Anak Tukang Bengkel Bisa Kuliah Kedokteran Gratis di UGM, Ini Kisahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini adalah kisah anak tukang bengkel yang bisa kuliah Kedokteran gratis di UGM . Ia bernama Damar Madya Prasetya (19).
Damar adalah anak dari pasangan Mohammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49). Mereka tinggal di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati satu motor di kawasan Mangkuyudan, Mantrirejon, Yogyakarta.
Baca juga: Berusia 22 Tahun, Areta Jadi Wisudawan Termuda S1 Kedokteran UGM
Sejak 21 tahun lalu ayahnya menjalani kehidupan sebagai tukang bengkel. Penghasilannya tak menentu. Maksimal bahkan kurang dari Rp1 juta per bulan, tergantung dari berapa motor yang bisa diperbaikinya.
Tumbuh dengan keterbatasan ekonomi tak membuat Damar nelangsa. Justru ia tumbuh dan memiliki berbagai prestasi dan talenta yang membanggakan. Salah satunya bisa kuliah Kedokteran di UGM tanpa tes dan gratis.
Damar ingin kuliah di jurusan Kedokteran sejak di bangku SMP. Motivasinya kuat setiap kali mengantar ibunya kontrol kesehatan di rumah sakit.
Baca juga: Kisah Roy, 17 Kali Gagal Masuk Fakultas Kedokteran Kini Jadi Wisudawan Berprestasi Unair
“Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk menyembuhkan keluhan pasien-pasiennya. Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus,” jelasnya, dikutip dari laman UGM, Minggu (28/7/2024).
Menjelang kelulusannya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Damar mencoba mendaftar kuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Beruntung bagi Damar, ia diterima kuliah di prodi yang paling diminati oleh para calon mahasiswa di setiap perguruan tinggi.
Baca juga: Cerita Amadea, Lulus dengan IPK Tertinggi Pendidikan Dokter UIN Jakarta, Belajar 14 Jam Sehari!
Damar adalah anak dari pasangan Mohammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49). Mereka tinggal di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati satu motor di kawasan Mangkuyudan, Mantrirejon, Yogyakarta.
Baca juga: Berusia 22 Tahun, Areta Jadi Wisudawan Termuda S1 Kedokteran UGM
Sejak 21 tahun lalu ayahnya menjalani kehidupan sebagai tukang bengkel. Penghasilannya tak menentu. Maksimal bahkan kurang dari Rp1 juta per bulan, tergantung dari berapa motor yang bisa diperbaikinya.
Tumbuh dengan keterbatasan ekonomi tak membuat Damar nelangsa. Justru ia tumbuh dan memiliki berbagai prestasi dan talenta yang membanggakan. Salah satunya bisa kuliah Kedokteran di UGM tanpa tes dan gratis.
Damar ingin kuliah di jurusan Kedokteran sejak di bangku SMP. Motivasinya kuat setiap kali mengantar ibunya kontrol kesehatan di rumah sakit.
Baca juga: Kisah Roy, 17 Kali Gagal Masuk Fakultas Kedokteran Kini Jadi Wisudawan Berprestasi Unair
“Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk menyembuhkan keluhan pasien-pasiennya. Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus,” jelasnya, dikutip dari laman UGM, Minggu (28/7/2024).
Menjelang kelulusannya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Damar mencoba mendaftar kuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Beruntung bagi Damar, ia diterima kuliah di prodi yang paling diminati oleh para calon mahasiswa di setiap perguruan tinggi.
Baca juga: Cerita Amadea, Lulus dengan IPK Tertinggi Pendidikan Dokter UIN Jakarta, Belajar 14 Jam Sehari!