Rekrutmen Guru Urgen, FSGI: Sekolah di Daerah Menjerit Kekurangan Pendidik

Kamis, 08 Oktober 2020 - 06:13 WIB
loading...
Rekrutmen Guru Urgen, FSGI: Sekolah di Daerah Menjerit Kekurangan Pendidik
Puluhan siswa sekolah dasar mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka di sebuah masjid di Jawa Barat. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai rekrutmen guru memang harus dilakukan pemerintah karena bersifat urgen bagi dunia pendidikan. Mengingat, saat ini kebutuhan guru sekolah di seluruh daerah jumlahnya sangat banyak, sementara ketersediaan guru sangat minim. (Baca juga: Ini Solusi agar Guru Honorer Usia di Atas 35 Tahun Bisa Tetap Jadi PNS )

Sekjen FSGI Heru Purnomo menjelaskan, setiap tahunnya jumlah guru secara alamiah akan terus berkurang. Oleh karena hal itu maka kekurangannya harus dipenuhi dengan rekrutmen guru.

"Kebutuhannya sangat banyak maka harus dipenuhi. Dengan kondisi seperti itu rekrutmen harus dilaksanakan. Kalau terlambat, kondisi pendidikan kita bisa semakin parah karena kekurangan guru," katanya ketika dihubungi SINDOnews, Selasa (7/10).

Heru menuturkan, perkembangan dunia pendidikan saat ini yang dinamis sehingga kebutuhan guru pun semakin stategis. Selain itu,ujarnya, rekrutmen guru menjadi urgen karena pemetaan kebutuhan guru secara nasional ada di Kemendikbud selaku kementerian yang bertanggungjawab terhadap tata kelola pendidikan nasional. Termasuk didalamnya rekrutmen kebutuhan guru.

"Jadi urgenitasnya untuk memenuhi kebutuhan guru yang semakin menyusut dan kedua untuk melaksanakan tata kelola pendidikan dan kebutuhan guru secara nasional," jelasnya. (Baca juga: Rekrutmen 1 Juta Guru pada 2021, BKN: Masih Dikaji 3 Kementerian )

Heru menjelaskan, pemerintah daerah yang memiliki kewenangan untuk mengusulkan jumlah kebutuhan pegawai di daerahnya sesuai dengan kecukupan anggarannya. Termasuk kebutuhan guru yang akan diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) ataupun usulan CPNS untuk bidang lain.

Oleh karena itulah, ucapnya, jumlah rekrutmen per setiap daerah tidak bisa disamaratakan karena tergantung dari kemampuan daerah masing-masing. "Ketika pemda baik pemkot dan pemprov mengusulkan PPPK tentunya tidak terlepas dari anggaran yang dimiliki. Jadi mereka harus sesuaikan berapa kebutuhannya untuk merekrut PPPK," ujarnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)