11 PTN-BH Cari Format Kurikulum dan Dunia Kerja Selama COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Perguruan tinggi menghadapi tantangan tidak mudah selama masa pandemi COVID-19 . Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) mencari format kurikulum yang selaras dengan dunia kerja selama pandemi COVID-19.
Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri (MSA PTN-BH) menggelar Sidang Paripurna MSA PTN-BH yang diikuti 11 PTN-BH di Indonesia. Mereka terdiri atas Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanudin (Unhas), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).(Baca juga: 4 Tim Mahasiswa akan Ikut Ajang Debat Internasional di Korsel )
Ketua Senat Akademik Unair Prof. Djoko Santoso, Finasim menuturkan, pandemi COVID-19 telah menimbulkan beragam tantangan-tantangan baru bagi perguruan tinggi.
“Mengeksplorasi efektivitas pembelajaran daring dalam rangka menguatkan relevansi riset dan kurikulum pendidikan tinggi dengan dunia kerja di era pembiasan perilaku baru dan pasca pandemi COVID-19 sangat perlu dilakukan,” ujar Djoko, Sabtu (3/10).
Ia melanjutkan, forum pertemuan PTN-BH di Surabaya itu menjadi penting dalam menyiapkan formula PTN-BH dalam menghadapi beragam tantangan tersebut. Terutama menyiapkan lulusan yang mampu menghadapi perubahan-perubahan akibat pandemi COVID-19.(Baca juga: Jika Kemendikbud Ingin Sederhanakan Kurikulum, Ini Saran Komisi X DPR )
Prof. Nachrowi, selaku ketua panitia pertemuan mengatakan, sidang itu ditujukan untuk mengeksplorasi efektivitas pembelajaran daring dalam rangka menguatkan relevansi riset dan kurikulum pendidikan tinggi dengan dunia kerja.
”Selain itu, ini ditujukan menyiapkan strategi pembelajaran daring dalam menjaga dan memperkuat kompetensi dan kesiapan alumni memasuki dunia kerja. Sekaligus mengantisipasi mental disorder para alumni menghadapi dunia kerja yang tak menentu,” katanya.
Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri (MSA PTN-BH) menggelar Sidang Paripurna MSA PTN-BH yang diikuti 11 PTN-BH di Indonesia. Mereka terdiri atas Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanudin (Unhas), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).(Baca juga: 4 Tim Mahasiswa akan Ikut Ajang Debat Internasional di Korsel )
Ketua Senat Akademik Unair Prof. Djoko Santoso, Finasim menuturkan, pandemi COVID-19 telah menimbulkan beragam tantangan-tantangan baru bagi perguruan tinggi.
“Mengeksplorasi efektivitas pembelajaran daring dalam rangka menguatkan relevansi riset dan kurikulum pendidikan tinggi dengan dunia kerja di era pembiasan perilaku baru dan pasca pandemi COVID-19 sangat perlu dilakukan,” ujar Djoko, Sabtu (3/10).
Ia melanjutkan, forum pertemuan PTN-BH di Surabaya itu menjadi penting dalam menyiapkan formula PTN-BH dalam menghadapi beragam tantangan tersebut. Terutama menyiapkan lulusan yang mampu menghadapi perubahan-perubahan akibat pandemi COVID-19.(Baca juga: Jika Kemendikbud Ingin Sederhanakan Kurikulum, Ini Saran Komisi X DPR )
Prof. Nachrowi, selaku ketua panitia pertemuan mengatakan, sidang itu ditujukan untuk mengeksplorasi efektivitas pembelajaran daring dalam rangka menguatkan relevansi riset dan kurikulum pendidikan tinggi dengan dunia kerja.
”Selain itu, ini ditujukan menyiapkan strategi pembelajaran daring dalam menjaga dan memperkuat kompetensi dan kesiapan alumni memasuki dunia kerja. Sekaligus mengantisipasi mental disorder para alumni menghadapi dunia kerja yang tak menentu,” katanya.
(mpw)