baterainya itu katanya lebih besar terus setelah kita order ternyata lebih kecil lagi akhirnya kita bongkar lagi," tutur Dody.
Sekolah yang berada di bawah naungan Perhimpunan Vincentius Jakarta (PVJ) itu membuat program konversi sekaligus restorasi tiga sepeda motor konvensional menjadi motor listrik dengan tampilan serta penggerak baru.
"Event kali ini kita mengubah motor konvensional menjadi motor listrik. Di sini ada 3 merek yang kita ubah, pertama dari Honda Supra, Yamaha Lexam, dan Suzuki Smash. Dari tiga unit itu kita kelompok ada dari DKV dan KSM. Tugas mereka itu adalah mendesain, menginstal, lalu merangkai, sampai selesai dan bisa tes drive," kata Pembimbing TSM (Teknik Sepeda Motor) SMK Sint Joseph, Dody, kepada MNC Portal Indonesia (MPI).
Baca juga: Bingung Pilih Sekolah Unggulan? Ini 10 SMK Terbaik di Indonesia Versi LTMPT
Ketiga kelompok itu, kata Dody, membutuhkan waktu selama satu bulan untuk merakit ulang motor listrik buatannya. Bahkan, perakitan sendiri dilakukan dengan cara manual alias tanpa bantuan teknologi khusus.
"Jadi semuanya kita menggunakan peralatan manual gitu mulai dari bracket, body, pemasangannya, kakinya, semuanya kita manual dari bahannya benar-benar kita proses sendiri," jelas Dody.
Peserta juga diketahui menemukan masalah paling kompleks ketika merakit karya motor listriknya. Adapun masalah itu terdapat pada bagian pemasangan bracket pada baterai.
Hal ini karena sulitnya menyesuaikan ukuran baterai yang sesuai dengan sasis.
"Pemasangan bracket, waktu itu kita sempat infonya baterainya itu katanya lebih besar terus setelah kita order ternyata lebih kecil lagi akhirnya kita bongkar lagi," tutur Dody.