4.800 Siswa Ikut Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud menyelenggarakan Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia. Acara yang digagas secara virtual itu berhasil menyedot perhatian generasi muda, yang terbukti dengan tingginya animo jumlah pendaftar.
Merujuk data rekapitulasi peserta per 27 Oktober 2020, terdapat 4.800 pendaftar yang terdiri dari 2036 siswa jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Luar Biasa atau Sekolah Menengah Kejuruan/Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa, 1227 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, 806 siswa jenjang Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa, serta 731 mahasiswa. (Baca juga: Siapkan SDM Handal, Kemendikbud Bekali SMK Sertifikasi Bahasa Inggris )
Kepala Puspeka Kemendikbud Hendarman mengaku terkejut dengan jumlah pendaftar yang melampui perkiraan. "Kami menargetkan karena situasi Pandemi, sekitar 2.000 hingga 3.000 siswa yang turut mendaftar, dan ini hingga 4.800 siswa," katanya melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (30/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan Sumpah Pemuda yang diadakan agar para pelajar lebih memahami sejarah kemerdekaannya. Dengan begitu, kaum muda diharapkan dapat lebih mengapresiasi keberadaan museum sebagai sumber sejarah sekaligus sumber pembelajaran.
"Tapak Tilas ini (adalah) upaya kita mengajak siswa-siswi kita mengenang sejarah Indonesia, tentunya dengan cara kekinian, menyenangkan dan mudah dipahami pelajar," ujar Hendarman. (Baca juga: Kemenag Minta Guru Fokus pada Pendidikan Karakter Siswa )
Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secara virtual pada tanggal 31 Oktober 2020 mulai pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB. Pada kegiatan ini, peserta akan diajak untuk mengunjungi museum secara virtual, berbincang dengan para narasumber, mengikuti kuis yang bertemakan sejarah, serta mengerjakan proyek karya akhir.
Pada kesempatan ini, Hendarman juga mengimbau orang tua untuk turut serta mendampingi putra-putrinya selama mengikuti acara. "Pendampingan orang tua sangat berguna untuk menciptakan diskusi aktif dan berpikir kritis selama rangkaian wisata virtual, sesi diskusi dan kuis berlangsung," tambahnya.
Tema kegiatan Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia adalah ‘Pemuda Hebat, Pemuda Berkarakter’. Adapun tujuan penyelenggaraan kegiatan ini yaitu, menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, memberikan pemahaman tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, membentuk generasi muda untuk mengingat kembali akan pengorbanan pejuang bangsa, serta membentuk generasi muda untuk lebih mengenali nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Informasi lebih lanjut, silakan mengakses: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id./
“Saya berharap acara ini dapat mengajarkan siswa nilai-nilai karakter Pancasila untuk mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, seperti cinta tanah air, nasionalisme, sadar berbangsa dan bernegara dan bergotong royong,” pungkasnya.
Merujuk data rekapitulasi peserta per 27 Oktober 2020, terdapat 4.800 pendaftar yang terdiri dari 2036 siswa jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Luar Biasa atau Sekolah Menengah Kejuruan/Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa, 1227 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, 806 siswa jenjang Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa, serta 731 mahasiswa. (Baca juga: Siapkan SDM Handal, Kemendikbud Bekali SMK Sertifikasi Bahasa Inggris )
Kepala Puspeka Kemendikbud Hendarman mengaku terkejut dengan jumlah pendaftar yang melampui perkiraan. "Kami menargetkan karena situasi Pandemi, sekitar 2.000 hingga 3.000 siswa yang turut mendaftar, dan ini hingga 4.800 siswa," katanya melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (30/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan Sumpah Pemuda yang diadakan agar para pelajar lebih memahami sejarah kemerdekaannya. Dengan begitu, kaum muda diharapkan dapat lebih mengapresiasi keberadaan museum sebagai sumber sejarah sekaligus sumber pembelajaran.
"Tapak Tilas ini (adalah) upaya kita mengajak siswa-siswi kita mengenang sejarah Indonesia, tentunya dengan cara kekinian, menyenangkan dan mudah dipahami pelajar," ujar Hendarman. (Baca juga: Kemenag Minta Guru Fokus pada Pendidikan Karakter Siswa )
Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secara virtual pada tanggal 31 Oktober 2020 mulai pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB. Pada kegiatan ini, peserta akan diajak untuk mengunjungi museum secara virtual, berbincang dengan para narasumber, mengikuti kuis yang bertemakan sejarah, serta mengerjakan proyek karya akhir.
Pada kesempatan ini, Hendarman juga mengimbau orang tua untuk turut serta mendampingi putra-putrinya selama mengikuti acara. "Pendampingan orang tua sangat berguna untuk menciptakan diskusi aktif dan berpikir kritis selama rangkaian wisata virtual, sesi diskusi dan kuis berlangsung," tambahnya.
Tema kegiatan Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia adalah ‘Pemuda Hebat, Pemuda Berkarakter’. Adapun tujuan penyelenggaraan kegiatan ini yaitu, menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, memberikan pemahaman tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, membentuk generasi muda untuk mengingat kembali akan pengorbanan pejuang bangsa, serta membentuk generasi muda untuk lebih mengenali nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Informasi lebih lanjut, silakan mengakses: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id./
“Saya berharap acara ini dapat mengajarkan siswa nilai-nilai karakter Pancasila untuk mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, seperti cinta tanah air, nasionalisme, sadar berbangsa dan bernegara dan bergotong royong,” pungkasnya.
(mpw)