Ini Penjelasan Pakar Kesehatan UI Kenapa COVID-19 Indonesia Belum Terkendali

Selasa, 29 September 2020 - 10:35 WIB
loading...
Ini Penjelasan Pakar...
Dosen departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UI dr. Iwan Ariawan. Foto/Dok/Humas UI
A A A
JAKARTA - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menggelar seminar bertajuk “Belum Terkendalinya Wabah COVID-19 dan Apa yang Harus Dilakukan?” pada akhir pekan. Seminar ini terselenggara dalam rangka merespons perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih terus meningkat.

Kegiatan seminar menghadirkan dua pembicara ahli di bidang kesehatan masyarakat yaitu Dosen departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UI dr. Iwan Ariawan dan Guru Besar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM UI Prof. dr. Ascobat Gani.

Dalam paparannya, dr.Iwan menjelaskan, dengan memantau data terakhir pada kurva epidemi berdasarkan onset hingga 24 September 2020, situasi pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan bahkan gelombang pertama masih terus berlangsung dan belum selesai. (Baca juga: Milad Ke-69, Rektor UIN Yogya Ajak Civitas Teladani Sunan Kalijaga )

Menurutnya, cara paling tepat untuk mengendalikan kondisi saat ini adalah dengan melakukan PSBB yang lebih ketat. PSBB ketat mampu menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 50 persen. Namun, pada saat Jakarta berada pada kondisi PSBB transisi, kasus COVID-19 kembali naik.

"Hal ini disebabkan oleh perbedaan aktivitas penduduk yang dilakukan saat PSBB ketat dan PSBB transisi. Dengan PSBB ketat tentu dapat mengendalikan kasus COVID-19 yang ada di Jakarta meski tetap menunjukkan kasus baru per harinya,” ujar dr. Iwan.

dr. Iwan juga menguraikan bahwa PSBB dapat berdampak dan bermanfaat apabila perilaku 3M (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak), dan TLI (Tes, Lacak, dan Isolasi) senantiasa dilakukan. (Baca juga: Edukasi Minim, Ini Penjelasan Ahli soal Gempa Kuat di Zona Megathrust )

“Berdasarkan penelitian, perilaku 3M terbukti dapat mencegah dan menurunkan risiko hingga di atas 50 persen, dengan catatan, perilaku 3M dilakukan dengan ketentuan dan berdasarkan pedoman yang benar. Sementara itu, tindakan TLI atau Tes, Lacak, dan Isolasi dapat bermanfaat jika dilakukan tak hanya mengejar banyaknya jumlah tes tetapi dengan memperhatikan cara yang benar dan tepat sasaran,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Ascobat juga menyatakan bahwa kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum terkendali. “Strategi umum yang dapat dilakukan dalam menghadapi kondisi pandemi seperti saat ini adalah dengan melakukan 3T, yaitu Testing, Tracing, dan Treatment. Namun, pendekatan strategi lain yang tak boleh ditinggalkan adalah dengan melakukan strategi Prevent, di antaranya dengan melakukan pencegahan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Germas, Jaga Jarak, hingga pelaksanaan karantina,” ujar Prof. Ascobat.

Lebih lanjut, Prof. Ascobat menyebutkan bahwa dari hasil testing yang dilakukan, maka positivity rate Indonesia berada pada angka 14,3 persen, yang artinya setiap kerumunan sekitar 100 orang terdapat sekitar 15 orang yang dapat menularkan virus. (Baca juga: UGM Ciptakan GeNose, Alat Deteksi COVID-19 Kurang dari 2 Menit )

“Namun, pelaksanaan testing atau surveilans harian sebagai proses deteksi di Indonesia juga masih mengalami masalah. Testing di Indonesia ada pada angka lebih kurang 21 ribu orang rata-rata per harinya atau 165 ribu per minggunya, sedangkan jika melihat dari rekomendasi WHO adalah pada angka 267 ribu orang per minggunya,” ujarnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
28 PTN Resmi Buka Penerimaan...
28 PTN Resmi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru lewat SMMPTN Barat 2025
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
UTBK 2025 Diikuti 860.975...
UTBK 2025 Diikuti 860.975 Peserta, Berapa Orang yang Akan Diterima di SNBT?
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
5 PTN yang Sedang Buka...
5 PTN yang Sedang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Ada Kampus Pilihanmu?
Kasus Dokter PPDS UI...
Kasus Dokter PPDS UI Ngintip dan Rekam Mahasiswi Mandi, Polisi Periksa 5 Orang
Dokter PPDS UI Jadi...
Dokter PPDS UI Jadi Tersangka Pornografi dan Terancam 12 Tahun Penjara
Mahasiswa PTN di Malang...
Mahasiswa PTN di Malang Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Tunggulmas
Rekomendasi
Zahaby Gholy Tak Gentar...
Zahaby Gholy Tak Gentar Persaingan Naturalisasi di Timnas Indonesia U-17: Kami Bersaing Aja!
Peran Hotel dalam Menunjang...
Peran Hotel dalam Menunjang Keberhasilan Meeting dan Negosiasi Bisnis
Perluas Jangkauan, KAI...
Perluas Jangkauan, KAI Logistik Tambah 43 Titik Layanan Baru
Masuk Worlds 101 Best...
Masuk World's 101 Best Steak Restaurants, MNC Life Lindungi Pengalaman Kuliner Pelanggan Meatguy Steakhouse
Ribuan Tahanan Ngamuk...
Ribuan Tahanan Ngamuk Kuasai Lapas Narkotika Muara Beliti Musi Rawas
Rusunawa Jagakarsa Diresmikan,...
Rusunawa Jagakarsa Diresmikan, 723 Unit untuk Warga Jakarta
Berita Terkini
Menjangkau Pelosok Negeri,...
Menjangkau Pelosok Negeri, Unika Atma Jaya Salurkan Beasiswa Rp44 Miliar
Siaran Spesial Hardiknas...
Siaran Spesial Hardiknas di Global Radio, MNC University Tekankan Pentingnya Pendidikan di Era Digital
3 Jalur Seleksi Mandiri...
3 Jalur Seleksi Mandiri IPB University Siap Dibuka 9 Mei 2025
Momen Haru Guru Bimbel...
Momen Haru Guru Bimbel di Depok Raih Hadiah Utama Mobil dari Produsen Keju Ternama
10 Universitas Swasta...
10 Universitas Swasta Terbaik 2025 di Tangerang Versi Edurank
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
Infografis
Sejarah! Timnas Indonesia...
Sejarah! Timnas Indonesia U-20 Sukses Kalahkan Argentina U-19
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved