Penguatan Karakter Vital untuk Ekosistem Pendidikan
loading...
A
A
A
Hendarman mengingatkan, bahwa tugas untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila dalam rangka penguatan karakter adalah tanggung jawab semua pihak. “Menjadi tanggung jawab dari pihak-pihak pemangku kepentingan pendidikan. Dalam hal ini maka termasuk siswa atau mahasiswa sendiri. Tidak harus dijadikan obyek tetapi mereka juga harus mengambil peran dan diberikan peran. Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan memberikan pengaruh dan dukungannya,” jelasnya.
Sementara itu, pada masa pandemi kegiatan untuk menanamkan nilai nilai-nilai cinta Tanah Air dan nasionalisme terus dilakukan. Salah satunya menggelar nonton bareng (nobar) film animasi ‘Battle of Surabaya’ secara virtual, Minggu (16/8/2020) lalu. Acara ini dihelat dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan yang ke-75 serta Hari Pramuka. Tujuan diadakannya nobar secara virtual ini untuk menumbuhkan sikap mental tangguh seperti disiplin, berani, loyal, dan bertanggungjawab; menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda; menghargai jasa para pahlawan bangsa, serta memahami makna dan arti kemerdekaan Republik Indonesia,” papar Hendarman dalam sambutannya saat itu di Jakarta.
Hendarman mengatakan, semula peserta disediakan kuota sebanyak 3.000 orang. Namun melihat antusiasme pendaftaran, maka kegiatan tersebut dapat di ikuti oleh 4.000 pelajar dari 34 Provinsi di Indonesia. Semua bisa belajar menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter perjuangan dari film Battle of Surabaya. “Tidak boleh takut dan pantang menyerah, harus berani demi kebenaran dalam memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kondisi pandemi dimana pelajar harus bersekolah secara online, Hendarman, juga menjelaskan Puspeka juga kerap menggelar webinar demi mendukung sistem pendidikan sekarang ini, seperti webinar ‘Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus’, 15 Agustus lalu.
Penyelenggaraan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan seluruh pemangku kepentingan menerapkan kebijakan kurikulum kondisi khusus dan mengoptimalkan sinergi ekosistem pendidikan sesuai kebijakan pembelajaran pada kondisi khusus. (Baca juga: Begini Suasana Hari Pertama Pembatasan Aktivitas Warga Depok)
Hendarman menjelaskan sinergi pembelajaran kondisi khusus harus melibatkan Dinas Pendidikan, sekolah, Forum KKG (Kelompok Kerja Guru) dan tentunya orang tua peserta didik. Satu hal yang menarik dan efektif pada webinar ini adalah, para orang tua yang mengikuti acara tersebut bisa langsung mempraktikan secara langsung apa yang dipaparkan narasumber. Seperti pada webinar sebelumnya, diskusi ‘Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus’ juga menggelar kompetisi.
Salah satu partisipan, yang memenangkan lomba ini, dengan akun Instagram @meinarrachmawati merefleksikan webinar sebagai sara pembelajaraan yang bermanfaat. “Langsung dipraktikkan di rumah bersama anak. Seru!!!,” ujar nya. Dia juga memposting karya dia yang dibuat bersama anaknya, serta foto tangkapan layar webinar, dengan judul ‘Aku Sudah Ikut Webinar Puspeka, Kamu?’
Pada webinar sebelumnya, Puspeka juga menggelar webinar bertema pengenalan lingkungan sekolah secara virtual: “Menyambut Tahun Ajaran di Kenormalan Baru, Semua Terlibat Semua Hebat”. “Ka mi berharap setelah mengikuti webinar ini 4.600 peserta mendapatkan pencerahan dan siap melakukan pembelajaran di masa kenormalan baru,” tutur Hendarman. (Baca juga: Gubernur Anies Bikin Bank DKI Borong Penghargaan)
Salah satu narasumber webinar ini, yakni artis dan juga politisi Desy Ratnasari mengungkapkan pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) orang tua dapat berkontribusi dengan mengawasi kegiatan belajar anak, mendampingi anak selama belajar di rumah, serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak.
