Tingkatkan Mutu Pendidikan, Sekolah dan Guru Penggerak akan Diperkuat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud menilai bahwa peningkatan mutu guru harus menjadi fokus perhatian jika ingin ada peningkatan mutu di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sekolah dan guru penggerak pun akan menjadi program prioritas tahun depan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sekolah penggerak dan guru penggerak ini secara substansi merupakan program yang terpenting di Kemendikbud. “Karena tidak akan ada peningkatan mutu tanpa ada peningkatan mutu dari guru. Ini secara substansif salah satu yang terpenting,” katanya pada Raker Komisi X DPR dengan Mendikbud di gedung parlemen, Kamis (3/9). (Baca juga: Kemendikbud Sediakan Rp1,49 T untuk Digitalisasi Sekolah )
Dalam paparan Mendikbud yang ditayangkan pada saat raker, anggaran untuk Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak pada program pioritas Kemendikbud tahun 2021 diusulkan sebanyak Rp2,6 triliun. Anggaran ini terbagi untuk sertifikasi guru dan tenaga kependidikan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru dan tenaga kependidikan, penjaminan mutu, advokasi daerah dan sekolah serta pembinaan peserta didik.
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, guru penggerak ini adalah metode identifikasi guru-guru baru yang memiliki kompetensi dan kemampuan memberikan mentoring kepada guru lain. Selain itu guru penggerak adalah tenaga pendidik yang juga memiliki jiwa kepemimpinan. "Guru penggerak adalah calon kepala sekolah dan pengawas sekolah masa depan kita,” ungkap Nadiem. (Baca juga: Digitalisasi Sekolah Jadi Program Prioritas Kemendikbud Tahun Depan )
Nadiem menjelaskan, ada keterkaitan sangat erat antara guru dan sekolah penggerak. Yakni sekolah penggerak itu dipimpin oleh kepala sekolah yang berasal sebelumnya dari guru penggerak dan juga memiliki beberapa guru penggerak. Sekolah penggerak ini juga nantinya yang akan menjadi tempat pelatihan bagi sekolah disekitarnya.
Alumnus Harvard ini menuturkan, sekolah bisa disebut sebagai sekolah penggerak bukan ditandai karena lengkapnya fasilitas atau karena lokasi sekolah dan lainnya. Namun yang membedakan sekolah penggerak dengan sekolah lain adalah sekolah yang memiliki rasio signifikan guru penggerak yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan juga guru.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sekolah penggerak dan guru penggerak ini secara substansi merupakan program yang terpenting di Kemendikbud. “Karena tidak akan ada peningkatan mutu tanpa ada peningkatan mutu dari guru. Ini secara substansif salah satu yang terpenting,” katanya pada Raker Komisi X DPR dengan Mendikbud di gedung parlemen, Kamis (3/9). (Baca juga: Kemendikbud Sediakan Rp1,49 T untuk Digitalisasi Sekolah )
Dalam paparan Mendikbud yang ditayangkan pada saat raker, anggaran untuk Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak pada program pioritas Kemendikbud tahun 2021 diusulkan sebanyak Rp2,6 triliun. Anggaran ini terbagi untuk sertifikasi guru dan tenaga kependidikan, peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru dan tenaga kependidikan, penjaminan mutu, advokasi daerah dan sekolah serta pembinaan peserta didik.
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, guru penggerak ini adalah metode identifikasi guru-guru baru yang memiliki kompetensi dan kemampuan memberikan mentoring kepada guru lain. Selain itu guru penggerak adalah tenaga pendidik yang juga memiliki jiwa kepemimpinan. "Guru penggerak adalah calon kepala sekolah dan pengawas sekolah masa depan kita,” ungkap Nadiem. (Baca juga: Digitalisasi Sekolah Jadi Program Prioritas Kemendikbud Tahun Depan )
Nadiem menjelaskan, ada keterkaitan sangat erat antara guru dan sekolah penggerak. Yakni sekolah penggerak itu dipimpin oleh kepala sekolah yang berasal sebelumnya dari guru penggerak dan juga memiliki beberapa guru penggerak. Sekolah penggerak ini juga nantinya yang akan menjadi tempat pelatihan bagi sekolah disekitarnya.
Alumnus Harvard ini menuturkan, sekolah bisa disebut sebagai sekolah penggerak bukan ditandai karena lengkapnya fasilitas atau karena lokasi sekolah dan lainnya. Namun yang membedakan sekolah penggerak dengan sekolah lain adalah sekolah yang memiliki rasio signifikan guru penggerak yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan juga guru.
(mpw)