9 Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran Bergelar Profesor, Siapa Saja?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran diketahui menyandang gelar profesor . Nama-namanya bisa ditelusuri dari mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno hingga eks Kepala BIN Budi Gunawan.
Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto akan memulai masa kerjanya. Setelah pelantikan, ia juga langsung mengumumkan deretan nama menteri dan pejabat lain yang akan membantunya memimpin Indonesia selama periode 2024-2029.
Baca juga: Kabinet Merah Putih, Nama Kabinet Prabowo-Gibran
Pada nama kabinet pemerintahannya, eks Danjen Kopassus itu memberi tajuk ‘Merah Putih’. Bersama puluhan nama menteri yang ditunjuk, mereka akan bekerja sama untuk mencapai program-programnya selama lima tahun ke depan.
Melihat daftar nama menteri yang ditunjuk Prabowo, sebagian di antaranya diketahui punya gelar profesor. Siapa saja mereka?
Baca juga: Sah! Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran Dilantik
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. merupakan salah seorang akademisi dan politisi Indonesia. Ia baru saja ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Pratikno dikenal sebagai orang lama di pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Tercatat, ia menjadi Menteri Sekretaris Negara sejak Oktober 2014 hingga Oktober 2024.
Baca juga: Daftar Lengkap Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran 2024-2029
Selain itu, Pratikno juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (2012-2014). Beberapa tahun sebelumnya, ia meraih gelar profesor bidang Ilmu Politik dari UGM, tepatnya pada 2008.
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. adalah seorang advokat, akademisi, politikus dan tokoh intelektual Indonesia. Pada Kabinet Merah Putih, ia diberikan mandat sebagai Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sekelumit tentang Yusril, ia memperoleh gelar sarjana di Universitas Indonesia jurusan ilmu filsafat pada 1983. Lalu, ia sempat melanjutkan studi pada program pascasarjana Universitas Indonesia dengan bidang studi hukum dan ilmu islam.
Setelahnya, Yusril melanjutkan pendidikan pada program pascasarjana humaniora dan ilmu sosial di Universitas Punjab Pakistan. Ia juga masuk Universitas Sains Malaysia dan meraih gelar pada program pascasarjana yaitu Master of Science (M.Sc.) beserta gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang ilmu politik di Institut Pendidikan Doktoral pada 1993.
Sekitar tahun 1998, Yusril dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.
Berikutnya ada Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Saat masih aktif di kepolisian, ia pernah menjadi Kapolri periode 2016-2019.
Pensiun dari Korps Bhayangkara, Tito mendapat mandat dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk mengisi jabatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Posisi ini didudukinya sejak Oktober 2019 sampai Oktober 2024.
Setelah peralihan kekuasaan menuju pemerintahan Prabowo-Gibran, Tito kembali dipercaya menjadi Mendagri. Ia menjadi salah satu menteri bergelar profesor dalam Kabinet Merah Putih.
Melihat ke belakang, Tito sendiri telah menjadi Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2017. Pengukuhannya sesuai dengan surat keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, bernomor No.98876/A2.3.KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017.
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar ditunjuk menjadi Menteri Agama di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran. Melihat ke belakang, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI pada 2011-2014.
Pada riwayatnya, Nasaruddin Umar dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin Syarif Hidayatullah tahun 2002 lalu. Sebelum ditunjuk jadi menteri, ia dikenal luas sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal sejak 2016.
Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. merupakan akademisi sekaligus Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada Kabinet Merah Putih, ia ditunjuk Prabowo menjadi Menteri Ketenagakerjaan.
Mengutip laman resmi ITB, Prof Yassierli memiliki latar belakang pendidikan sarjana Teknik Industri di ITB pada 1993-1997. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magister atau S-2 program studi Teknik dan Manajemen Industri di ITB pada 1998-2000.
Selain itu, Yassierli juga menempuh studi jenjang S-3 di Virginia Tech, Amerika Serikat. Ia berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy atau Ph.D. Industrial and Systems Engineering tahun 2005.
