Kembangkan Mikroba dari Taman Nasional, Guru Besar IPB Raih Penghargaan dari Menteri LHK

Jum'at, 30 Agustus 2024 - 17:03 WIB
loading...
Kembangkan Mikroba dari...
Guru Besar Fakultas Pertanian IPB, Prof. Suryo Wiyono menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Pertanian IPB , Prof. Suryo Wiyono menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada acara peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional di Alun-alun Boyolali pada 29 Agustus 2024. Acara tersebut dihadiri oleh 1000 orang pegiat konservasi dan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Siti Nurbaya kepada Prof. Suryo, Guru Besar Bidang Proteksi Tanaman, sebagai Koordinator Tim Bioprospeksi di Taman Nasional Gunung Ciremai atas temuan Formulasi Tepung Biofertilizer yang mengandung Bakteri Lysinibacillus fusiformis C71.

Baca juga: Jejak dan Riwayat Pendidikan Anies Baswedan, Mantan Mendikbud Era Jokowi yang Jadi Perhatian

Suryo menjelaskan bahwa bioprospeksi merupakan proses penelitian dan pengembangan sumberdaya hayati untuk menjadi produk yang bernilai ekonomi. Mikroba bisa menghasilkan produk baru untuk pertanian, obat dan vaksin, energi bersih, dan remediasi lingkungan.

Rhizobacteria strain unggul yang diperoleh dari Taman Nasional (TN) Gunung Ciremai ini merupakan penerapan bioprospeksi untuk pertanian.

Baca juga: Berapa Gaji PNS Kemenkeu di Seleksi CPNS 2024 untuk Lulusan SMA hingga S1?

“Bioprospeksi adalah proses pengembangan sumberdaya hayati menjadi produk bernilai ekonomi untuk berbagai keperluan. Rizobacteria temuan kami di TN. Gunung Ciremai adalah contoh bioprospeksi dalam bidang bertanian," kata Suryo, melalui siaran pers, Jumat (30/8/2024).

Suryo menambahkan bahwa produknya sudah diterapkan dalam skala lapangan oleh ratusan petani pada berbagai tanaman di sekitar Taman Nasional Gunung. Produknya juga terbukti meningkatkan produksi dan mengurangi penggunaan pupuk NPK sebesar 30 persen-50 persen serta meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
Hal ini menjadi invensi penting ditengah harga pupuk sintetik yang makin mahal dan penyakit tanaman yang semakin berat.

“Produk ini akan menjawab tantangan harga pupuk yang mahal dan tantangan hama penyakit yang semakin berat,” Ungkap Suryo.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Siti Nurbaya, mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular melalui keanekaragaman hayati salah satunya dengan upaya bioprospeksi.

“Saat ini sudah saatnya untuk mengembangkan keanekaragaman hayati, menjadi motor pertumbuhan ekonomi sirkular. Bioprospeksi saya harapkan menjadi motor ekonomi nasional di tahun 2045.” Ungkap Siti.

Hal ini sejalan dengan program dukungan bioprospeksi dari KLHK dengan membentuk tim bioprospeksi di TN. Gunung Ciremai.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2918 seconds (0.1#10.140)