Pakar dari Industri akan Didatangkan untuk Latih Vokasi di SMK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud akan terus melakukan revitalisasi pendidikan vokasi. Salah satunya adalah mendatangkan pakar dari industri untuk mengajar di SMK dan juga politeknik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, untuk pendidikan vokasi yang akan dikembangkan di luar kebijakan Kampus Merdeka adalah untuk meningkatkan jalinan yang lebih erat dengan dunia industri. Jalinan ini, jelas Nadiem, terutama difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. (Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Sekolah dan Guru Penggerak akan Diperkuat )
“Untuk menjalin hubungan dengan industri yang dengan lebih mudah kami akan fasilitasi berbagai macam pernikahan massal antara unit pendidikan vokasi dan industri,” katanya pada saat Raker Komisi X DPR dengan Kemendikbud di gedung parlemen, Kamis (3/9).
Pada paparan Mendikbud, anggaran untuk revitalisasi pendidikan vokasi yang direncanakan untuk tahun depan sebanyak Rp5,2 triliun. (Baca juga: Kemendikbud Anggarkan Rp4,4 T untuk Kampus Merdeka Tahun Depan )
Alumnus Harvard ini menjelaskan, Kemendikbud ingin memastikan adanya praktisi yang datang dari industri yang bisa datang mengajar di politeknik ataupun SMK. "Jadi yang penting SDM dulu untuk memastikan kita memberi kemerdekaan untuk politeknik dan SMK membawa pakar, pelatih dan guru terbaik dari lingkungan industri,” jelasnya.
Mendikbud menjelaskan, Kemendikbud juga akan memberikan bantuan sarana prasarana kepada politeknik dan SMK setelah peningkatan kualitas SDM ini dilakukan. Sebab Kemendikbud ingin memastikan terlebih dulu SDM di vokasi ini terlatih dengan baik sehingga bisa mengoperasionalkan mesin-mesin yang hebat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, untuk pendidikan vokasi yang akan dikembangkan di luar kebijakan Kampus Merdeka adalah untuk meningkatkan jalinan yang lebih erat dengan dunia industri. Jalinan ini, jelas Nadiem, terutama difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. (Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Sekolah dan Guru Penggerak akan Diperkuat )
“Untuk menjalin hubungan dengan industri yang dengan lebih mudah kami akan fasilitasi berbagai macam pernikahan massal antara unit pendidikan vokasi dan industri,” katanya pada saat Raker Komisi X DPR dengan Kemendikbud di gedung parlemen, Kamis (3/9).
Pada paparan Mendikbud, anggaran untuk revitalisasi pendidikan vokasi yang direncanakan untuk tahun depan sebanyak Rp5,2 triliun. (Baca juga: Kemendikbud Anggarkan Rp4,4 T untuk Kampus Merdeka Tahun Depan )
Alumnus Harvard ini menjelaskan, Kemendikbud ingin memastikan adanya praktisi yang datang dari industri yang bisa datang mengajar di politeknik ataupun SMK. "Jadi yang penting SDM dulu untuk memastikan kita memberi kemerdekaan untuk politeknik dan SMK membawa pakar, pelatih dan guru terbaik dari lingkungan industri,” jelasnya.
Mendikbud menjelaskan, Kemendikbud juga akan memberikan bantuan sarana prasarana kepada politeknik dan SMK setelah peningkatan kualitas SDM ini dilakukan. Sebab Kemendikbud ingin memastikan terlebih dulu SDM di vokasi ini terlatih dengan baik sehingga bisa mengoperasionalkan mesin-mesin yang hebat.
(mpw)