Berikutnya ada nama Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed yang sebelumnya dikenal sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia dipercaya Prabowo untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada catatan pendidikannya, Abdul Mu'ti meraih gelar doktor di UIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada 2008. Selain itu, ia juga meraih gelar Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Jakarta pada 2020.
Lanjut, ada nama Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Ia ditugaskan menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih.
Sebelum penunjukannya itu, Satryo dikenal sebagai ilmuwan sekaligus Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ia punya riwayat gelar Ph.D bidang teknik mesin di University of California, Berkeley, AS tahun 1985.
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S. sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Ia akan mengisi posisi yang sebelumnya ditempati oleh Suharso Monoarfa.
Rachmat Pambudy dikenal sebagai seorang akademisi di bidang agribisnis dan sudah lama mengabdi sebagai Dosen Terakreditasi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Selain itu, ia juga menjabat sebagai Guru Besar di kampus tersebut.
Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D. merupakan salah seorang tokoh kepolisian dan intelijen Indonesia. Ia baru saja ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029.
Sebelum ini, BG sempat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode 2016-2024. Lebih jauh, lulusan Akpol 1983 ini juga pernah menjabat sebagai Wakapolri pada 2015-2016.
Melihat ke belakang, Budi Gunawan mendapat gelar profesor dalam bidang siber. Gelar ini diterimanya setelah dikukuhkan menjadi Guru Besar Intelijen pada 2018 lalu oleh Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Pengukuhan gelar profesor kepada Budi Gunawan bertepatan dengan prosesi Wisuda di Kampus Pasca Sarjana STIN, Sentul Bogor, Rabu (8/8/2018). Status ini ikut menjadikannya sebagai Menteri di Kabinet Merah Putih yang bergelar profesor.
Itulah sejumlah nama menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran yang menyandang gelar profesor . Semoga informasi ini bermanfaat.
Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto akan memulai masa kerjanya. Setelah pelantikan, ia juga langsung mengumumkan deretan nama menteri dan pejabat lain yang akan membantunya memimpin Indonesia selama periode 2024-2029.
Baca juga: Kabinet Merah Putih, Nama Kabinet Prabowo-Gibran
Pada nama kabinet pemerintahannya, eks Danjen Kopassus itu memberi tajuk ‘Merah Putih’. Bersama puluhan nama menteri yang ditunjuk, mereka akan bekerja sama untuk mencapai program-programnya selama lima tahun ke depan.
Melihat daftar nama menteri yang ditunjuk Prabowo, sebagian di antaranya diketahui punya gelar profesor. Siapa saja mereka?
Baca juga: Sah! Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran Dilantik
Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran Bergelar Profesor
1. Pratikno - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. merupakan salah seorang akademisi dan politisi Indonesia. Ia baru saja ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Pratikno dikenal sebagai orang lama di pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Tercatat, ia menjadi Menteri Sekretaris Negara sejak Oktober 2014 hingga Oktober 2024.
Baca juga: Daftar Lengkap Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran 2024-2029
Selain itu, Pratikno juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (2012-2014). Beberapa tahun sebelumnya, ia meraih gelar profesor bidang Ilmu Politik dari UGM, tepatnya pada 2008.
2. Yusril Ihza Mahendra - Menko Hukum dan HAM
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. adalah seorang advokat, akademisi, politikus dan tokoh intelektual Indonesia. Pada Kabinet Merah Putih, ia diberikan mandat sebagai Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sekelumit tentang Yusril, ia memperoleh gelar sarjana di Universitas Indonesia jurusan ilmu filsafat pada 1983. Lalu, ia sempat melanjutkan studi pada program pascasarjana Universitas Indonesia dengan bidang studi hukum dan ilmu islam.
Setelahnya, Yusril melanjutkan pendidikan pada program pascasarjana humaniora dan ilmu sosial di Universitas Punjab Pakistan. Ia juga masuk Universitas Sains Malaysia dan meraih gelar pada program pascasarjana yaitu Master of Science (M.Sc.) beserta gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang ilmu politik di Institut Pendidikan Doktoral pada 1993.
