Ancaman Perubahan Iklim, Kesehatan Ibu dan Anak Harus Diprioritaskan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 13:07 WIB
loading...
Ancaman Perubahan Iklim,...
Isu perubahan iklim menjadi tantangan global yang berdampak luas, terutama di bidang kesehatan. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Isu perubahan iklim menjadi tantangan global yang berdampak luas, terutama di bidang kesehatan. Saat bencana akibat perubahan iklim terjadi, perempuan dan anak-anak berisiko menjadi korbannya.

Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI) Giwo Rubianto mengatakan, menurut penelitian, antara tahun 2030-2050 perubahan iklim akan menyebabkan bertambahnya kematian sebanyak 250.000 per tahun di dunia karena malnutrisi, malaria, diare, dan dampak dari stres.

Baca juga: Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Bahas Palestina dan Perubahan Iklim

PPI adalah organisasi yang bergerak di bidang promosi kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan neonatal serta anak yang berdiri sejak tahun 1999 di Jakarta.

Diresmikan secara nasional pada tanggal 8 Mei 2002 oleh Jusuf Kalla (JK) dan merupakan bagian dari jejaring global white ribbon alliance yang berpusat di Washington DC (sekarang berada di London)

Dia menambahkan, menurut data UNICEF, Indonesia termasuk dalam 50 negara teratas di dunia dengan anak-anak yang paling berisiko terpapar dampak dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

"Kalau pelayanan kesehatan dapat kita kendalikan, namun perubahan iklim yang berdampak pada kesehatan ibu dan anak tidak atau belum dapat kita kendalikan," katanya pada Seminar Perubahan Iklim pada Kesehatan Ibu dan Anak, melalui siaran pers, Jumat (13/12/2024).

Giwo menjelaskan, perlindungan kesehatan ibu dan anak dalam menghadapi perubahan iklim harus menjadi topik yang urgen dibahas. Pihaknya memiliki perhatian akan hal ini namun, ujarnya, diperlukan keterlibatan semua pihak agar isu ini menjadi prioritas nasional.

"Kami memerlukan masukan dan dukungan rekan semua untuk menyuarakan informasi yang juga berbasis bukti kepada masyarakat luas," terangnya.

Dia menuturkan, dengan adanya pemahaman yang lebih baik, kita dapat mendorong kebijakan yang lebih efektif untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

"Kita bisa memperjuangkan kebijakan yang lebih inklusif, yang memperhatikan kebutuhan kesehatan ibu dan anak di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu," tuturnya.

Selain itu, pihaknya berharap bahwa Kementerian Kesehatan sudah memiliki grand design yang jelas dan terencana dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.

Menurutnya, sebuah rencana aksi yang sistematis dan terintegrasi akan sangat penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan respons terhadap perubahan iklim dapat dilaksanakan secara efektif.

"Hal ini sangat penting agar kita bisa lebih siap dalam menghadapi risiko-risiko kesehatan yang akan semakin meningkat, serta memastikan perlindungan yang optimal bagi generasi mendatang," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Earth Journalism Network...
Earth Journalism Network Tawarkan Hibah ke Jurnalis untuk Penulisan Isu Perubahan Iklim
Jakadu Fair 2024: Pameran...
Jakadu Fair 2024: Pameran Inovasi dan Peluang Karier untuk Calon Tenaga Kesehatan
5 Kampus yang Memiliki...
5 Kampus yang Memiliki Fakultas Kedokteran Tertua di Indonesia, Ada Universitas Swasta
Ultah Pertama, Fakultas...
Ultah Pertama, Fakultas Kedokteran Presuniv Gelar Sejumlah Acarapougu
5 Kasus Kematian Dokter...
5 Kasus Kematian Dokter Muda saat Jalani Pendidikan, dari Depresi hingga Bunuh Diri
10 Soft Skills yang...
10 Soft Skills yang Diperlukan untuk Sukses Kuliah Kedokteran, Karier Jadi Dokter Mudah
Mahasiswa Kedokteran...
Mahasiswa Kedokteran Peserta PPDS Meninggal Bunuh Diri, Ini Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia
Kemenkes Buka Beasiswa...
Kemenkes Buka Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis, Deadline hingga 8 September 2024
Ikatan Alumni SMA Pangudi...
Ikatan Alumni SMA Pangudi Luhur (IKA PL) Ingatkan Warga Jakarta Pentingnya Jaga Kesehatan
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut Eps 30: Ketegangan Raka dan Galuh
Gempa Myanmar Jadi Peringatan,...
Gempa Myanmar Jadi Peringatan, HIPMI Jaya Dorong Regulasi Bangunan Antigempa di Jakarta
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Aturan Opsen Pajak Baru...
Aturan Opsen Pajak Baru di DKI Jakarta, Ini Ketentuan dan Implikasinya
Benarkah Kapal Nabi...
Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia? Simak Pembahasan Lengkapnya
Penentuan Lebaran 2025...
Penentuan Lebaran 2025 Istimewa, Berbarengan Gerhana Matahari
Berita Terkini
10 Ucapan Selamat Hari...
10 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2025 yang Cocok Dibagikan Murid kepada Guru
4 jam yang lalu
10 Kata-Kata Mutiara...
10 Kata-Kata Mutiara Nyepi 2025 yang Menyentuh Hati dan Penuh Kebijaksanaan
5 jam yang lalu
5 Ucapan Selamat Nyepi...
5 Ucapan Selamat Nyepi 2025 untuk Teman Sekolah, Momen Mempererat Hubungan dengan Sahabat
6 jam yang lalu
Park Bo Gum Pemeran...
Park Bo Gum Pemeran Gwan Sik di When Life Gives You Tangerines Ternyata Lulusan S2 Kampus Top Korea!
9 jam yang lalu
Kapan Pendaftaran Seleksi...
Kapan Pendaftaran Seleksi Mandiri Universitas Brawijaya 2025 Dibuka? Camaba Siap-siap Ya
12 jam yang lalu
Kapan UM PTKIN 2025...
Kapan UM PTKIN 2025 Dibuka? Ini Persyaratan, Alur, dan Biaya Pendaftarannya
13 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan yang Harus Diketahui
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved