Anak Tukang Bengkel Bisa Kuliah Kedokteran Gratis di UGM, Ini Kisahnya

Minggu, 28 Juli 2024 - 08:09 WIB
loading...
Anak Tukang Bengkel...
Ini adalah kisah anak tukang bengkel yang bisa kuliah Kedokteran gratis di UGM bernama Damar Madya Prasetya. Foto/UGM.
A A A
JAKARTA - Ini adalah kisah anak tukang bengkel yang bisa kuliah Kedokteran gratis di UGM . Ia bernama Damar Madya Prasetya (19).

Damar adalah anak dari pasangan Mohammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49). Mereka tinggal di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati satu motor di kawasan Mangkuyudan, Mantrirejon, Yogyakarta.

Baca juga: Berusia 22 Tahun, Areta Jadi Wisudawan Termuda S1 Kedokteran UGM

Sejak 21 tahun lalu ayahnya menjalani kehidupan sebagai tukang bengkel. Penghasilannya tak menentu. Maksimal bahkan kurang dari Rp1 juta per bulan, tergantung dari berapa motor yang bisa diperbaikinya.

Tumbuh dengan keterbatasan ekonomi tak membuat Damar nelangsa. Justru ia tumbuh dan memiliki berbagai prestasi dan talenta yang membanggakan. Salah satunya bisa kuliah Kedokteran di UGM tanpa tes dan gratis.

Damar ingin kuliah di jurusan Kedokteran sejak di bangku SMP. Motivasinya kuat setiap kali mengantar ibunya kontrol kesehatan di rumah sakit.

Baca juga: Kisah Roy, 17 Kali Gagal Masuk Fakultas Kedokteran Kini Jadi Wisudawan Berprestasi Unair

“Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk menyembuhkan keluhan pasien-pasiennya. Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus,” jelasnya, dikutip dari laman UGM, Minggu (28/7/2024).

Menjelang kelulusannya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Damar mencoba mendaftar kuliah di Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Beruntung bagi Damar, ia diterima kuliah di prodi yang paling diminati oleh para calon mahasiswa di setiap perguruan tinggi.

Baca juga: Cerita Amadea, Lulus dengan IPK Tertinggi Pendidikan Dokter UIN Jakarta, Belajar 14 Jam Sehari!

Namun saat menunggu pengumuman biaya UKT, perasaan Damar menjadi campur aduk mengingat kondisi ekonomi keluarganya yang menurutnya tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya selama kuliah kelak. “Melihat dari kondisi ekonomi, bisa dikatakan, masih menengah ke bawah banget. Jadi kayak belum sepenuhnya yang bisa menutupi segala keperluan kuliah, apalagi bayar UKT, di kedokteran lagi,” ujarnya.

Berkat doa dari orang tua dan kegigihannya, Damar beserta kedua orang tuanya merasa bersyukur setelah mendapat kabar jika Damar akhirnya mendapatkan Beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen dari UGM sehingga ia digratiskan dari biaya kuliah.

“Kami sangat bersyukur sekali. Sejak kecil ia sudah bercita-cita kuliah di kedokteran UGM, akhirnya bisa tercapai,” kata Yayuk dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Cerita Rivaldy, Penerima Beasiswa ADik dari Papua Lulus Kedokteran di UGM

Capaiannya masuk UGM memang diterpa dengan semangat Damar untuk meraih prestasi sejak di bangku sekolah. Di bangku SMP dan SMA, Damar sudah meraih berbagai prestasi dan kejuaraan yang didapatkan hingga tingkat Nasional. Mulai dari perlombaan menyanyi, lomba macapat (tembang Jawa), lomba menggambar, lomba desain poster, serta FLS2N.

Selain prestasi non akademik, Damar juga menyeimbangkan kualitas dirinya untuk aktif mengikuti organisasi. Ia pernah menjabat menjadi Ketua Osis dan Ketua MPK (Majelis Perwakilan Kelas) semasa sekolah.

Sang ibu, Yayuk menitip pesan ke Damar untuk selalu rendah hati dalam menjalani tahapan hidup. . “Karena memang dasarnya kami orang gak punya. Sehingga sejadi apapun besok, kamu (Damar) harus tetap rendah hati,” pesannya kepada Damar.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1793 seconds (0.1#10.140)