Rektor UP: Pendidikan Karakter Dicontohkan Bukan Sekadar Diajarkan

Jum'at, 20 September 2024 - 13:05 WIB
loading...
A A A
Pendidikan di Indonesia hanya mengakui anak pintar adalah anak yang memiliki nilai akademik tinggi misalnya jika ia memiliki nilai matematika 9, fisika 9 maka dianggap anak pintar. "Tidak menghargai kecerdasan multiple, " ucapnya.

Pekerjaan rumah selanjutnya menurut Rektor Marsudi adalah pendidikan kita belum mengadopsi karakter generasi sekarang. Menurutnya generasi sekarang yaitu generasi milenial dan gen z memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Sehingga cara pendekatan pendidikan dan pengajaran pun sebaiknya juga berbeda, dan disesuaikan dengan karakter mereka.

"Generasi kini berubah, sekarang generasi milenial, generasi z itu lebih terbuka, sangat fasih gadget, temennya tidak secara fisik. Mereka memiliki teman 5K tetapi teman fisiknya hanya 3 orang itu adalah fakta. Generasi sekarang seperti itu, maka gurunya harus berubah, " ujarnya.

Di satu sisi pengajarnya atau gurunya masih memiliki paradigma zaman dulu, yang tidak paham dengan generasi sekarang. Akibatnya murid-murid tidak diajarkan dengan cara yang baik yang sesuai dengan kebutuhan generasi sekarang.

Ia juga menganjurkan para guru dan dosen harus sangat memahami adanya perubahan budaya generasi sekarang. Perubahan yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Adanya era globalisasi termasuk ekspor budaya global melanda di seluruh dunia. "Jadi yang kita lakukan adalah bukan menuntut murid-murid berubah tetapi kitalah yang harus berubah. Bagaimana murid-murid ada yang seperti itu dan kita arahkan untuk kebaikan, " paparnya.

Untuk membenahi hal ini, ungkap Rektor dapat melalui penyesuaian kurikulum. Ia juga menilai kurikulum yang sekarang belum tepat. Seharusnya struktur kurikulum untuk level Sekolah Dasar atau SD lebih pada membangun karakter. Selanjutnya untuk level menengah masuk pada penguatan skill termasuk calistung dan ilmu pengetahuan dititik beratkan saat di jenjang pendidikan tinggi.

"Makanya struktur kurikulum harus diubah seperti itu karena karakter itu pondasi. Karakter seseorang tidak bisa terbentuk saat telah jadi mahasiswa, tidak bisa. Karakter itu bisa dibentuk saat pendidikan usia dini sampai tamat SD. Apakah anak itu suka merundung atau kesewenang-wenangan atau tidak, itu dibentuk ketika kecil, jelasnya.

Sementara itu terkait kuliah umum ini, Dekan Fakultas Psikologi Awaluddin Tjalla menyatakan acara ini merupakan kegiatan rutin fakultas. Dalam acara ini dihadirkan narasumber Rusprita Putri Utami, Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud Ristek RI. Tema ini dipilih lantaran adanya fenomena kebutuhan pentingnya membentuk karakter pada pemimpin ke depan. “Banyak orang yang kecerdasan tinggi tapi karakternya dari aspek kebaikan tidak memenuhi syarat,” ucapnya. Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter dengan baik dan menumbuhkan pemahaman ke mahasiswa pentingnya membangun karakter.

Ia juga menggarisbawahi bahwa pendidikan yang dimaksud bukan hanya pendidikan tinggi tetapi juga pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
(unt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Cucu Ki Hajar Dewantara...
Cucu Ki Hajar Dewantara Sebut 8 Keterampilan Dasar Ini Perlu Dikenalkan Sejak Dini
Rektor Marsudi: Guru...
Rektor Marsudi: Guru Besar Harus Peka pada Masalah Bangsa
Mendikdasmen Luncurkan...
Mendikdasmen Luncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Turut Mencetak Generasi...
Turut Mencetak Generasi Emas, BATAS Luncurkan Pendidikan Dasar Islami
Rektor Marsudi: Guru...
Rektor Marsudi: Guru Besar Harus Memberi Manfaat yang Besar untuk Masyarakat
58 Tahun, Universitas...
58 Tahun, Universitas Pancasila Wujudkan Semangat From Good to Great di Momentum Sumpah Pemuda
Internalisasikan Nilai...
Internalisasikan Nilai Pancasila dalam Diplomasi melalui Pendidikan
Rektor Marsudi: Narkoba...
Rektor Marsudi: Narkoba Hancurkan Masa Depan Bangsa
President Inspire 165-ESQ...
President Inspire 165-ESQ Ani Noor: Kesehatan Mental akan Semakin Darurat saat Hadapi Bonus Demografi
Rekomendasi
PLN Ungkap Dugaan Sementara...
PLN Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Blackout di Bali
Listrik di Bali Mati...
Listrik di Bali Mati Total, PLN Masih Lakukan Recovery
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 23: Masa Lalu Devan dan Aksi Balas Dendam Miko
Nemenin dari Nol Berakhir...
Nemenin dari Nol Berakhir JadI Single Mom, Wanita Ini Bangkit Wujudkan Mimpi di Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan
Farel Tarek Buka-bukaan...
Farel Tarek Buka-bukaan soal Kelakuan Anak Muda pada Sitkom Tongkrongan Toxic di Kanal YouTube-nya
Letjen TNI Kunto Arief...
Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Batal Dimutasi, Putra Try Sutrisno Itu Tetap Jadi Pangkogabwilhan I
Berita Terkini
Siapkan Lulusan Berkualitas,...
Siapkan Lulusan Berkualitas, Mahasiswa UT akan Dibekali Kemampuan Bahasa Asing
3 jam yang lalu
Cucu Ki Hajar Dewantara...
Cucu Ki Hajar Dewantara Sebut 8 Keterampilan Dasar Ini Perlu Dikenalkan Sejak Dini
4 jam yang lalu
Peringatan Hardiknas...
Peringatan Hardiknas 2025, Menteri Brian Yuliarto Luncurkan Diktisaintek Berdampak
6 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Kaesang...
Riwayat Pendidikan Kaesang Pangarep, Putra Bungsu Jokowi yang Juga Ketua Umum PSI
7 jam yang lalu
MNC University Gelar...
MNC University Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2025
9 jam yang lalu
MNC University Sukses...
MNC University Sukses Jalani Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
9 jam yang lalu
Infografis
Arkeolog Pecahkan Misteri...
Arkeolog Pecahkan Misteri Kutukan Firaun, Ternyata Bukan Sihir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved