MBKM Bekali Mahasiswa Kompetensi yang Dibutuhkan Dunia Usaha dan Industri
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Universitas Terbuka (UT) mendorong seluruh mahasiswanya untuk mengikuti program MBKM . Program MBKM di UT pun sudah berjalan sejak 2021 dengan belasan ribu mahasiswa sudah menjadi pesertanya.
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mengatakan, dalam 10 tahun ke depan bursa kerja dan sumber daya manusia Indonesia akan menghadapi kondisi dan lingkungan yang sangat berbeda dengan apa yang terjadi hari ini.
Kompetensi yang semakin ketat dan tuntutan zaman yang semakin tinggi, katanya, serta beragam tantangan menuntut perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja masa depan.
Baca juga: 12 Jurusan Kuliah Terpopuler di UT, Manajemen Posisi Teratas
"Laporan World Economic Forum The Future Of Jobs diperkirakan 65 persen dari anak-anak usia sekolah dasar hari ini akan bekerja pasa sektor pekerjaan baru yang belum tercipta saat ini," katanya pada MBKM Expo UT, dikutip Selasa (30/4/2024).
Maka dari itu, dia menambahkan, maka SDM Indonesia perlu dibekali dengan berbagai keterampilan untuk bisa bertahan dan beradaptasi dengan lincah di masa depan.
"Keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, literasi digital, dan pemahaman global yang baik menjadi beberapa keterampilan yang perlu dimiliki untuk bersaing di pasar kerja masa depan," ujarnya.
Baca juga: Menuju World Class University, UT Giatkan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Ojat menerangkan, program MBKM menjadi terobosan Kemendikbudristek yang didesain sebagai upaya untuk menghadapi tantangan bagi sektor pendidikan ke depannya.
"Pada 2023 ada 920 ribu mahasiswa seluruh Indonesia yang mengikuti MBKM dan pelaku industri sepakat bahwa 98 persen lulusan program MBKM memiliki kompetensi yang sesuai yang dibutuhkan industri dan lapangan pekerjaan lainnya," jelasnya.
Sejalan dengan itu, tambahnya, UT pun telah menawarkan program MBKM sebagai bagian kurikulum pada pendidikan sarjana. Program pilihan MBKM yang bisa diikuti seperti magang dan studi independen, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan, dan lainnya.
"Pelaksanaan MBKM di UT sangat menarik mengingat UT sebagai pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh menjadikan implementasi MBKM memiliki keunikan tersendiri tanpa mengurangi esensi dari program MBKM," katanya.
Program MBKM, katanya, memberikan dampak positif dan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa sehingga kampus akan mendorong jumlah mahasiswa yang akan mengikuti MBKM.
Seiring dengan itu UT juga menyiapkan sistem pendukung berupa Portal MBKM yang akan memudahkan mahasiswa dan pengelola MBKM demi mendukung program flagship Kemendikbudristek tersebut.
"Dengan semangat belajar sepanjang hayat, saya mendorong mahasiswa UT khususnya mahasiswa semester 5 dan 6 untuk dapat memanfaatkan MBKM sebaik-baiknya," pungkasnya.
Lihat Juga: Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mengatakan, dalam 10 tahun ke depan bursa kerja dan sumber daya manusia Indonesia akan menghadapi kondisi dan lingkungan yang sangat berbeda dengan apa yang terjadi hari ini.
Kompetensi yang semakin ketat dan tuntutan zaman yang semakin tinggi, katanya, serta beragam tantangan menuntut perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja masa depan.
Baca juga: 12 Jurusan Kuliah Terpopuler di UT, Manajemen Posisi Teratas
"Laporan World Economic Forum The Future Of Jobs diperkirakan 65 persen dari anak-anak usia sekolah dasar hari ini akan bekerja pasa sektor pekerjaan baru yang belum tercipta saat ini," katanya pada MBKM Expo UT, dikutip Selasa (30/4/2024).
Maka dari itu, dia menambahkan, maka SDM Indonesia perlu dibekali dengan berbagai keterampilan untuk bisa bertahan dan beradaptasi dengan lincah di masa depan.
"Keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, literasi digital, dan pemahaman global yang baik menjadi beberapa keterampilan yang perlu dimiliki untuk bersaing di pasar kerja masa depan," ujarnya.
Baca juga: Menuju World Class University, UT Giatkan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Ojat menerangkan, program MBKM menjadi terobosan Kemendikbudristek yang didesain sebagai upaya untuk menghadapi tantangan bagi sektor pendidikan ke depannya.
"Pada 2023 ada 920 ribu mahasiswa seluruh Indonesia yang mengikuti MBKM dan pelaku industri sepakat bahwa 98 persen lulusan program MBKM memiliki kompetensi yang sesuai yang dibutuhkan industri dan lapangan pekerjaan lainnya," jelasnya.
Sejalan dengan itu, tambahnya, UT pun telah menawarkan program MBKM sebagai bagian kurikulum pada pendidikan sarjana. Program pilihan MBKM yang bisa diikuti seperti magang dan studi independen, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan, dan lainnya.
"Pelaksanaan MBKM di UT sangat menarik mengingat UT sebagai pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh menjadikan implementasi MBKM memiliki keunikan tersendiri tanpa mengurangi esensi dari program MBKM," katanya.
Program MBKM, katanya, memberikan dampak positif dan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa sehingga kampus akan mendorong jumlah mahasiswa yang akan mengikuti MBKM.
Seiring dengan itu UT juga menyiapkan sistem pendukung berupa Portal MBKM yang akan memudahkan mahasiswa dan pengelola MBKM demi mendukung program flagship Kemendikbudristek tersebut.
"Dengan semangat belajar sepanjang hayat, saya mendorong mahasiswa UT khususnya mahasiswa semester 5 dan 6 untuk dapat memanfaatkan MBKM sebaik-baiknya," pungkasnya.
Lihat Juga: Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
(nnz)