Profil SMA Taruna Nusantara yang Empat Alumninya Disebut Calon Menteri Prabowo-Gibran

Sabtu, 21 September 2024 - 14:23 WIB
loading...
Profil SMA Taruna Nusantara...
SMA Taruna Nusantara ini berdiri di atas lahan 18,5 hektar di mana dibangun komplek akademis, asrama siswa, dan komplek perumahan pamong (guru), di atas tanah milik Akademi Militer di Kabupaten Magelang. Foto ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Ini profil SMA Taruna Nusantara yang namanya mencuat menyusul pernyataan Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo yang menyebut akan ada empat lulusan SMA Taruna Nusantara di dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya, Hashim yang juga merupakan petinggi Partai Gerindra ini mengatakan jika Prabowo memberikan kesempatan kepada anak-anak dari lulusan Taruna Nusantara untuk menjadi bagian eksekutif.

"Saya bisa katakan di Kabinet Prabowo sekarang ini ada beberapa alumni SMA Taruna Nusantara yang jadi menteri. Saya sudah hitung dua, tiga, empat mungkin," kata Hashim dalam Dialog Nasional Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045 pada Rabu 11 September 2024 lalu.

Sejauh ini belum jelas siapa saja alumni SMA Taruna Nusantara yang berpeluang besar duduk di kursi menteri pemerintahan Prabowo-Gibran. Untuk lebih mengenal SMA Taruna Nusantara, artikel kali ini akan membahas profil salah satu SMA unggulan di Indonesia itu, simak ya!

Profil SMA Taruna Nusantara


SMA Taruna Nusantara dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan Jenderal LB Moerdani tahun 1985. Ide Moerdani kemudian merealisasikannya melalui nota kesepahaman antara ABRI dan Taman Siswa, sekolah yang didirikan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.

Dalam nota kesepahaman itu, pihak-pihak terlibat menyepakati pembuatan suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN). SMA Taruna Nusantara diresmikan Pangab (Panglima Angkatan Bersenjata) saat itu, Jenderal Try Sutrisno pada 1990.

SMA Taruna Nusantara ini berdiri di atas lahan 18,5 hektar di mana dibangun komplek akademis, asrama siswa, dan komplek perumahan pamong (guru), di atas tanah milik Akademi Militer.



Selama 6 tahun pertama, Taruna Nusantara hanya menerima siswa laki-laki dengan jumlah sekitar 245 orang. Barulah mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijakan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 70 orang.

Sejak berdiri, SMA Taruna Nusantara terus mendulang prestasi. Puncaknya, SMA ini senantiasa menempati posisi 92 nasional dan 10 tingkat provinsi dalam peringkat sekolah terbaik Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Untuk diketahui, peringkat ini mengacu pada nilai UTBK 2022 yang diambil dari 60 persen skor Tes Potensi Skolastik (TPS) dan 40 persen skor Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Bakal Dibangun di 6 Lokasi


Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia bakal membangun SMA Taruna Nusantara di enam lokasi selain Magelang. Pembangunan itu disebut menghabiskan dana total mencapai Rp 1,4 triliun.

SMA Taruna Nusantara Terintegrasi itu akan dibangun di enam lokasi yakni di:

Cimahi (Jawa Barat)

Malang (Jawa Timur)

Maros (Sulawesi Selatan)

Tanah Datar (Sumatera Barat)

Ibu Kota Nusantara (IKN)

Nusa Tenggara Timur (NTT).

Per November 2023, pembangunan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi sudah terlaksana di dua lokasi yaitu Cimahi dengan pada groundbreaking 8 November 2023, dan di Malang pada 23 November 2023.

Syarat dan Biaya Pendaftaran SMA Taruna Nusantara


Tidak sembarang siswa bisa diterima di SMA Taruna Nusantara. Mengacu pada syarat pendaftaran tahun ini, siswa wajib memiliki nilai rata-rata 80-85 dari 100. Selain itu, siswa juga wajib memiliki IQ minimal 110 dengan melampirkan prestasi.

Untuk mengikuti pendidikan di SMA Taruna Nusantara ada tiga jalur pembiayaan yang dapat diikuti oleh siswa, yakni:

1. Jalur Iuran Sekolah

Pada jalur ini, siswa diwajibkan membayar komponen pembiayaan sekolah berikut ini:

Uang pangkal: Rp50 juta dibayarkan sekali

Uang komite sekolah: Rp1 juta dibayarkan sekali

Uang sumbangan sukarela: sesuai kesanggupan dibayarkan sekali

Biaya operasional pendidikan: Rp5 juta dibayarkan sekali

2. Jalur Kontribusi Khusus

Siswa yang masuk jalur kontribusi khusus akan membayar biaya kuliah yang jauh lebih tinggi dibanding lainnya. Berikut rinciannya:

Uang pangkal: Rp50 juta dibayarkan sekali

Uang komite sekolah: Rp1 juta dibayarkan sekali

Uang kontribusi khusus: Rp125 juta dibayarkan sekali

Sumbangan sukarela: sesuai kesanggupan dibayarkan sekali

3. Jalur Beasiswa

Untuk siswa yang masuk jalur beasiswa, pembiayaan dibayar seharga Rp0.

Berikut rinciannya:

Uang pangkal: gratis

Uang komite sekolah: gratis

Sumbangan sukarela: sesuai kesanggupan dibayarkan sekali

Biaya operasional pendidikan: gratis
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3812 seconds (0.1#10.140)