Kepada Maba UNS, Mendikbud Kenalkan Kampus Merdeka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menjadi salah satu pembicara dalam pengenalan kampus baru Universitas Sebelas Maret (UNS). Mendikbud menyampaikan tentang kebijakan Kampus Merdeka yang memberikan fleksibilitas perkuliahan kepada mahasiswa.
Mendikbud menerangkan, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru membentuk jati diri manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. (Baca juga: UNS Kejar Reputasi sebagai Perguruan Tinggi Unggul Dunia )
Nadiem mengatakan, sesuai filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantoro paradigma pendidikan seharusnya didasari pada kemerdekaan. Dan juga kemandirian pelajar untuk mendapat nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.
"Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemendikbud Merdeka Belajar terutama Kampus Merdeka yang memerdekakan unit pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran," katanya pada Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru dan PKKMB UNS 2020 via daring, Senin (14/9). (Baca juga: Ini 10 Mahasiswa Terpilih dalam Pilmapres 2020 )
Nadiem menuturkan, di masa lalu mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas di dalam belajar. Sebab semua kegiatan dihitung secara klasik menggunakan satuan kredit semester. Hal ini yang menyebabkan kegiatan di luar kampus tidak bisa diakui sebagai pembelajaran.
Kini, katanya, dengan Kampus Merdeka SKS diartikan dalam jam berkegiatan. Sehingga ada fleksibilitas bagi mahasiswa untuk menuntut ilmu perkuliahan. Dan di sisi lain bisa mengikuti kegiatan lain seperti magang dan mengajar di desa.
"Berbagai kegiatan di luar kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan riil yang dihadapi masyarakat," terangnya. (Baca juga: 4 Mahasiswa UNS Rancang Alat Bantu Dengar dan Bicara untuk Tunarungu )
Alumnus Harvard ini menuturkan, pendidikan adalah kunci dari permasalahan yang dihadapi bangsa. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan dan pengegrak untuk menghasilkan solusi untuk bangsa itu.
"Kreativitas dan inovasi bisa terpadu dengan gotong royong banyak pihak. Kompetensi dan kolaborasi dapat lebih diasah melalui berbagai macam program Kampus Merdeka," ucapnya.
Mendikbud menerangkan, menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru membentuk jati diri manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. (Baca juga: UNS Kejar Reputasi sebagai Perguruan Tinggi Unggul Dunia )
Nadiem mengatakan, sesuai filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantoro paradigma pendidikan seharusnya didasari pada kemerdekaan. Dan juga kemandirian pelajar untuk mendapat nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.
"Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemendikbud Merdeka Belajar terutama Kampus Merdeka yang memerdekakan unit pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran," katanya pada Upacara Pelantikan Mahasiswa Baru dan PKKMB UNS 2020 via daring, Senin (14/9). (Baca juga: Ini 10 Mahasiswa Terpilih dalam Pilmapres 2020 )
Nadiem menuturkan, di masa lalu mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas di dalam belajar. Sebab semua kegiatan dihitung secara klasik menggunakan satuan kredit semester. Hal ini yang menyebabkan kegiatan di luar kampus tidak bisa diakui sebagai pembelajaran.
Kini, katanya, dengan Kampus Merdeka SKS diartikan dalam jam berkegiatan. Sehingga ada fleksibilitas bagi mahasiswa untuk menuntut ilmu perkuliahan. Dan di sisi lain bisa mengikuti kegiatan lain seperti magang dan mengajar di desa.
"Berbagai kegiatan di luar kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan riil yang dihadapi masyarakat," terangnya. (Baca juga: 4 Mahasiswa UNS Rancang Alat Bantu Dengar dan Bicara untuk Tunarungu )
Alumnus Harvard ini menuturkan, pendidikan adalah kunci dari permasalahan yang dihadapi bangsa. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan dan pengegrak untuk menghasilkan solusi untuk bangsa itu.
"Kreativitas dan inovasi bisa terpadu dengan gotong royong banyak pihak. Kompetensi dan kolaborasi dapat lebih diasah melalui berbagai macam program Kampus Merdeka," ucapnya.
(mpw)