Prestasi Brian Yuliarto, Pakar Nanomaterial yang Digadang Jadi Calon Mendikti Saintek
loading...
A
A
A
Baca juga: Profil Pendidikan Prof Brian Yuliarto, Kandidat Mendikti Saintek yang Akan Dilantik Hari Ini
Brian Yuliarto pada 2024 lalu meraih Habibie Prize bidang Ilmu Rekayasa pada Anugerah Talenta Unggul Habibie Prize 2024.
Dikutip dari laman ITB, Brian Yuliarto yang juga menjabat sebagai dosen ITB mempunyai rekam jejak serius di dunia akademik dan riset untuk pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi.
Baca juga: Prabowo Dikabarkan Reshuffle Mendikti Saintek Satryo, Penggantinya Brian Yuliarto
Brian Yuliarto tercatat sudah berhasil menerbitkan 329 artikel ilmiah terindeks Scopus dan telah disitasi sebanyak 5.618 kali dengan h-indeks 38.
Sejumlah terobosan inovasi yang dikembangkan Brian seperti sensor untuk gas berbahaya, polutan, dan kebutuhan diagnosis penyakit seperti demam berdarah, hepatitis, kanker, serta berbagai bakteri patogen yang mengancam kesehatan manusia.
Dedikasi Prof. Brian terhadap dunia riset juga diwujudkan dengan upayanya membangun laboratorium berstandar internasional di universitas negeri yang saat ini dipimpin Rektor Tata Cipta Dirgantara ini.
Baca juga: Prabowo Dikabarkan Bakal Reshuffle Mendikti Saintek Satryo
Bersama para dosen dan peneliti dari ITB, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta beberapa kampus lain di Indonesia,ia berhasil menciptakan lingkungan riset yang menarik banyak mahasiswa pascasarjana untuk turut bergabung meneliti.
Kolaborasinya dengan para ilmuwan dunia turut meningkatkan daya saing laboratorium tersebut sehingga kini sejajar dengan laboratorium top dunia lainnya.
Brian Yuliarto pada 2024 lalu meraih Habibie Prize bidang Ilmu Rekayasa pada Anugerah Talenta Unggul Habibie Prize 2024.
Dikutip dari laman ITB, Brian Yuliarto yang juga menjabat sebagai dosen ITB mempunyai rekam jejak serius di dunia akademik dan riset untuk pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi.
Baca juga: Prabowo Dikabarkan Reshuffle Mendikti Saintek Satryo, Penggantinya Brian Yuliarto
Brian Yuliarto tercatat sudah berhasil menerbitkan 329 artikel ilmiah terindeks Scopus dan telah disitasi sebanyak 5.618 kali dengan h-indeks 38.
Sejumlah terobosan inovasi yang dikembangkan Brian seperti sensor untuk gas berbahaya, polutan, dan kebutuhan diagnosis penyakit seperti demam berdarah, hepatitis, kanker, serta berbagai bakteri patogen yang mengancam kesehatan manusia.
Dedikasi Prof. Brian terhadap dunia riset juga diwujudkan dengan upayanya membangun laboratorium berstandar internasional di universitas negeri yang saat ini dipimpin Rektor Tata Cipta Dirgantara ini.
Baca juga: Prabowo Dikabarkan Bakal Reshuffle Mendikti Saintek Satryo
Bersama para dosen dan peneliti dari ITB, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta beberapa kampus lain di Indonesia,ia berhasil menciptakan lingkungan riset yang menarik banyak mahasiswa pascasarjana untuk turut bergabung meneliti.
Kolaborasinya dengan para ilmuwan dunia turut meningkatkan daya saing laboratorium tersebut sehingga kini sejajar dengan laboratorium top dunia lainnya.
Lihat Juga :