Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Raih Gelar Doktor UI dengan Predikat Cum Laude
loading...
A
A
A
Sekretaris Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global, SKSG UI, Stanislaus Riyanta, menguraikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Bahlil Lahadalia dalam studi doktoral bidang Kajian Stratejik Global menunjukkan empat masalah utama dari dampak hilirisasi yang membutuhkan penyesuaian kebijakan.
Empat masalah tersebut adalah ketidakadilan dana transfer daerah, keterlibatan pengusaha daerah yang minim, keterbatasan partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta belum adanya rencana diversifikasi pasca-tambang.
Dalam penelitian ini, Bahlil Lahadalia merekomendasikan empat kebijakan utama dalam mengantisipasi permasalahan tersebut yaitu: 1) reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi, 2) penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah, 3) penyediaan pendanaan jangka panjang untuk Perusahaan nasional di sektor hilirisasi, dan 4) kewajiban bagi investor untuk melakukan diversifikasi jangka panjang.
Sebagai peneliti Bahlil Lahadalia juga menekankan pentingnya pembentukan Satuan Tugas yang dapat mengorkestrasikan implementasi kebijakan hilirisasi untuk menjadi lebih efektif. Lembaga tersebut perlu mendapat mandat dari presiden sehingga berwenang melakukan koordinasi seluruh pihak baik pemerintah maupun pelaku usaha dan mobilisasi sumber daya untuk menyukseskan hilirisasi.
Sebelumnya, dalam sambutannya Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan Wapres kepadanya dalam menyelesaikan studi ini.
“Terima kasih Pak Wapres yang sudah bersedia hadir. Saya senang karena Pak Prof. datang. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moralitas saya ke Prof., Pak Wapres selama hampir 5 tahun saya ditugaskan oleh Pak Jokowi dan Bapak untuk memimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang salah satu tugasnya adalah untuk mengawal hilirisasi,” ungkapnya.
Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Bahlil sebagai mahasiswa riset Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global SKSG UI telah menempuh rangkaian tahapan ujian yaitu: Seminar I yang dilakukan pada 15 Juni 2023, Seminar 2 pada 26 Oktober 2023, Seminar 3 pada 22 Desember 2023, dan Ujian Proposal Riset pada 27 Januari 2024.
Selanjutnya dia menempuh Ujian Hasil Riset pada 19 Juni 2024, Ujian Seminar Hasil Riset I pada 10 Juli 2024, dan Ujian Hasil Riset 2 pada 27 September 2024.
Bahlil lahir di Banda, Maluku, 7 Agustus 1976. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai Jayapura, Papua. Kemudian ia kuliah S2 di jurusan yang sama di Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.
Empat masalah tersebut adalah ketidakadilan dana transfer daerah, keterlibatan pengusaha daerah yang minim, keterbatasan partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta belum adanya rencana diversifikasi pasca-tambang.
Dalam penelitian ini, Bahlil Lahadalia merekomendasikan empat kebijakan utama dalam mengantisipasi permasalahan tersebut yaitu: 1) reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi, 2) penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah, 3) penyediaan pendanaan jangka panjang untuk Perusahaan nasional di sektor hilirisasi, dan 4) kewajiban bagi investor untuk melakukan diversifikasi jangka panjang.
Sebagai peneliti Bahlil Lahadalia juga menekankan pentingnya pembentukan Satuan Tugas yang dapat mengorkestrasikan implementasi kebijakan hilirisasi untuk menjadi lebih efektif. Lembaga tersebut perlu mendapat mandat dari presiden sehingga berwenang melakukan koordinasi seluruh pihak baik pemerintah maupun pelaku usaha dan mobilisasi sumber daya untuk menyukseskan hilirisasi.
Sebelumnya, dalam sambutannya Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan Wapres kepadanya dalam menyelesaikan studi ini.
“Terima kasih Pak Wapres yang sudah bersedia hadir. Saya senang karena Pak Prof. datang. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moralitas saya ke Prof., Pak Wapres selama hampir 5 tahun saya ditugaskan oleh Pak Jokowi dan Bapak untuk memimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang salah satu tugasnya adalah untuk mengawal hilirisasi,” ungkapnya.
Profil Bahlil Lahadalia yang Meraih Gelar Doktor UI
Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Bahlil sebagai mahasiswa riset Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global SKSG UI telah menempuh rangkaian tahapan ujian yaitu: Seminar I yang dilakukan pada 15 Juni 2023, Seminar 2 pada 26 Oktober 2023, Seminar 3 pada 22 Desember 2023, dan Ujian Proposal Riset pada 27 Januari 2024.
Selanjutnya dia menempuh Ujian Hasil Riset pada 19 Juni 2024, Ujian Seminar Hasil Riset I pada 10 Juli 2024, dan Ujian Hasil Riset 2 pada 27 September 2024.
Bahlil lahir di Banda, Maluku, 7 Agustus 1976. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai Jayapura, Papua. Kemudian ia kuliah S2 di jurusan yang sama di Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.
(nnz)