Masa Pandemi, Kreativitas dan Dedikasi Guru Diperlukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Guru Sedunia dirayakan semua pihak pada hari ini, Senin (5/10). Para guru di masa pandemi ini pun diminta untuk terus menunjukan kreativitas dan dedikasi.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, PB PGRI bersama 188 organisasi guru dan pekerja sektor pendidikan yang tergabung dalam dengan Education International merayakan 24 jam nonstop Peringatan Hari Guru Sedunia yang jatuh pada Senin ini dengan tayangan video yang dikirim masing-masing negara.
Unifah mengatakan, PB PGRI mengusung tagline Menolak Menyerah karena COVID-19. Melalui tagline tersebut, ujarnya, PB PGRI mengajak semua guru untuk terus berkreativitas dan juga tetap menunjukkan dedikasi yang sangat dibutuhkan di dalam situasi pandemi saat ini sehingga proses pembelajaran pun berjalan maksimal. (Baca juga: Hari Guru Sedunia, Ini Peran Vital Guru yang Mulai Dirasakan Selama Pandemi )
"Mengapa kreativitas dan dedikasi diperlukan karena akan sulit rasanya memberikan proses pembelajaran yang terbaik bagi anak tanpa adanya kreativitas dan dedikasi dalam situasi seperti ini," katanya ketika dihubungi SINDOnews, Senin (5/10).
Guru besar Universitas Negeri Jakarta ini menuturkan, pada Hari Guru Sedunia ini tantangan yang dihadapi guru di seluruh dunia itu sama. Yakni bagaimana menegakkan disiplin anak-anak selama belajar dengan adaptasi baru di masa pandemi. Lalu bagaimana juga mengatasi rasa jenuh pada siswa dan juga capaian pembelajaran. "Sehingga motivasi dan percaya diri guru sangat dibutuhkan dalam konteks itu,” ujarnya. (Baca juga: Hari Guru Internasional: Selama Pandemi, Semangat Guru Harus Tetap Menyala )
Unifah menjelaskan, pembelajaran di dalam kelas itu memang metode yang terbaik dalam mengajar. Hal inipun diamini oleh guru dari negara maju. Akan tetapi meski pembelajaran jarak jauh diberlakukan di semua negara namun keunggulan di negara maju yang membedakan adalah jaringan internet mereka yang sudah bagus.
Unifah menerangkan, di dalam negeri sendiri PB PGRI akan terus memberikan pengajaran yang terbaik kepada semua guru dan juga meningkatkan motivasi mereka dalam mengajar. Selain itu, katanya, PB PGRI akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru dan juga perlindungan bagi semua guru termasuk guru honorer. "Kedepan kita akan terus bawa bahu membahu membawa pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, PB PGRI bersama 188 organisasi guru dan pekerja sektor pendidikan yang tergabung dalam dengan Education International merayakan 24 jam nonstop Peringatan Hari Guru Sedunia yang jatuh pada Senin ini dengan tayangan video yang dikirim masing-masing negara.
Unifah mengatakan, PB PGRI mengusung tagline Menolak Menyerah karena COVID-19. Melalui tagline tersebut, ujarnya, PB PGRI mengajak semua guru untuk terus berkreativitas dan juga tetap menunjukkan dedikasi yang sangat dibutuhkan di dalam situasi pandemi saat ini sehingga proses pembelajaran pun berjalan maksimal. (Baca juga: Hari Guru Sedunia, Ini Peran Vital Guru yang Mulai Dirasakan Selama Pandemi )
"Mengapa kreativitas dan dedikasi diperlukan karena akan sulit rasanya memberikan proses pembelajaran yang terbaik bagi anak tanpa adanya kreativitas dan dedikasi dalam situasi seperti ini," katanya ketika dihubungi SINDOnews, Senin (5/10).
Guru besar Universitas Negeri Jakarta ini menuturkan, pada Hari Guru Sedunia ini tantangan yang dihadapi guru di seluruh dunia itu sama. Yakni bagaimana menegakkan disiplin anak-anak selama belajar dengan adaptasi baru di masa pandemi. Lalu bagaimana juga mengatasi rasa jenuh pada siswa dan juga capaian pembelajaran. "Sehingga motivasi dan percaya diri guru sangat dibutuhkan dalam konteks itu,” ujarnya. (Baca juga: Hari Guru Internasional: Selama Pandemi, Semangat Guru Harus Tetap Menyala )
Unifah menjelaskan, pembelajaran di dalam kelas itu memang metode yang terbaik dalam mengajar. Hal inipun diamini oleh guru dari negara maju. Akan tetapi meski pembelajaran jarak jauh diberlakukan di semua negara namun keunggulan di negara maju yang membedakan adalah jaringan internet mereka yang sudah bagus.
Unifah menerangkan, di dalam negeri sendiri PB PGRI akan terus memberikan pengajaran yang terbaik kepada semua guru dan juga meningkatkan motivasi mereka dalam mengajar. Selain itu, katanya, PB PGRI akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru dan juga perlindungan bagi semua guru termasuk guru honorer. "Kedepan kita akan terus bawa bahu membahu membawa pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya.
(mpw)