Unika Soegijapranata Semarang Cetak 3 Guru Besar, Teranyar Psikologi
loading...
A
A
A
SEMARANG - Soegijapranata Catholic University (SCU) alias Unika Soegijapranata Semarang kembali mencetak guru besar . Total, sejak awal tahun 2024 sudah ada 3 guru besar yang dicetak kampus tersebut.
Pada awal tahun, SCU menerima 2 Surat Keputusan (SK) Guru Besar. Mereka berasal dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Masing-masing; Prof. Berta Bekti Retnawati dan Prof. MY Dwi Rahayu.
Teranyar pada Jumat 12 Juli 2024, SCU kembali menerima SK Guru Besar, yakni Prof. Endang Widyorini yang merupakan dosen Fakultas Psikologi (FPsi) kampus setempat.
Baca juga: Begini Cara Melihat Status Kenaikan Jabatan Lektor dan Guru Besar, Dosen Perlu Tahu
SK Guru Besar itu diserahkan Kepala Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan. Prosesi penyerahan surat keputusan tersebut dihadiri oleh jajaran rektorat, LPSDM, dan dekanat FPsi SCU.
“Semoga terus sukses mengembang diri menyumbangkan kinerja perguruan tinggi dan program studi agar terus unggul,” kata Bhimo, dikutip Minggu (14/7/2024).
Baca juga: 10 Provinsi dengan Jumlah Profesor Terbanyak, Jawa Timur Gudangnya Guru Besar
Nantinya, ketiga guru besar SCU akan dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka yang diselenggarakan pada Sabtu 20 Juli 2024 di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan.
Sementara itu, Prof Endang diketahui sudah mengabdi di SCU alias Kampus Ungu sejak tahun 1987. Dia aktif mengajar, baik di Program Sarjana (S1) maupun Magister (S2) Psikologi di FPsi SCU.
Baca juga: Indonesia Kekurangan Guru Besar? Ini 10 Universitas dengan Profesor Terbanyak
Prof Endang banyak terlibat di berbagai organisasi psikologi, seperti Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI). Saat ini pun, ia masih aktif sebagai Dewan Pakar dan Penasehat Ikatan Psikologi Klinis Jawa Tengah HIMPSI.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni SCU, Prof Berta Bekti Retnawati menilai lahirnya guru besar baru merupakan bentuk kontribusi nyata institusinya.
“Menjadi momen yang baik dan sangat mensyukuri. Penanda SCU bergerak dengan memberikan kontribusi yang lebih banyak lewat guru besar. Semoga menjadi jalan yang luas untuk lebih berkontribusi di daerah walaupun nasional,” harap Prof Berta.
Sejalan dengan itu, SCU terus mendorong percepatan jabatan fungsional/akademik dosennya melalui Pusat Akselerasi Jabatan Akademik/Fungsional (AJAFA) SCU. Tahun ini pun SCU menargetkan akan mencetak 7 guru besar lainnya sampai tahun depan.
Pada awal tahun, SCU menerima 2 Surat Keputusan (SK) Guru Besar. Mereka berasal dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Masing-masing; Prof. Berta Bekti Retnawati dan Prof. MY Dwi Rahayu.
Teranyar pada Jumat 12 Juli 2024, SCU kembali menerima SK Guru Besar, yakni Prof. Endang Widyorini yang merupakan dosen Fakultas Psikologi (FPsi) kampus setempat.
Baca juga: Begini Cara Melihat Status Kenaikan Jabatan Lektor dan Guru Besar, Dosen Perlu Tahu
SK Guru Besar itu diserahkan Kepala Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan. Prosesi penyerahan surat keputusan tersebut dihadiri oleh jajaran rektorat, LPSDM, dan dekanat FPsi SCU.
“Semoga terus sukses mengembang diri menyumbangkan kinerja perguruan tinggi dan program studi agar terus unggul,” kata Bhimo, dikutip Minggu (14/7/2024).
Baca juga: 10 Provinsi dengan Jumlah Profesor Terbanyak, Jawa Timur Gudangnya Guru Besar
Nantinya, ketiga guru besar SCU akan dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka yang diselenggarakan pada Sabtu 20 Juli 2024 di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan.
Sementara itu, Prof Endang diketahui sudah mengabdi di SCU alias Kampus Ungu sejak tahun 1987. Dia aktif mengajar, baik di Program Sarjana (S1) maupun Magister (S2) Psikologi di FPsi SCU.
Baca juga: Indonesia Kekurangan Guru Besar? Ini 10 Universitas dengan Profesor Terbanyak
Prof Endang banyak terlibat di berbagai organisasi psikologi, seperti Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI). Saat ini pun, ia masih aktif sebagai Dewan Pakar dan Penasehat Ikatan Psikologi Klinis Jawa Tengah HIMPSI.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni SCU, Prof Berta Bekti Retnawati menilai lahirnya guru besar baru merupakan bentuk kontribusi nyata institusinya.
“Menjadi momen yang baik dan sangat mensyukuri. Penanda SCU bergerak dengan memberikan kontribusi yang lebih banyak lewat guru besar. Semoga menjadi jalan yang luas untuk lebih berkontribusi di daerah walaupun nasional,” harap Prof Berta.
Sejalan dengan itu, SCU terus mendorong percepatan jabatan fungsional/akademik dosennya melalui Pusat Akselerasi Jabatan Akademik/Fungsional (AJAFA) SCU. Tahun ini pun SCU menargetkan akan mencetak 7 guru besar lainnya sampai tahun depan.
(nnz)