Belum Terkendali, IDAI Sarankan Tatap Muka di Sekolah Ditunda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia melalui Satuan Tugas COVID-19 IDAI, dr. Yogi Prawira menyarankan tatap muka di sekolah ditunda sampai transmisi lokal penyebaran COVID-19 di daerah terkendali.
Ia pun merekomendasikan untuk anak-anak tidak keluar rumah selama situasi COVID-19 belum memenuhi kriteria dari World Health Organization (WHO). (Baca juga: Selain Kurikulum Darurat, Kemendikbud Juga Siapkan Modul Khusus PAUD-SD )
“Kita rekomendasikan anak untuk tidak keluar rumah selama situasi COVID-19 Indonesia itu belum memenuhi kriteria epidemiologi WHO. Termasuk kegiatan tatap muka di sekolah sampai di daerah tersebut sudah dianggap transmisi lokalnya bisa diatasi,” tegasnya dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (27/8).
Selain itu, Yogi mengatakan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker oleh anak-anak akan tergantung dari orang dewasa. “Kita bisa melihat nih di masyarakat, bagaimana comply atau kepatuhan masyarakat untuk menggunakan masker,” katanya. (Baca juga: Nadiem Sebut Kurikulum Darurat COVID-19 Lebih Sederhana )
“Jadi seandainya orang dewasa pada saat berinteraksi keluar menggunakan protokol kesehatan yang disiplin menggunakan masker. Maka mungkin usia anak yang menggunakan masker bisa lebih besar,” jelas Yogi.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
Ia pun merekomendasikan untuk anak-anak tidak keluar rumah selama situasi COVID-19 belum memenuhi kriteria dari World Health Organization (WHO). (Baca juga: Selain Kurikulum Darurat, Kemendikbud Juga Siapkan Modul Khusus PAUD-SD )
“Kita rekomendasikan anak untuk tidak keluar rumah selama situasi COVID-19 Indonesia itu belum memenuhi kriteria epidemiologi WHO. Termasuk kegiatan tatap muka di sekolah sampai di daerah tersebut sudah dianggap transmisi lokalnya bisa diatasi,” tegasnya dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (27/8).
Selain itu, Yogi mengatakan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker oleh anak-anak akan tergantung dari orang dewasa. “Kita bisa melihat nih di masyarakat, bagaimana comply atau kepatuhan masyarakat untuk menggunakan masker,” katanya. (Baca juga: Nadiem Sebut Kurikulum Darurat COVID-19 Lebih Sederhana )
“Jadi seandainya orang dewasa pada saat berinteraksi keluar menggunakan protokol kesehatan yang disiplin menggunakan masker. Maka mungkin usia anak yang menggunakan masker bisa lebih besar,” jelas Yogi.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
(mpw)