Kemendikbud Ingin 75% Paud di Indonesia Menjadi Paud Holistik Integratif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud menargetkan menurunkan angka stunting di Indonesia dengan keberadaan Paud Holistik Integratif (HI). Hingga tahun 2024 nanti, Kemendikbud ingin 75% Paud bisa menerapkan Paud HI.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri mengatakan, Kemendikbud memiliki program Paud HI yang menjadi andalan untuk mencegah stunting. Hal ini sesuai dengan Perpres No 60/2013 tentang Paud HI. (Baca juga: Kemendikbud akan Tekan Angka Stunting melalui Paud )
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah ini mengatakan, sebuah Paud dikatakan integratif karena ada perwujudan sinergi yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan dunia industri.
"Holistik adalah mewujudkan pemenuhan kebutuhan anak usia dini yang esensial. Meliputi gizi, kesehatan, pendidikan dan perlindungan sehingga anak bisa tumbuh kembang optimal," katanya pada webinar Komitmen Konvergensi Cegah Stunting melalui Peningkatan Layanan Paud melalui Youtube Kemendikbud RI, Rabu (23/9).
Diketahui, berdasarkan data Kemendikbud jumlah Paud HI saat ini secara nasional ada 53.344 lembaga Paud. Jumeri menjelaskan, Kemendikbud memiliki program piloting Paud HI. Yang dimulai dengan pembelajaran dari Paud HI oleh pemerintah dan non pemerintah. (Baca juga: Mendikbud Tetap Terapkan Kurikulum Baru di Sekolah Penggerak )
Kemudian piloting dilakukan di 50 kabupaten kota dan pengimbasan kepada kabupaten kota yang lain. "Dari sekolah piloting ini nanti bisa menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengembangkan hal yang sama," jelasnya.
Jumeri menerangkan, Kemendikbud menargetkan pada 2020 ini 25% Paud menjadi Paud HI. Sehingga peserta didik Paud, katanya, bisa mendapat pendidikan holistik. Baik dari sisi kognitif, psikologis dan juga kesehatan hingga pencegahan stunting.
Selanjutnya, ujar Jumeri, pada tahun 2021 ditargetkan jumlah Paud HI bisa mencapai 35%, tahun 2022 bisa 47%, tahun 2023 bisa mencapai 60% dan pada tahun 2024 jumlah lembaga Paud HI bisa mencapai 75%.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri mengatakan, Kemendikbud memiliki program Paud HI yang menjadi andalan untuk mencegah stunting. Hal ini sesuai dengan Perpres No 60/2013 tentang Paud HI. (Baca juga: Kemendikbud akan Tekan Angka Stunting melalui Paud )
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah ini mengatakan, sebuah Paud dikatakan integratif karena ada perwujudan sinergi yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan dunia industri.
"Holistik adalah mewujudkan pemenuhan kebutuhan anak usia dini yang esensial. Meliputi gizi, kesehatan, pendidikan dan perlindungan sehingga anak bisa tumbuh kembang optimal," katanya pada webinar Komitmen Konvergensi Cegah Stunting melalui Peningkatan Layanan Paud melalui Youtube Kemendikbud RI, Rabu (23/9).
Diketahui, berdasarkan data Kemendikbud jumlah Paud HI saat ini secara nasional ada 53.344 lembaga Paud. Jumeri menjelaskan, Kemendikbud memiliki program piloting Paud HI. Yang dimulai dengan pembelajaran dari Paud HI oleh pemerintah dan non pemerintah. (Baca juga: Mendikbud Tetap Terapkan Kurikulum Baru di Sekolah Penggerak )
Kemudian piloting dilakukan di 50 kabupaten kota dan pengimbasan kepada kabupaten kota yang lain. "Dari sekolah piloting ini nanti bisa menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengembangkan hal yang sama," jelasnya.
Jumeri menerangkan, Kemendikbud menargetkan pada 2020 ini 25% Paud menjadi Paud HI. Sehingga peserta didik Paud, katanya, bisa mendapat pendidikan holistik. Baik dari sisi kognitif, psikologis dan juga kesehatan hingga pencegahan stunting.
Selanjutnya, ujar Jumeri, pada tahun 2021 ditargetkan jumlah Paud HI bisa mencapai 35%, tahun 2022 bisa 47%, tahun 2023 bisa mencapai 60% dan pada tahun 2024 jumlah lembaga Paud HI bisa mencapai 75%.
(mpw)