Diskusi Literasi Digital Kemkominfo, Warga Pagar Alam Diajak Jadi Netizen Bijak
loading...
A
A
A
PAGAR ALAM - Alun-alun Selatan Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel) , berubah menjadi lautan manusia, Sabtu (29/6/2024) malam. Mereka hadir untuk mengikuti diskusi literasi digital yang dimeriahkan oleh sederet artis ibu kota, seperti musisi Tri Suaka, Dodhy Kangen Band, Syahriadi D’Academy 5, dan pedangdut Riecha Monicha.
Mengusung tema ”Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial”, diskusi luring (offline) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama komunitas pemuda setempat itu, bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial. Diskusi yang dikemas dengan format talkshow itu, ’chip in’ di acara Besemah Expo 2024, dalam rangka peringatan HUT ke-23 Kota Pagar Alam.
Mengawali diskusi, musisi Tri Aji Suaka mengatakan, media sosial dapat digunakan untuk membangun atau mengelola citra diri ataupun merek (brand) tertentu. Citra yang baik hanya dihasilkan oleh cara pengelolaan yang benar dan baik pula, sehingga menghasilkan banyak keuntungan.
”Penggunaan media sosial untuk branding karena memiliki jangkauan cepat dan luas, interaksi langsung dengan audiens, dan membuka peluang baru dalam karier dan inovasi,” tutur Tri Suaka
Meski begitu, agar sukses melakukan branding, menurut Tri Suaka, warganet harus menentukan tiga hal utama, yakni tujuan (goal), audiens, dan konten. ”Tentukan tujuan yang ingin dicapai dalam mem-branding diri.
Misalnya, ingin jadi influencer-kah, atau ahli bidang profesi tertentu,” tegas Tri. Kemudian, warganet perlu menetapkan target audiens yang ingin disasar atau dijangkau. ”Misalnya apakah pencinta musik, atau ibu-ibu yang suka masak? Yang pasti, jenis konten yang dibagikan akan berbeda,” tandas Tri Aji Suaka.
Tri Suaka menambahkan, pemilihan platform yang tepat juga dapat mencerminkan bentuk konten, dan jenis audiens yang diperoleh dalam bermedia sosial. Karena, setiap platform media sosial memiliki perbedaan karakter dan audiensnya.
”Instagram (visual dan lifestyle), Twitter (berita dan percakapan), YouTube (konten video panjang), Linkedin (jaringan profesional), TikTok (video pendek dan tren cepat), Facebook (audiens luas dan grup komunitas). Buat konten menarik, konten berkualitas, dan konsisten posting sesuai platform media sosial,” pungkas Tri.
Diskusi yang dimeriahkan dengan hiburan artis ibu kota ini, juga dihadiri sejumlah kelompok masyarakat (komunitas) di Pagar Alam. Di antaranya, Komunitas Trail Adventure, Himpunan Pariwisata Indonesia, Komunitas UMKM Dapur Rizig Pagar Alam, Komite Ekonomi Kreatif, Komunitas UMKM Aniasi, serta masyarakat Pagar Alam dan sekitarnya.
Mengusung tema ”Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial”, diskusi luring (offline) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama komunitas pemuda setempat itu, bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial. Diskusi yang dikemas dengan format talkshow itu, ’chip in’ di acara Besemah Expo 2024, dalam rangka peringatan HUT ke-23 Kota Pagar Alam.
Mengawali diskusi, musisi Tri Aji Suaka mengatakan, media sosial dapat digunakan untuk membangun atau mengelola citra diri ataupun merek (brand) tertentu. Citra yang baik hanya dihasilkan oleh cara pengelolaan yang benar dan baik pula, sehingga menghasilkan banyak keuntungan.
”Penggunaan media sosial untuk branding karena memiliki jangkauan cepat dan luas, interaksi langsung dengan audiens, dan membuka peluang baru dalam karier dan inovasi,” tutur Tri Suaka
Meski begitu, agar sukses melakukan branding, menurut Tri Suaka, warganet harus menentukan tiga hal utama, yakni tujuan (goal), audiens, dan konten. ”Tentukan tujuan yang ingin dicapai dalam mem-branding diri.
Misalnya, ingin jadi influencer-kah, atau ahli bidang profesi tertentu,” tegas Tri. Kemudian, warganet perlu menetapkan target audiens yang ingin disasar atau dijangkau. ”Misalnya apakah pencinta musik, atau ibu-ibu yang suka masak? Yang pasti, jenis konten yang dibagikan akan berbeda,” tandas Tri Aji Suaka.
Tri Suaka menambahkan, pemilihan platform yang tepat juga dapat mencerminkan bentuk konten, dan jenis audiens yang diperoleh dalam bermedia sosial. Karena, setiap platform media sosial memiliki perbedaan karakter dan audiensnya.
”Instagram (visual dan lifestyle), Twitter (berita dan percakapan), YouTube (konten video panjang), Linkedin (jaringan profesional), TikTok (video pendek dan tren cepat), Facebook (audiens luas dan grup komunitas). Buat konten menarik, konten berkualitas, dan konsisten posting sesuai platform media sosial,” pungkas Tri.
Diskusi yang dimeriahkan dengan hiburan artis ibu kota ini, juga dihadiri sejumlah kelompok masyarakat (komunitas) di Pagar Alam. Di antaranya, Komunitas Trail Adventure, Himpunan Pariwisata Indonesia, Komunitas UMKM Dapur Rizig Pagar Alam, Komite Ekonomi Kreatif, Komunitas UMKM Aniasi, serta masyarakat Pagar Alam dan sekitarnya.