“Penting bagi orang tua untuk mengetahui karakteristik anak, terutama terkait gaya belajar anak, sehingga dapat mendampingi anak belajar dengan optimal dan tetap menyenangkan meskipun di rumah saja,” papar Desy.
Sementara itu, pada masa pandemi kegiatan untuk menanamkan nilai nilai-nilai cinta Tanah Air dan nasionalisme terus dilakukan. Salah satunya menggelar nonton bareng (nobar) film animasi ‘Battle of Surabaya’ secara virtual, Minggu (16/8/2020) lalu. Acara ini dihelat dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan yang ke-75 serta Hari Pramuka. Tujuan diadakannya nobar secara virtual ini untuk menumbuhkan sikap mental tangguh seperti disiplin, berani, loyal, dan bertanggungjawab; menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda; menghargai jasa para pahlawan bangsa, serta memahami makna dan arti kemerdekaan Republik Indonesia,” papar Hendarman dalam sambutannya saat itu di Jakarta.
Hendarman mengatakan, semula peserta disediakan kuota sebanyak 3.000 orang. Namun melihat antusiasme pendaftaran, maka kegiatan tersebut dapat di ikuti oleh 4.000 pelajar dari 34 Provinsi di Indonesia. Semua bisa belajar menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter perjuangan dari film Battle of Surabaya. “Tidak boleh takut dan pantang menyerah, harus berani demi kebenaran dalam memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kondisi pandemi dimana pelajar harus bersekolah secara online, Hendarman, juga menjelaskan Puspeka juga kerap menggelar webinar demi mendukung sistem pendidikan sekarang ini, seperti webinar ‘Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus’, 15 Agustus lalu.
Penyelenggaraan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan seluruh pemangku kepentingan menerapkan kebijakan kurikulum kondisi khusus dan mengoptimalkan sinergi ekosistem pendidikan sesuai kebijakan pembelajaran pada kondisi khusus. (Baca juga: Begini Suasana Hari Pertama Pembatasan Aktivitas Warga Depok)
Hendarman menjelaskan sinergi pembelajaran kondisi khusus harus melibatkan Dinas Pendidikan, sekolah, Forum KKG (Kelompok Kerja Guru) dan tentunya orang tua peserta didik. Satu hal yang menarik dan efektif pada webinar ini adalah, para orang tua yang mengikuti acara tersebut bisa langsung mempraktikan secara langsung apa yang dipaparkan narasumber. Seperti pada webinar sebelumnya, diskusi ‘Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus’ juga menggelar kompetisi.
Salah satu partisipan, yang memenangkan lomba ini, dengan akun Instagram @meinarrachmawati merefleksikan webinar sebagai sara pembelajaraan yang bermanfaat. “Langsung dipraktikkan di rumah bersama anak. Seru!!!,” ujar nya. Dia juga memposting karya dia yang dibuat bersama anaknya, serta foto tangkapan layar webinar, dengan judul ‘Aku Sudah Ikut Webinar Puspeka, Kamu?’
Pada webinar sebelumnya, Puspeka juga menggelar webinar bertema pengenalan lingkungan sekolah secara virtual: “Menyambut Tahun Ajaran di Kenormalan Baru, Semua Terlibat Semua Hebat”. “Ka mi berharap setelah mengikuti webinar ini 4.600 peserta mendapatkan pencerahan dan siap melakukan pembelajaran di masa kenormalan baru,” tutur Hendarman. (Baca juga: Gubernur Anies Bikin Bank DKI Borong Penghargaan)
Salah satu narasumber webinar ini, yakni artis dan juga politisi Desy Ratnasari mengungkapkan pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) orang tua dapat berkontribusi dengan mengawasi kegiatan belajar anak, mendampingi anak selama belajar di rumah, serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak.
“Penting bagi orang tua untuk mengetahui karakteristik anak, terutama terkait gaya belajar anak, sehingga dapat mendampingi anak belajar dengan optimal dan tetap menyenangkan meskipun di rumah saja,” papar Desy.