15 Contoh Teks Anekdot Singkat dalam Bahasa Indonesia Berbagai Tema, Lucu dan Menghibur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teks anekdot adalah teks cerita yang dapat menghibur, mengundang tawa dan biasanya menceritakan tentang kejadian sehari-hari yang lucu. Teks anekdot memiliki alur yang sederhana dan berfokus kejadian tertentu.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), teks anekdot bertujuan untuk mengundang tawa bagi orang yang membacanya.
Baca juga: 10 Contoh Teks Tantangan Lengkap Beserta Strukturnya
Tak hanya itu, teks anekdot juga dapat menyindir orang atau lembaga tertentu yang dikemas dengan kalimat lucu, tetapi pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Berikut adalah 15 contoh teks anekdot singkat dalam bahasa Indonesia berbagai tema.
Cerita tentang Ilham, seorang pelajar SMA yang sedang kasmaran dengan teman sekolahnya bernama Nara.
Saat di sekolah Ilham ditanya oleh gurunya tentang mengapa dia ingin menjadi panitia acara di sekolah.
Baca juga: Dongeng Si Kancil dan Buaya Lengkap dengan Pesan Moralnya
Guru: “Ilham, mengapa kamu mau jadi panitia?”
Ilham: “Sudah jelas Bu, saya ingin bersama bersama Nara”
Guru: “Oh, Nara! Pikiranmu hanya dipenuhi oleh Nara saja,”
Setelah beberapa hari kemudian, Ilham mendaftar lomba cerdas cermat dan kedua temannya pun bertanya alasan mengapa ia ingin ikut lomba cerdas cermat.
Ahmad: “Ham, mengapa kamu ingin ikut lomba?”
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), teks anekdot bertujuan untuk mengundang tawa bagi orang yang membacanya.
Baca juga: 10 Contoh Teks Tantangan Lengkap Beserta Strukturnya
Tak hanya itu, teks anekdot juga dapat menyindir orang atau lembaga tertentu yang dikemas dengan kalimat lucu, tetapi pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Berikut adalah 15 contoh teks anekdot singkat dalam bahasa Indonesia berbagai tema.
1. Teks Anekdot tentang Rasa Suka yang mendalam
Cerita tentang Ilham, seorang pelajar SMA yang sedang kasmaran dengan teman sekolahnya bernama Nara.
Saat di sekolah Ilham ditanya oleh gurunya tentang mengapa dia ingin menjadi panitia acara di sekolah.
Baca juga: Dongeng Si Kancil dan Buaya Lengkap dengan Pesan Moralnya
Guru: “Ilham, mengapa kamu mau jadi panitia?”
Ilham: “Sudah jelas Bu, saya ingin bersama bersama Nara”
Guru: “Oh, Nara! Pikiranmu hanya dipenuhi oleh Nara saja,”
Setelah beberapa hari kemudian, Ilham mendaftar lomba cerdas cermat dan kedua temannya pun bertanya alasan mengapa ia ingin ikut lomba cerdas cermat.
Ahmad: “Ham, mengapa kamu ingin ikut lomba?”