ITB AD Siap Jadi Rujukan Internasional Kampus Socio-Technopreneur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baru-baru ini, Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD) menyelenggarakan rapat kerja tahun ajaran 2020/2021 dengan mengusung tema “Penguatan Mutu dan Daya Saing Merespon Dinamika Perguruan Tinggi”. Rapat kerja ini dilaksanakan selama tiga hari pada Selasa-Kamis (15-17/9) lalu di Auditorium Syafruddin Prawiranegara ITB-AD Kampus Ciputat dengan mematuhi standar protokol kesehatan.
Agenda tahunan ini dihadiri oleh Badan Pengurus Harian (BPH), Rektorat, Kepala Program Studi, Kepala Bagian, Kepala Badan, dan Kepala Biro. Adapun tujuan dari dilaksanakannya rapat kerja ini untuk menyusun program kerja jangka pendek selama satu tahun ke depan serta mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan. (Baca juga: Implementasi Kampus Merdeka, UNP Kolaborasi dengan UNM dan UNNES )
Rektor ITB Ahmad Dahlan, Dr. Mukhaer Pakkanna saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa rapat kerja yang dilakukan ini dalam rangka memastikan keberhasilan setiap program kerja dalam mewujudkan ITB-AD pada 2044 nanti menjadi rujukan internasional untuk Socio Technopreneur University sesuai dengan Road Map Pengembangan ITB Ahmad Dahlan Menuju Socio Technopreneur University 2019-2044 yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP).
“Dalam 25 tahun ke depan, kami ingin ITB-AD menjadi percontohan kampus Socio-Technopreneur di tingkat internasional. Selain itu, kami berharap reputasi ITB-AD sebagai universitas unggul dalam bidang moralitas, intelektualitas dan berjiwa socio-technopreneur yang didukung oleh proses pembelajaran dan penelitian yang unggul diharapkan dapat terwujud,” terangnya, Sabtu (19/9/2020). (Baca juga: UIN Bandung Dorong Pemanfaatan Aplikasi E-Know untuk Belajar Daring )
Lebih lanjut, Mukhaer menambahkan bahwa pengembangan menuju Socio-Technopreneur University tahun 2044 terbagi dalam lima tahapan. Saat ini, pihaknya sedang berfokus dalam mewujudkan tahap pertama yaitu penguatan kapasitas institusi dan jejaring yang harus dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan atau berakhir pada 2024.
“Pada akhir tahap pertama ini diharapkan ITB-AD sudah memenuhi standar nasional sebagai teaching university. Kondisi ini tercermin pada berbagai komponen pembelajaran, mulai dari kurikulum, keterampilan dan budaya akademik sampai pada sarana dan prasarana fisik yang berbasiskan teknologi terkini dan tepat guna. Selain itu, citra ITB-AD sebagai tempat delivering and transforming of knowledge berstandar nasional diharapkan dapat terbangun di kalangan stakeholders,” pungkasnya.
Agenda tahunan ini dihadiri oleh Badan Pengurus Harian (BPH), Rektorat, Kepala Program Studi, Kepala Bagian, Kepala Badan, dan Kepala Biro. Adapun tujuan dari dilaksanakannya rapat kerja ini untuk menyusun program kerja jangka pendek selama satu tahun ke depan serta mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan. (Baca juga: Implementasi Kampus Merdeka, UNP Kolaborasi dengan UNM dan UNNES )
Rektor ITB Ahmad Dahlan, Dr. Mukhaer Pakkanna saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa rapat kerja yang dilakukan ini dalam rangka memastikan keberhasilan setiap program kerja dalam mewujudkan ITB-AD pada 2044 nanti menjadi rujukan internasional untuk Socio Technopreneur University sesuai dengan Road Map Pengembangan ITB Ahmad Dahlan Menuju Socio Technopreneur University 2019-2044 yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP).
“Dalam 25 tahun ke depan, kami ingin ITB-AD menjadi percontohan kampus Socio-Technopreneur di tingkat internasional. Selain itu, kami berharap reputasi ITB-AD sebagai universitas unggul dalam bidang moralitas, intelektualitas dan berjiwa socio-technopreneur yang didukung oleh proses pembelajaran dan penelitian yang unggul diharapkan dapat terwujud,” terangnya, Sabtu (19/9/2020). (Baca juga: UIN Bandung Dorong Pemanfaatan Aplikasi E-Know untuk Belajar Daring )
Lebih lanjut, Mukhaer menambahkan bahwa pengembangan menuju Socio-Technopreneur University tahun 2044 terbagi dalam lima tahapan. Saat ini, pihaknya sedang berfokus dalam mewujudkan tahap pertama yaitu penguatan kapasitas institusi dan jejaring yang harus dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan atau berakhir pada 2024.
“Pada akhir tahap pertama ini diharapkan ITB-AD sudah memenuhi standar nasional sebagai teaching university. Kondisi ini tercermin pada berbagai komponen pembelajaran, mulai dari kurikulum, keterampilan dan budaya akademik sampai pada sarana dan prasarana fisik yang berbasiskan teknologi terkini dan tepat guna. Selain itu, citra ITB-AD sebagai tempat delivering and transforming of knowledge berstandar nasional diharapkan dapat terbangun di kalangan stakeholders,” pungkasnya.
(mpw)