Gurindam: Pengertian, Ciri, Jenis, dan 54 Contohnya
loading...
A
A
A
4. Hubungan Sebab-Akibat: Baris pertama menyatakan sebab dan baris kedua menyatakan akibat, menjadikannya sebagai rangkaian yang utuh.
5. Berisi Nasihat atau Petuah: Setiap gurindam mengandung pesan moral atau ajaran hidup, menjadikannya sebagai refleksi kearifan lokal.
Gurindam dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu “Gurindam Berangkai” dan “Gurindam Berkait”. Keduanya memiliki perbedaan dalam cara penyampaian dan struktur penyusunan bait, namun tetap mempertahankan esensi nasihat di dalamnya.
Dalam gurindam berangkai, terdapat kata atau frasa yang sama pada baris pertama di setiap bait, yang membuatnya terdengar seperti rangkaian kalimat berulang.
Contoh gurindam berangkai:
“Jika engkau menanam kebajikan,
kelak kebaikan akan kau dapatkan.
Jika engkau sering berbohong,
hatimu akan terus tergoncang.”
Baca juga:
Pada jenis ini, setiap bait gurindam memiliki keterkaitan yang membangun alur cerita atau pesan yang berkelanjutan.
Contohnya:
“Saat berbicara, hati-hati dalam kata,
agar tak melukai perasaan mereka.
Jika ucapkan sembarangan kata,
tentu membuat orang menjauh darimu.”
Gurindam sering digunakan untuk menyampaikan nasihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, agama, cinta, persahabatan, dan disiplin.
Berikut ini beberapa contoh gurindam dengan berbagai tema yang dapat menjadi inspirasi:
1. Taat kepada orang tua perlu,
Agar hidup senantiasa mendapat restu.
2. Orang disiplin hidup teratur,
Menggapai cita dengan usaha yang akur.
3. Barang siapa hidup di dunia,
Harus berpegang pada agama.
4. Jangan senang berbuat maksiat,
Kalau maksiat segera tobat.
5. Berisi Nasihat atau Petuah: Setiap gurindam mengandung pesan moral atau ajaran hidup, menjadikannya sebagai refleksi kearifan lokal.
Jenis-Jenis Gurindam
Gurindam dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu “Gurindam Berangkai” dan “Gurindam Berkait”. Keduanya memiliki perbedaan dalam cara penyampaian dan struktur penyusunan bait, namun tetap mempertahankan esensi nasihat di dalamnya.
1. Gurindam Berangkai
Dalam gurindam berangkai, terdapat kata atau frasa yang sama pada baris pertama di setiap bait, yang membuatnya terdengar seperti rangkaian kalimat berulang.
Contoh gurindam berangkai:
“Jika engkau menanam kebajikan,
kelak kebaikan akan kau dapatkan.
Jika engkau sering berbohong,
hatimu akan terus tergoncang.”
Baca juga:
2. Gurindam Berkait
Pada jenis ini, setiap bait gurindam memiliki keterkaitan yang membangun alur cerita atau pesan yang berkelanjutan.
Contohnya:
“Saat berbicara, hati-hati dalam kata,
agar tak melukai perasaan mereka.
Jika ucapkan sembarangan kata,
tentu membuat orang menjauh darimu.”
54 Contoh Gurindam dalam Berbagai Tema
Gurindam sering digunakan untuk menyampaikan nasihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, agama, cinta, persahabatan, dan disiplin.
Berikut ini beberapa contoh gurindam dengan berbagai tema yang dapat menjadi inspirasi:
Contoh Gurindam Bertema Agama
1. Taat kepada orang tua perlu,
Agar hidup senantiasa mendapat restu.
2. Orang disiplin hidup teratur,
Menggapai cita dengan usaha yang akur.
3. Barang siapa hidup di dunia,
Harus berpegang pada agama.
4. Jangan senang berbuat maksiat,
Kalau maksiat segera tobat.