Kisah Mia dan Nia, Saudara Kembar yang Sama-Sama Lolos SNBP 2024 di Unair
loading...
A
A
A
“Kami sering mendapatkan cerita menyenangkan tentang Unair dari kakak. Sosok kakak bagi kami sangat berharga, karena terus memotivasi kami agar dapat meneruskan jejaknya,” kata Mia.
Nia melanjutkan, kakaknya merupakan salah satu sosok di balik keberhasilannya lolos SNBP. Mereka mendapatkan arahan dan wejangan untuk memilih program studi (prodi) yang sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Berkat dukungan penuh dari sang kakak menjadi bahan bahan mereka untuk tetap semangat.
Sepasang saudara kembar itu bukanlah berasa dari keluarga yang beruntung. Mia dan Nia harus berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi seperti kakaknya.
Keterbatasan kondisi tersebut tak menyurutkan semangat mereka untuk mewujudkan impian. Mia dan Nia memanfaatkan platform YouTube untuk mendapatkan materi tambahan selain dari pembelajaran sekolah. Mereka pun kompak untuk belajar bersama dan saling menguatkan satu sama lainnya.
“Saat di bangku SMA, jujur kami mengalami minder dengan teman lainnya yang dapat bimbel dari kelas 10. Kami menyakini bahwa keterbatasan yang kami alami bukanlah akhir dari segalanya. Kami mengupayakan apapun untuk mewujudkan impian kami sejak kecil,” imbuhnya.
Sepasang saudara kembar itu mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat selama proses SNBP. Termasuk, seluruh guru dan bimbingan konseling (BK) di SMA Negeri 3 Surabaya yang telah memberikan motivasi dan wejangan untuk para siswanya.
“Tentu, kesuksesan kami saat ini merupakan hasil panjatan doa kedua orang tua kami yang terus mengiring kami hingga di Unair. Terimakasih Pak, Bu berkat segala dukungan dan doamu kini kami berhasil menjadi keluarga besar Unair,” paparnya.
Nia melanjutkan, kakaknya merupakan salah satu sosok di balik keberhasilannya lolos SNBP. Mereka mendapatkan arahan dan wejangan untuk memilih program studi (prodi) yang sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Berkat dukungan penuh dari sang kakak menjadi bahan bahan mereka untuk tetap semangat.
Sempat Minder
Sepasang saudara kembar itu bukanlah berasa dari keluarga yang beruntung. Mia dan Nia harus berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi seperti kakaknya.
Keterbatasan kondisi tersebut tak menyurutkan semangat mereka untuk mewujudkan impian. Mia dan Nia memanfaatkan platform YouTube untuk mendapatkan materi tambahan selain dari pembelajaran sekolah. Mereka pun kompak untuk belajar bersama dan saling menguatkan satu sama lainnya.
“Saat di bangku SMA, jujur kami mengalami minder dengan teman lainnya yang dapat bimbel dari kelas 10. Kami menyakini bahwa keterbatasan yang kami alami bukanlah akhir dari segalanya. Kami mengupayakan apapun untuk mewujudkan impian kami sejak kecil,” imbuhnya.
Sepasang saudara kembar itu mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat selama proses SNBP. Termasuk, seluruh guru dan bimbingan konseling (BK) di SMA Negeri 3 Surabaya yang telah memberikan motivasi dan wejangan untuk para siswanya.
“Tentu, kesuksesan kami saat ini merupakan hasil panjatan doa kedua orang tua kami yang terus mengiring kami hingga di Unair. Terimakasih Pak, Bu berkat segala dukungan dan doamu kini kami berhasil menjadi keluarga besar Unair,” paparnya.
(nnz)