Sekitar tahun 1998, Yusril dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.
3. Tito Karnavian - Mendagri
Berikutnya ada Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Saat masih aktif di kepolisian, ia pernah menjadi Kapolri periode 2016-2019.
Pensiun dari Korps Bhayangkara, Tito mendapat mandat dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk mengisi jabatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Posisi ini didudukinya sejak Oktober 2019 sampai Oktober 2024.
Setelah peralihan kekuasaan menuju pemerintahan Prabowo-Gibran, Tito kembali dipercaya menjadi Mendagri. Ia menjadi salah satu menteri bergelar profesor dalam Kabinet Merah Putih.
Melihat ke belakang, Tito sendiri telah menjadi Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2017. Pengukuhannya sesuai dengan surat keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, bernomor No.98876/A2.3.KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017.
4. Nasaruddin Umar - Menteri Agama
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar ditunjuk menjadi Menteri Agama di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran. Melihat ke belakang, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI pada 2011-2014.
Pada riwayatnya, Nasaruddin Umar dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin Syarif Hidayatullah tahun 2002 lalu. Sebelum ditunjuk jadi menteri, ia dikenal luas sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal sejak 2016.
5. Yassierli - Menteri Ketenagakerjaan
Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. merupakan akademisi sekaligus Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada Kabinet Merah Putih, ia ditunjuk Prabowo menjadi Menteri Ketenagakerjaan.
Mengutip laman resmi ITB, Prof Yassierli memiliki latar belakang pendidikan sarjana Teknik Industri di ITB pada 1993-1997. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magister atau S-2 program studi Teknik dan Manajemen Industri di ITB pada 1998-2000.
Selain itu, Yassierli juga menempuh studi jenjang S-3 di Virginia Tech, Amerika Serikat. Ia berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy atau Ph.D. Industrial and Systems Engineering tahun 2005.
6. Abdul Mu'ti - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Berikutnya ada nama Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed yang sebelumnya dikenal sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia dipercaya Prabowo untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada catatan pendidikannya, Abdul Mu'ti meraih gelar doktor di UIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada 2008. Selain itu, ia juga meraih gelar Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Jakarta pada 2020.
7. Satryo Soemantri Brodjonegoro - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
Lanjut, ada nama Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Ia ditugaskan menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih.
Sebelum penunjukannya itu, Satryo dikenal sebagai ilmuwan sekaligus Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ia punya riwayat gelar Ph.D bidang teknik mesin di University of California, Berkeley, AS tahun 1985.
8. Rachmat Pambudi - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S. sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Ia akan mengisi posisi yang sebelumnya ditempati oleh Suharso Monoarfa.
Rachmat Pambudy dikenal sebagai seorang akademisi di bidang agribisnis dan sudah lama mengabdi sebagai Dosen Terakreditasi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Selain itu, ia juga menjabat sebagai Guru Besar di kampus tersebut.
9. Budi Gunawan - Menko Polkam
Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D. merupakan salah seorang tokoh kepolisian dan intelijen Indonesia. Ia baru saja ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029.
Sebelum ini, BG sempat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode 2016-2024. Lebih jauh, lulusan Akpol 1983 ini juga pernah menjabat sebagai Wakapolri pada 2015-2016.
Melihat ke belakang, Budi Gunawan mendapat gelar profesor dalam bidang siber. Gelar ini diterimanya setelah dikukuhkan menjadi Guru Besar Intelijen pada 2018 lalu oleh Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Pengukuhan gelar profesor kepada Budi Gunawan bertepatan dengan prosesi Wisuda di Kampus Pasca Sarjana STIN, Sentul Bogor, Rabu (8/8/2018). Status ini ikut menjadikannya sebagai Menteri di Kabinet Merah Putih yang bergelar profesor.
Itulah sejumlah nama menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran yang menyandang gelar profesor . Semoga informasi ini bermanfaat.
(nnz)