Dihadapan 5.711 Maba UMY, Menko PMK Minta Mahasiswa Tak Mudah Menyerah
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun akademi 2020/2021 menerima 5.711mahasiswa baru (maba). Mengawali perkuliahan bagi maba dengan menggelar masa ta’aruf (mataf) selama tiga hari Senin-Rabu (28-30/9).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pelaksanaan Mataf kali ini di tengah pandemi COVID-19, untuk Mataf digelar secara daring atau online. Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, secara simbolis membuka acara tersebut di Gedung AR Fachruddin B UMY, sedangkan maba mengikuti di rumah masing-masing melalui platform Microsoft Teams dan channel Youtube.
Mataf dengan tema Solidaritas Cendekiawan Berintegritas tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Mekon PMK) Prof. Dr. Muhajir Effendy dan alumni UMY yang sekarang menjadi Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal. (Baca juga: Milad Ke-69, Rektor UIN Yogya Ajak Civitas Teladani Sunan Kalijaga )
Muhajir Effendy dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pemuda untuk memiliki sikap positif dan optimis. Terlebih lagi, saat ini dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, yang telah melumpuhkan beberapa aspek.
"Dalam situasi COVID-19 pemuda atau mahasiswa baru semuanya, harus memiliki sikap positif dan optimis. Kita harus membangun pikiran jernih, tidak mudah menyerah, dan selalu gigih dalam menghadapi tantangan di masa depan," ujarnya melalui tayangan streaming Youtube dan Microsoft Teams.
Muhajir menambahkan dengan jumlah mahasiswa yang besar, UMY telah memiliki agen perubahan, dalam menghadapi era disrupsi yang semakin menantang di tengah situasi pandemi. Tapi untuk itu, mahasiswa perlu menerapkan 5C Yaitu Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration dan Character. (Baca juga: Inspiratif, Ini Wejangan Rektor UNS Dihadapan Maba Pascasarjana )
“Mahasiswa harus memiliki critical thinking yang baik, creativity atau memiliki kreativitas untuk maju, Communication memiliki kemampuan berkomunikasi dan menguasai berbagai macam bahasa, collaboration dapat bekerja sama dengan teman-temannya dan terakhir adalah character, watak, kepribadian, jujur dan berkarakter sosial," jelasnya.
Senada dengan Muhajir, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan seorang pemuda yang sukses di masa depan harus memiliki tujuan yang jelas. Untuk itu, saat ini merupakan momen yang tepat untuk menetapkan tujuan. Apalagi kultur intelektual yang ada di UMY sudah sangat bagus, sehingga harus dimanfaatkan.
“Ada kesempatan melakukan kolaborasi dengan baik, karena UMY juga memberi kesempatan kepada kalian untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi." terangnya.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan mahasiswa harus memiliki skill untuk dapat bertahan dan menjadi generasi yang cerah. Semua perubahan dunia yang terjadi dengan singkat ini menjadi sebuah tantangan bagi para mahasiswa untuk menjadi agent of change.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pelaksanaan Mataf kali ini di tengah pandemi COVID-19, untuk Mataf digelar secara daring atau online. Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, secara simbolis membuka acara tersebut di Gedung AR Fachruddin B UMY, sedangkan maba mengikuti di rumah masing-masing melalui platform Microsoft Teams dan channel Youtube.
Mataf dengan tema Solidaritas Cendekiawan Berintegritas tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Mekon PMK) Prof. Dr. Muhajir Effendy dan alumni UMY yang sekarang menjadi Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal. (Baca juga: Milad Ke-69, Rektor UIN Yogya Ajak Civitas Teladani Sunan Kalijaga )
Muhajir Effendy dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pemuda untuk memiliki sikap positif dan optimis. Terlebih lagi, saat ini dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, yang telah melumpuhkan beberapa aspek.
"Dalam situasi COVID-19 pemuda atau mahasiswa baru semuanya, harus memiliki sikap positif dan optimis. Kita harus membangun pikiran jernih, tidak mudah menyerah, dan selalu gigih dalam menghadapi tantangan di masa depan," ujarnya melalui tayangan streaming Youtube dan Microsoft Teams.
Muhajir menambahkan dengan jumlah mahasiswa yang besar, UMY telah memiliki agen perubahan, dalam menghadapi era disrupsi yang semakin menantang di tengah situasi pandemi. Tapi untuk itu, mahasiswa perlu menerapkan 5C Yaitu Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration dan Character. (Baca juga: Inspiratif, Ini Wejangan Rektor UNS Dihadapan Maba Pascasarjana )
“Mahasiswa harus memiliki critical thinking yang baik, creativity atau memiliki kreativitas untuk maju, Communication memiliki kemampuan berkomunikasi dan menguasai berbagai macam bahasa, collaboration dapat bekerja sama dengan teman-temannya dan terakhir adalah character, watak, kepribadian, jujur dan berkarakter sosial," jelasnya.
Senada dengan Muhajir, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan seorang pemuda yang sukses di masa depan harus memiliki tujuan yang jelas. Untuk itu, saat ini merupakan momen yang tepat untuk menetapkan tujuan. Apalagi kultur intelektual yang ada di UMY sudah sangat bagus, sehingga harus dimanfaatkan.
“Ada kesempatan melakukan kolaborasi dengan baik, karena UMY juga memberi kesempatan kepada kalian untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi." terangnya.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan mahasiswa harus memiliki skill untuk dapat bertahan dan menjadi generasi yang cerah. Semua perubahan dunia yang terjadi dengan singkat ini menjadi sebuah tantangan bagi para mahasiswa untuk menjadi agent of change.
(mpw)