Mahasiswa Kedokteran Peserta PPDS Meninggal Bunuh Diri, Ini Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia

Kamis, 15 Agustus 2024 - 11:32 WIB
loading...
Mahasiswa Kedokteran...
Menurut data Kemenkes, hingga 2023, jumlah dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia masih yang terbanyak dibanding dokter spesialis jenis lain. Foto ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Seorang dokter muda Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Prodi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) meninggal bunuh diri diduga karena dibullying, Senin (12/8/2024).

Terlepas dari kasus kematian tersebut, keberadaan dokter spesialis di Indonesia sepertinya juga perlu mendapat perhatian pemerintah dan semua stake holders terkait. Artikel kali ini akan membahas jumlah dokter spesialis di Indonesia, simak ya!

Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia Berdasarkan Spesialisasi di Tahun 2023


1. Penyakit Dalam (6.958)

2. Obsgyn (6.039)

3. Anak (5.496)

4. Beda (2.932)

5. Anastesi (3,649)

6. Radiologi (2.271)

7. Patologi Klinik (1.959)



Rasio 7 Jenis Dokter Spesialis per 1.000 Penduduk di Indonesia


1.Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia memiliki rasio sebesar 0,026 dokter per 1.000 penduduk. Artinya, Indonesia hanya memiliki tiga dokter spesialis penyakit dalam yang melayani 100.000 penduduk.

2.Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn)

Rasio dokter spesialis obgyn tercatat sebesar 0,023 dokter per 1.000 penduduk.

3.Dokter Spesialis Anak

Rasio dokter sepsialis anak sebesar 0,021 dokter per 1.000 penduduk.

4.Dokter Spesialis Bedah

Rasio dokter spesialis bedah di tanah air sebesar 0,015 dokter per 1.000 penduduk per 12 Juli 2023.

5.Dokter Spesialis Anastesi

Rasio dokter spesialis anastesi di Indonesia sebesar 0,014 dokter per 1.000 penduduk.

6. Dokter Spesialis Radiologi

Di Indonesia per 13 Juli 2023, rasio pada dokter spesialis radiologi tercatat 0,009 dokter per 1.000 penduduk.

7.Dokter Spesialis Patologi Klinik

Adapun, rasio dokter spesialis patologi klinik sebesar 0,008 dokter per 1.000 penduduk.

Mengenal Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)


Dihimpun dari berbagai sumber secara singkat menyebutkan bahwa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau yang biasa disingkat PPDS adalah tahapan lanjut pendidikan seorang dokter untuk menjadi spesialis.

Diterima menjadi mahasiswa PPDS tentunya memberikan kebahagiaan dan kebanggaan yang luar biasa. PPDS merupakan program pendidikan untuk menyiapkan dokter umum menjadi dokter spesialis di bidang tertentu. Meskipun berbeda, tidak ada larangan untuk mengikuti Program Magister dan Program Spesialis pada waktu bersamaan.

Bagaimana Cara Menjadi Dokter Spesialis?


Lalu bagaimana cara menjadi dokter spesialis? Pertama-tama, kamu harus mendaftar ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan mengikuti PPDS yang dipilih. PPDS biasanya berlangsung selama 4-6 tahun, tergantung pada jenis spesialisasi yang dipilih.

Beberapa Program Spesialis antara lain Andrologi, Bedah Toraks Kardiovaskular, Ilmu Bedah, Ilmu Bedah Anak, Ilmu Bedah Saraf, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Penyakit Dalam, Mikrobiologi Klinik, Neurologi, Patologi Anatomik, Patologi Klinik, Psikiatri, Radiologi, Urologi, dan lain-lain.

Mengenai masa pendidikannya, berapa lama menjadi dokter spesialis? PPDS biasanya berlangsung selama empat sampai enam tahun, tergantung pada jenis spesialisasi yang dipilih.

Setelah menyelesaikan PPDS, dokter spesialis harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh IDI untuk memperoleh sertifikat spesialis dan diakui sebagai dokter spesialis oleh pemerintah.

Resmi berstatus sebagai dokter spesialis, berarti ada tambahan gelar dokter spesialis setelah dr. dan S.Ked. Terus bagaimana penulisan gelar dokter spesialis? Berikut beberapa contoh penulisan gelar dokter spesialis.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0969 seconds (0.1#10.140)